4

1K 95 3
                                    

'Mianhae saeng.... Bukannya hyung tak mau mengantarimu sampai ke gerbang, hanya saja hyung gak mau kalau kau di ejek sama temanmu karena punya hyung sepertiku. Hyung gak mau kalau kau malu pada hyung. Mianhae...' batin Donghae lirih sambil menatap kepergian dongshaengnya

Lantas Donghae langsung pergi dari tempat itu saat jalanan mulai ramai dan menundukkan kepalanya sambil percepat langkahnya menuju rumahnya. Namun langkahnya sempat berhenti saat gosip tentang dirinya kembali beredar. Tanpa sadar Donghae mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Tak ingin ketahuan, Donghae kembali mempercepat langkahnya.

Saat hampir tiba di rumahnya, Donghae berlari kecil lalu menutup pintu dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang keras. Lantas badannya melemas dan jatuh terduduk sambil menyandar tubuhnya di pintu. Dilepasnya topi dan kacamata itu dengan kasar dan mencampakkannya barang itu ke lantai. Donghae memukul lantai berkali-kali hingga tangannya terluka. Tanpa sadar air mata membasahi kedua pipinya dengan deras.

'Wae? Wae? Mengapa kalian selalu berpikiran buruk padaku eoh? Apa kalian belum puas melihatku seperti ini?' batinnya sambil tersenyum miris dan menghapus air matanya

"ARRRRRGGGGHHH...................... AKU TIDAK MEMBUNUH MEREKA! PERGI KALIAN DARI KEPALAKU!! ARRRRGGGGGHHHHH..........." Teriaknya sambil menjambak rambutnya sendiri saat suara-suara makian dan hinaan itu tergiang di kepalanya

'Ciihhh.... Apa kalian tau Donghae?'

'Bukankah dia itu sudah membunuh keluarga Cho?'

'Ciiiihhhh.... Kudengar dia sudah keluar dari penjara, jangan-jangan dia kabur dari penjara lagi. Ckckck masih untung hanya diberi hukuman sepuluh tahun di penjara daripada dihukum mati!'

'Eh, kalian harus menjauhi dia dari keluarga kalian karena bisa-bisa dia malah membunuh keluarga kalian pula!'

'Kemana larinya bocah itu? Apa dia sedang bersembunyi saat ini?'

'Dunia ini tidak adil ya? Mengapa dia masih hidup eoh? Bisa-bisa keluargaku hancur pula kalau dia masih hidup!!'

'Dimana keluarganya? Mengapa aku tidak pernah melihatnya?'

'Molla... mungkin sudah mati terbunuh olehnya!'

'Mengapa dunia ini begitu sempit ya? Sampai-sampai aku bertemu dengannya lagi!!'

"Arrrgggghhhh.........." Kembali Donghae berteriak sambil melampiaskan kekesalannya dengan menjambak rambutnya dan memukul lantai berkali-kali

***

Di tempat lain...

Kyuhyun terus tersenyum lebar saat berada di kelasnya, bahkan sehabatnya agak risih melihatnya. Kyuhyun terus memerhatikan penjelasan Lee Seosangnim dengan teliti, dirinya tak mau bermain-main lagi saat pelajaran Lee Seosangnim dimulai dan itu semua karena hyungnya, Donghae. Padahal pelajaran itu paling dibencinya, pelajaran sejarah korea. Ia melakukan ini semua demi satu orang juga, Donghae.

"Yak, Kyuhyun kenapa kau senyum-senyum terus eoh?" Tanya Changmin bingung, teman sebangkunya

'Aneh sekali dia. Ckckck.... Kemarin dia bersikap seolah-olah ada beban yang terhimpit di tubuhnya sekarang dia senyum-senyum sendiri. Ckckckck.... Jangan-jangan dia ada masalah lagi. Tapi kalau ada masalah mengapa dia senyum terus? Ckck aneh...' batin Changmin sambil terus menatap Kyuhyun

"Ani." Jawab Kyuhyun singkat

"Kyuhyun tak asyik, dia sekarang lebih fokus ke depan daripada sama kita. Padahal pelajaran itu sungguh membosankan." Ucap Jonghyun, sahabat Kyuhyun yang duduk tepat di belakang Kyuhyun

Because He Is My HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang