Setelah lulus dari SMA, Amuro memutuskan masuk ke Akademi Kepolisian walaupun sempat ada pertentangan dengan orang tuanya. Mereka tidak mengizinkan Amuro untuk masuk ke Akademi Kepolisian karena sistem pengajarannya yang terlalu keras. Tetapi Amuro berhasil membujuk kedua orang tuanya untuk mengizinkannya.
~OOO~
Pada awalnya Amuro pikir akan mudah untuk menjadi polisi, namun realita yang ada tidak sesuai dengan yang di pikirkan oleh Amuro. Pengajaran yang ada di Akademi Kepolisian begitu keras, setiap hari selalu saja ada latihan fisik yang harus dilakukan. Belum lagi ditambah dengan teori-teori baru mengenai kepolisian dan tetek bengeknya yang harus dipahami oleh setiap murid baru.
Sempat terbersit keinginan untuk menyerah dan keluar dari akademi, namun Amuro segera mengenyahkan jauh-jauh keinginan tersebut. Jika ia menyerah sekarang, ia tidak akan mendapat apa-apa. Selain itu, Amuro juga pastinya akan malu terhadap orang tuanya, karena masuk ke akademi ini merupakan keinginan dari Amuro sendiri.
Akhirnya Amuro memutuskan untuk bertahan di Akademi. Ia mulai menyesuaikan diri dengan suasana pengajaran keras yang ada di sana. Meskipun pada awalnya, kemampuan Amuro masih tergolong rendah dibanding murid lain yang ada di sana, namun Amuro tidak putus asa. Ia terus belajar hingga lama-kelamaan kemampuan dan pengetahuannya meningkat bahkan mengungguli murid-murid lain yang ada di sana.
~OOO~
Amuro lulus dari Akademi Kepolisian sebagai salah satu lulusan terbaik yang mempunyai kemampuan mumpuni dalam berbagai bidang. Hal itu menyebabkan karir Amuro di kepolisian mulai merangkak naik. PSB (Kepolisian Rahasia Jepang) merekrut Amuro menjadi salah satu anggotanya ketika melihat potensi yang ada dalam diri Amuro. Amuro tentu saja senang setelah mendapat kabar ini.
'Semakin dekat ke tujuan.' batin Amuro.
~OOO~
Jika ada yang bertanya kepada Amuro tentang motivasinya melakukan semua ini, mungkin Amuro akan menjawab dengan jawaban yang idealis, seperti : untuk memberantas kejahatan yang ada, untuk membanggakan kedua orang tua, untuk membela keadilan, dan lain sebagainya. Namun alasan sebenarnya adalah karena temannya itu, teman yang berharga baginya.
Akemi Miyano
Sebuah nama yang selalu terbayang dalam pikiran Amuro. 'Bagaimana kabar ia sekarang? Apa ia baik-baik saja?' Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering kali muncul dalam benak Amuro. Jujur saja setelah berpisah dengan Akemi, Amuro kesepian. Hidupnya menjadi hampa seperti saat sebelum ia mengenal Akemi. Amuro menutupi kekosongan dalam dirinya dengan terus berusaha untuk mencapai cita-citanya sebagai polisi. Ia mungkin bisa disebut workaholic mulai sekarang, tapi Amuro tidak peduli. Yang penting tujuannya untuk membebaskan Akemi dan adiknya bisa tercapai.
Kedengarannya menyedihkan? Memang.
Ingin sekali Amuro mengetahui kabar dari gadis itu, tetapi ia tidak bisa. Amuro sudah mencoba berbagai cara untuk menghubunginya, mulai dari telepon maupun surat dan hasilnya tetap sama saja. Nihil.
Lalu apa yang membuat Amuro bertahan sampai sekarang?
Pemikiran positif dan rasa percaya pada Akemi lah yang membuat Amuro dapat bertahan sampai sekarang. Terdengar klise memang, tapi itulah kenyataannya. Amuro selalu yakin kalau Akemi baik-baik saja di sana dan suatu hari nanti, Amuro dapat bertemu kembali dengannya.
~OOO~
Pengabdian yang baik selama beberapa tahun belakangan membuat karir Amuro sebagai polisi menanjak. Ia sekarang sudah menjabat sebagai pimpinan investigasi kasus dan kasus yang ditanganinya adalah organisasi hitam. Kasus yang membuatnya mengingat janjinya pada Akemi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love (Detective Conan Fanfiction)
FanfictionKeresahan hati Amuro justru membawanya menemukan hal yang sudah lama tidak dirasakannya. Yaitu perasaan cinta. Bagaimana kisah selanjutnya ? Read and comment please. Catatan : Di cerita ini saya menggunakan tokoh utama Amuro Tooru / Rei Furuya dan R...