Arbani pun masuk ke dalam mobil. Pada saat di perjalanan Arbani sibuk main hp sambil menyetir.
Pada saat mau nelepon managernya, tiba tiba handphonenya jatuh ke bawah. Pada saat Arbani sedang mengambil handphonenya tiba tiba ada suara teriakan cewek."Aaarggghhhh....." teriak cewek itu sambil menyilangkan tangannya ke depan mukanya. Arbani pun langsung mengerem mendadak. Cewek itu pun terjatuh. Dan Arbani pun turun dari mobilnya dan menolong cewek itu.
"Zulfa," panggil Arbani, saat melihat cewek yang terjatuh. Arbani pun langsung membawa masuk ke mobilnya dan membawanya ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, para suster pun langsung membawa Zulfa ke ruang UGD. Arbani mengikuti.
"Maafin aku Zulfa, maafin aku," ucap Arbani sambil berjalan ke UGD mengiringi Zulfa.
Setelah sampai di depan ruang UGD, Arbani menunggu di luar ruangan, menunggu keterangan dari dokter.
Beberapa saat kemudian....
"Gimana dok keadaan teman saya?" tanya Arbani panik pada saat dokter keluar dari ruang UGD.
"Teman anda kekurangan darah, makanya pasien membutuhkan pendonor" jawab dokter.
"Pakai darah saya aja dok," pinta Arbani.
"Jika darah nya sama, silahkan kita periksa dulu," ajak dokternya.
Arbani pun mengikuti dokternya ke ruang transfusi darah. Beberapa saat ketika Arbani menunggu hasilnya, ternyata darahnya sama dengan Arbani.
'Yang sabar ya, Zulfa aku bakalan tolongin kamu' batin Arbani sambil menatap Zulfa di sebelahnya yang tidak sadarkan diri.
Setelah selesai memdonorkan darahnya untuk Zulfa. Dan Zulfa pun di pindahkan ke ruang inap.
"Oh, iya, lupa lagi telepon tante Fanya, nanti khawatir lagi," ucap Arbani sambil mengeluarkan handphone dari kantong celananya.
"Assalamualaikum tante,"
"Walaikumsallam, ini siapa?"
"Saya Arbani, tante,"
"Oh, kamu Bani ada apa ya?"
"Gini tante, Zulfa...Zulfa...," ucap Arbani gugup.
"Zulfa, kenapa? katanya dia mau jemput tante pulang kok," jelas tante Fanya dengab nada panik dan ingin menangis.
"Maafin saya tante, Zulfa masuk rumah sakit, ini kesalahan saya tante,"
"Apa? Zulfa masuk rumah sakit?" tiba tiba telepon terputus.
Arbani pun menutup teleponnya.
"Kok di matiin? sms aja deh alamatnya sama nomor kamarnya," Arbani pun mengirimkan pesan kepada tante Fanya.
**********
"Apa? Zulfa masuk rumah sakit?" Fanya pun mematikan handphonenya dan langsung menelepon papahnya.
*Telepon*
"Halo pah," dengan nada panik.
"Kenapa mah? kok panik,"
"Zulfa pah, Zulfa," dengan nada mau nangis.
"Kenapa Zulfa?"
"Zulfa masuk rumah sakit," ucap mamahnya sambil menangis.
"Ya udah mamah tunggu, ini papah lagi di jalan"
Fanya pun menutup teleponnya dan melihat sms yang di kirim Arbani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Mencintaimu ✅
FanfictionAku percaya ada pepatah yang mengatakan "Benci itu bisa jadi cinta" kenapa? karena aku merasakannya sendiri. Dulu aku benci banget sama dia, pada akhirnya waktu yang merubah benci jadi cinta. Benci dan Cinta itu hanya dibatasi dengan sehelai benang...