Sedangkan di rumah sakit Arbani terlihat khawatir dengan keadaan Salsha masih tetap ingat kepada Zulfa.
"Halo, Zulfa,"
"Iya, kenapa?"
"Aku minta maaf ya, tadi aku ninggalin kamu,"
"Enggak, apa-apa kok,"
"Soalnya Salsha pingsan,"
"Iya, gue tau kok, tadi gue liat,"
"Iya, makasih ya,"
"Iya,"
Arbani pun menutup teleponnya.
"Dok, gimana keadaan Salsha?" tanya Arbani pada saat dokternya keluar dari ruangan UGD.
"Gak, apa-apa hanya saja di kambuh lagi penyakitnya, anda tidak usah khawatir," jelas Dokter Hasan.
"Terus, sekarang boleh ketemu dok?" tanya Arbani.
"Nanti saja, setelah di pindahkan ke ruang inap," jelas Dr.Hasan.
"Terima kasih dok," ucap Arbani. Dokter Hasan pun langsung pergi.
Arbani mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Oh, iya, telepon tante Fita dulu," ucap Arbani.
"Halo, tante ini saya Arbani,"
"Eh, nak Bani apa kabar?"
"Baik tante, tante saya mau kasih tahu, Salsha masuk rumah sakit," sambil bersender di tembok.
"Apa, Salsha masuk rumah sakit?" kaget.
"Iya,"
"Ya, udah tante segera ke rumah sakit,"
Arbani pun menutup teleponnya. Dia hanya bisa melihat Salsha dari celah kaca berukuran kecil di pintu.
'Salsha, maafin gue, gara-gara gue lu jadi masuk rumah sakit, gue pengem lu kayak dulu gak rese,' batin Arbani sambil melihat ke arah Salsha.
Tanpa di sadari air matanya menetes.
"Ah, apaan, sih lu Ban, kok lu jadi lebay gini," omel Bani dengan dirinmya sendiri, sambil menyeka air matanya kasar.
Beberapa saat kemudian Tante Fita datang bersama dengan Om Devid.
"Bani, gimana kabarnya Salsha?" tanya Tante Fita.
"Kata dokter tadi gak apa-apa tante, cuman kambuh aja penyakitnya," jelas Arbani.
"O...gitu sekarang tante bisa ke dalam?"
"Maaf, tante belum sampai nanti, Salsha di pindahkan ke ruang inap," jelas Arbani.
"Oh, ok tante akan melihatnya saja dari sini," ucao Tante Fita. Arbani hanya mengangguk.Fita dan Devid melihat Salsha dari kaca kecil yang ada di pintu. Arbani melihat itu semua langsung pergi keluar dari rumah sakit untuk mencari angin, menghilangkan masalah yang ada di otaknya.
**********
Hari pun sudah mulai malam, Arbani masih berada di rumah sakit menemani Salsha.
"Halo, mah,"
"Halo, Bani kamu kemana? udah malam katanya mau cari sepatu,"
"Oh, iya aku lupa kasih tau mamah, aku di rumah sakit nemenin Salsha " sambil mengacak acakan rambutnya.
"Emang Salsha kenapa?"
"Nanti aja aku ceritain di rumah,"
"Ya, udah mamah tunggu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Mencintaimu ✅
FanfictionAku percaya ada pepatah yang mengatakan "Benci itu bisa jadi cinta" kenapa? karena aku merasakannya sendiri. Dulu aku benci banget sama dia, pada akhirnya waktu yang merubah benci jadi cinta. Benci dan Cinta itu hanya dibatasi dengan sehelai benang...