Disclaimer : Detective Conan © Aoyama Gosho
Warning : OOC, sedikit spoiler cerita DC Movie 20, bahasa kaku, alur gak jelas dan segala kekurangan lainnya
Di sebuah dermaga tak terpakai terlihatlah seorang pria yang sedang memandang lautan. Pria itu lalu berdiri sambil memungut batu yang berukuran sekepalan tangan dan mulai meremasnya dengan sangat erat. Meluapkan segala kekesalan yang ada dalam dirinya pada batu itu. Hingga batas emosinya habis, ia melempar batu itu ke lautan seraya berkata, "Sialan kau, Akai."
Pria itu adalah Amuro Tooru, anggota polisi rahasia Jepang yang menyamar di Black Organization dengan codename Bourbon. Sejak pertemuannya dengan Shuichi Akai di Aquarium Touto, emosinya menjadi sering labil. Bukankah Amuro sangat membenci Akai dan berniat menghabisinya, tetapi kenapa setelah kesempatan itu datang ia malah membuangnya begitu saja? Pernyataan itu terus berulang di dalam pikirannya sehingga membuat Amuro menjadi semakin frustasi dan bingung dengan dirinya sendiri.
"Apa yang kau lakukan disini, Bourbon?" Sebuah suara wanita yang lembut sekaligus tegas menginterupsi Amuro yang masih sibuk dengan dirinya sendiri. Ia menoleh ke asal suara dan menemukan seorang wanita berpakaian serba hitam dan berambut poni kuda sedang menatapnya dengan heran. Wanita itu lalu berjalan mendekat ke arah Amuro.
"Bukan hal yang penting, Kir." Amuro menjawab dengan ketus dan dingin. Dilihat dari nada bicaranya, jelas sekali ia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun.
"Baiklah kalau kau memang tidak ingin menjawabnya. Tidak apa-apa." Kir duduk di tepian dermaga yang tadi digunakan Amuro untuk melempar batu.
"Tapi aku berani bertaruh, kau sedang ada masalah yang berhubungan dengan Shuichi Akai." lanjut Kir.
Amuro sedikit terhenyak, ia memang tidak boleh meremehkan daya deduksi dari salah satu rekannya di BO ini. Apalagi Kir berasal dari CIA yang merupakan badan intelijen Amerika dan beranggotakan agen-agen dengan kecerdasan di atas rata-rata.
"Kalau itu benar, memangnya kenapa?" Amuro balik bertanya lalu duduk di samping Kir.
"Bourbon...Bourbon, kau memang tidak berubah ya. Kenapa kau selalu membuang-buang waktumu dengan berusaha memburu dan menghabisi Akai seolah tidak ada pekerjaan penting lagi yang harus dilakukan?" Kir menjawab sambil menatap wajah Amuro. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya sekaligus geli dengan sikap Amuro.
'Ujung-ujungnya masalah Bourbon selalu berhubungan dengan Akai' batin Kir dalam hati.
"Itu bukan urusanmu dan asal kau tahu saja, aku punya alasan yang bagus untuk melakukan hal itu," Amuro membalas perkataan Kir dengan tegas. Ya, alasan itulah yang mendorong Amuro memiliki rasa benci yang berlebih terhadap sosok Shuichi Akai.
Flashback On
Bermula dari sebelum Amuro resmi menjadi anggota Black Organization, ia memiliki rekan kerja di Kepolisian Rahasia Jepang yang menyamar di BO dengan codename Scotch. Amuro berteman baik dengan Scotch. Ia adalah salah satu orang dari sedikit orang yang bisa mengerti kondisi Amuro dan mau berkawan dengannya. Scotch selalu menjadi tempat Amuro untuk curhat dan berkeluh kesah tentang masalahya.
Hingga pada suatu hari, perasaan Amuro menjadi tidak enak sehingga ia bergegas pergi menuju tempat Scotch dan Shuichi Akai (yang pada waktu itu menjadi anggota BO dengan codename Rye) bertemu. Setelah sampai di atap, pemandangan yang ada di hadapan Amuro benar-benar membuat hatinya hancur. Scotch terduduk dengan tubuh berlumuran darah. Amuro langsung berlari mendekat ke arah Scotch.
"Scotch, bertahanlah!" teriak Amuro panik.
"Dia sudah tidak bisa diselamatkan." Kata Akai dengan ekspresi dingin.
"Kau ..." Amuro menoleh ke arah Akai dan mendapati pistol Tokarev yang dipegangnya. Ia pun mengambil kesimpulan kalau Akai adalah orang yang telah membunuh Scotch.
Flashback Off
"Hanya karena kita merasa benar, belum tentu orang lain salah. Kita hanya belum pernah berada di posisi orang tersebut." Gumaman Kir yang pelan menyadarkan Amuro dari lamunannya tentang serpihan masa lalu yang tidak ingin diingatnya.
"Ha?" Amuro bingung dengan perkataan yang diucapkan Kir.
"Itu adalah salah satu kutipan favorit ayahku. Menurutku kutipan tersebut cocok untuk masalahmu dengan Akai. Kau harus cepat mengakhiri permusuhan diantara kalian berdua. Apalagi tujuan kita semua sama yaitu menginginkan organisasi hina ini lenyap dari muka bumi. Permusuhan diantara kalian berdua hanya akan menghambat terwujudnya tujuannya itu," jelas Kir kepada Amuro.
Amuro tampak sedang memikirkan kata-kata Kir. Ia lalu menghela nafas panjang sebelum bicara.
"Entahlah Kir, aku tidak yakin kalau aku bisa." kata Amuro pasrah. Masalah antara dirinya dengan Akai memang sudah seperti benang kusut, sulit untuk diselesaikan.
"Aku percaya kamu bisa. Kau adalah orang baik Bourbon, yakinlah akan hal itu," Kir menoleh ke arah Amuro sambil menyunggingkan senyum.
Amuro sempat terpana sebentar mendengar kata-kata itu. Ia menatap wajah Kir yang tengah tersenyum. Kata-kata dan senyuman Kir tadi mengingatkan Amuro akan masa lalunya yang lain. Tentang sosok yang benar-benar dirindukannya. Sosok yang telah mengisi hati Amuro dengan hal yang dinamakan cinta. Sosok yang telah meninggalkannya dan takkan mungkin kembali.
'Akemi' batin Amuro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love (Detective Conan Fanfiction)
FanfictionKeresahan hati Amuro justru membawanya menemukan hal yang sudah lama tidak dirasakannya. Yaitu perasaan cinta. Bagaimana kisah selanjutnya ? Read and comment please. Catatan : Di cerita ini saya menggunakan tokoh utama Amuro Tooru / Rei Furuya dan R...