Beberapa wanita yang duduk di seberang Valerie menatap Nathan dengan tatapan menyelidik. Hal itu sukses membuat Valerie kesal dan langsung mengerucutkan bibirnya.
"Huuuhh..." ia memperbaiki duduknya dengan kasar.
Kedua alis Nathan bertautan melihat sikap aneh istrinya. "Hey... kenapa...??" Segera Nathan mematikan ponselnya dan mengubah posisi duduknya menghadap Valerie.
"Aku kesal..." kini kedua tangan Valerie bersedekap di depan dadanya.
"I see... but why...??"
"Mereka..." Valerie menunjuk deretan wanita berperut besar di depannya dengan wajahnya.
Mata Nathan langsung mengikuti arah yang dimaksud Valerie, "Mereka...??"
"Iyaa mereka... sedari tadi mereka memandangi kau terus... apa mereka tidak sadar dengan perut mereka yang membuncit itu...??"
"Cih, tak tau malu..."
"Ssst, jangan berkata kasar seperti itu..." Nathan langsung mengusap punggung tangan Valerie dengan lembut.
"Maaf, tapi aku kesal sekali... mereka terang terangan memandangi mu seakan tidak menyadari kehadiran ku di sini..."
Nathan terkekeh mendengar kicauan Valerie, "Sudahlah, biarkan saja..."
Sedang cemburu dia rupanya...
"Mungkin mereka sedang memandangi kita berdua... mengagumi kita sebagai pasangan yang serasi... kau saja yang tidak menyadarinya..." hibur Nathan. Ia segera merengkuh Valerie kedalam pelukannya berharap kekesalan di dalam hati istrinya itu segera hilang.
Masih dengan wajah yang kusut Valerie hanya diam saja saat Nathan memeluknya dengan erat. Yang ada di pikiran Valerie saat ini adalah bahwa wanita wanita hamil di depannya itu sedang mengagumi ketampanan suaminya.
Nathan memang tampan, dan semua orang mengakuinya, tapi selain itu wajah Nathan terlihat baby face... bagi mereka yang tidak mengenalnya pasti akan menduga kalau Nathan masih remaja dan berusia 17 tahunan.
Demi Tuhan, kali ini Valerie benar benar tidak suka jika ada yang mengagumi ketampanan Nathan.
"Nyonya Valerie Alexander..."
Valerie langsung memalingkan wajahnya ke pintu saat mendengar namanya di sebut.
"Silahkan..." seorang perawat dengan sopan mempersilahkan Valerie dan Nathan masuk.
"Selamat pagi dokter Dyane..." ucap Nathan begitu melihat sesosok wanita paruh baya duduk di balik meja kerjanya.
"Selamat pagi... ah, kalian pasti Jonathan dan Valerie... benar??"
Nathan tersenyum begitu pun dengan Valerie.
"Anda benar... senang bertemu dengan anda..." Nathan dan Valerie menyambut uluran tangan dokter Dyane.
*****
"Aku suka dengan dokter itu..."
"Hmm...??"
"Dokter Dyane... aku menyukai dokter itu..." Valerie tersenyum simpul membayangkan kembali pertemuannya dengan dokter Dyane tadi.
"Dia sangat ramah... dan tutur katanya benar benar halus... pantas saja yang mengantri menjadi pasiennya sangat banyak..."
Valerie langsung saja menatap Nathan yang duduk di sebelah kanannya. Laki laki itu tidak terdengar suaranya sejak tadi, bahkan ia hanya menanggapi singkat singkat apa yang Valerie ucapkan.
"Than... kami dengar aku gak sih...??" Valerie menyikut pelan perut Nathan.
"Iyaa aku dengar..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE (sekuel HEY VALERIE)
RomanceSebuah cerita dari Valerie dan Nathan setelah mereka terikat pernikahan. Velerie dan Nathan memulai kehidupan baru mereka di sebuah negara bagian di negeri Paman Sam. Bertemu dengan orang orang baru dan beradaptasi dengan kehidupan sosial yang baru.