Chapter 23

373 22 0
                                    

  Sedangkan di luar Verrel berhasil menahan lengannya Zulfa.

"Zulfa," panggil Verrel sambil memegang lengan Zulfa. Zulfa pun menengok.

"Apaan sih?" tanya Zulfa sambil menahan tangisnya.

"Kamu, kenapa sih? tiba-tiba pergi gitu aja?" tanya balik Verrel. Zulfa hanya terdiam.

"Kenapa? jawab aku," tanya Verrel lagi. Zulfa masih terdiam menatap Verrel.

"Apa, semuanya gara-gara ucapan Arbani?" tanya Verrel. Zulfa terdiam.

"Jawab," paksa Verrel yang hampir membentaknya.

"Kok kamu, malah ngebentak aku sih," ucap Zulfa yang meneteskan air matanya.

"Aku, bukan ngebentak kamu, aku mau jawaban kamu, karena kamu gak mau jawab," jelas Verrel yang sudah meninggi nadanya.

"Kamu, mau tau jawaban aku?" bentak Zulfa sambil melepaskan genggaman Verrel.

"Apa? jawabannya?, apa jangan-jangan bener gara-gara ucapan Arbani tadi?" tanya Verrel nadanya masih sama.

"Iya, kenapa, aku marah disaat Arbani bilang, dia gak tertarik sama aku, puas kamu," jawab Zulfa dengan melepaskan semua emosinya, dan air mata tetap masih mengalir di pipinya. Zulfa pun langsung pergi.

"Arrrgggghhh," teriak Verrel frustasi.

'Ini, semua gara-gara lu, awas aja, gue gak bakal tinggal diam,' batin Verrel kesal.
**********

  Sedangkan di dalam pesta, Salsha dan Arbani hanya terdiam.

"Arbani, maafin kakak sepupu aku," ucap Salsha membuka suara.

"Iya, iya gak apa-apa," ucap Arbani untuk berusaha tenang sambil mengacak poninya.

"Ya, udah yuk, kita lanjutin," ajak Salsha.

  Salsha pun melanjutkan acara ulang tahunnya.

  Sedangkan di jalan Zulfa terlihat frustasi.

'Kamu, jahat Bani, di kira aku, kamu masih sayang sama aku, nyatanya,' batin Zulfa sambil menangis.

"Zulfa, lu kenapa?" tanya Nadya yang melihat, Zulfa sendirian malam-malam dan wajahnya terlihat frustasi.

"Nadya," ucap Zulfa yang langsung memeluk Nadya. Nadya langsung kaget, dan menahan tubuhnya yang hampir jatuh.

"Lu, kenapa?" tanya Nadya.

"Verrel, Nad, Verrel," jawab Zulfa.

"Verrel kenapa?" tanya Nadya. Zulfa malah menangis kejer.

"Ya, udah gak usah nangis mending lu ikut gue," ajak  Nadya sambil berjalan.

"Malam ini lu nginep di rumah gue aja, lagian udah malam buat lu pulang," jelas Nadya yang membawa nasi goreng. Sedangkan Zulfa mengangguk.

  Sesampainya di rumah Nadya, Zulfa dan Nadya langsung masuk ke kamar Nadya. Zulfa pun duduk di kursi belajar Nadya.

"Zulfa, lu tunggu sini dulu gue mau ngambil baju ganti buat lu," jelas Nadya yang langsung pergu meninggalkan Zulfa.

'Oh, ya bilang mamah dulu deh, takut nyariin,' batin Zulfa. Zulfa pun segera pergi ke kamar mandi.

*Telepon*

"Hallo mah,"

"Hallo, kenapa?"

"Aku, malam ini nginep ya di rumah Nadya,"

"Kok, kamu sama Nadya, bukannya kamu pergi sama Verrel?"

"Besok, aku jelasin deh kalau aku udah pulang,"

Biarkan Aku Mencintaimu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang