Beginning

811 45 7
                                    

Title : " She Belongs to Me "
Genre : Romance
Note : Semua karakter di sini milik Cheritz co.

Chapter : 1

ーーーーーーーーーーーーー

Malam itu terasa sangat dingin,beberapa orang yang berjalan di sekitar trotoar kota terlihat merapatkan jaket mereka masing-masing, beberapa dari mereka mengusapkan kedua telapak tangan,berusaha menghangatkan diri.

Jumin Han memperhatikan pemandangan di sekitar jalan sambil duduk di kursi belakang limusinnya. Sesekali ia mengecek jam tangannya dengan tak sabar. Setelah ia menikah, ia selalu ingin secepatnya sampai di rumah. Tentu saja untuk bertemu dengan istri tercintanya yang selalu setia menunggunya setiap hari saat Jumin pulang bekerja.

Drrrrrttt

Drtttttttt

Jumin terhenyak sejenak saat merasakan benda bergetar di saku jasnya, ia segera mengeluarkan ponselnya dan tersenyum saat menatap layarnya. Rupanya MC meneleponnya.

"Hallo,nae sarang. Rindu aku? " ucap Jumin saat mengangkat telepon.

"Honeyyyyyyy.. Kau sudah di jalan?" suara MC terdengar manja di seberang.

Tak sadar Jumin tertawa kecil mendengar suara istrinya itu.

"Rupanya kau sudah tak sabar bertemu denganku, my love."

"Tentu saja,sayang. Aku merindukanmu, aku baru keluar untuk membeli kaset DVD, bagaimana kalau setelah ini kita melihatnya bersama?"

"Kau baru keluar? Kenapa tidak bilang dulu padaku, dengan siapa? Kau tidak pergi dengan seorang pria kan?"

Mendengar rentetan pertanyaan Jumin, MC tertawa.

"Tidak,Jumin. Aku pergi sendirian. Kalau begitu,aku tunggu ya. Sampai jumpa sekian menit lagi."

"Aku sudah bilang kau jangan pergi sendirian. Um Baiklah,sayang. Sampai jumpa,aku mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu." jawab Jumin.

ーーーーーーーー

Jumin baru saja membuka pintu penthouse nya namun MC sudah berlari menghambur dan memeluknya.

"Honeyy.. aku rindu sekali." MC memberikan ciuman di pipi suaminya itu.

"Hmm. Makin hari kau makin manja. Tapi aku menyukainya." Jumin tersenyum dan ganti mencium pipi MC.

"Jumin,aku sudah siapkan makan malam. Kita makan malam dulu,setelah itu kita menonton-

"Ssst." Jumin menempelkan jari telunjuknya di bibir mungil milik MC. "Aku ingin mengatakan sesuatu dahulu kepadamu." kata Jumin.

MC mengangkat kedua alisnya, terlihat ingin tahu. "Apa itu?"

"Aku akan membawamu liburan ke Verona. Kita akan berangkat besok sore,nae sarang. Maaf aku tidak mengatakannya padamu dari awal, aku ingin memberimu sedikit kejutan. Apa kau suka?" tanya Jumin sembari menatap MC, menunggu respon dan jawaban dari wanita itu.

"Ve- Verona? Italia?" tanya MC, ia membelalak terkejut.

"Benar. Seharusnya kita mengunjunginya saat kita honeymoon dulu. Tapi kita melewatkan tempat romantis itu, jadi aku berencana membawamu ke sana."

"Jumin.. tapi.. bagaimana dengan pekerjaanmu di kantor? Bukankah kau sibuk?"

Jumin mengelus pipi MC dengan jemarinya. "Oh,itu. Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak terlalu sibuk minggu ini. Jadi,apa kau menyukainya?"

"Tentu saja aku menyukainya,Jumin. Terimakasih,sayang. Terimakasih sudah meluangkan waktu demi kita." MC maju dan memeluk leher Jumin.

"Apa saja untukmu,my love."

ーーーーーーーーー

Esok harinya,MC tengah berkutat dengan pakaiannya di koper. Ia meletakkan koper di atas kasur dengan terbuka,sambil mengeceknya berulang kali.

Tiba-tiba sebuah sentuhan hangat ia rasakan dari belakang. Jumin memeluknya dari belakang dan melingkarkan tangannnya di pinggang MC.

"Ju-jumin.. kau mengejutkanku."

Jumin tertawa pendek. "Maaf,sayang. Kau sedang menyiapkan pakaian? Tidak usah membawa banyak,aku akan membelikanmu di sana."

"Tidak,Jumin. Setidaknya kita harus berusaha berhemat.."

"Aku tidak perlu berhemat kalau untuk istriku." Jumin mempererat pelukannya.

"Honey, ngomong-ngomong semalam aku bermimpi buruk." ucap MC tiba-tiba.

"Hmm. Mimpi apa,nae sarang?"

MC memutar tubuhnya. Kini ia berhadapan dengan Jumin dan menyandarkan kepalanya di dada pria itu.

"Aku bermimpi aku tengah berlari di hutan yang gelap. Aku mencarimu dan memanggil-manggil namamu, tapi aku tidak menemukanmu." bisik MC.

Jumin mengelus rambut coklat panjang MC, salah satu bagian dari wanita itu yang amat di sukainya. "Itu hanya mimpi,nae sarang. Tidak perlu di khawatirkan. Aku akan selalu ada di sampingmu. Aku tidak akan meninggalkanmu."

MC mendongak,menatap iris abu-abu milik Jumin. "Janji?"

"Janji."

ーーーーーーーーーーーーーーーーーーー

Terimakasih sudah membaca.

Sampai jumpa di chap 2. ('^∀^`)

(Btw author kenapa milih karakter Jumin dan Zen mulu? Karena author sangat bias dengan karakter Jumin dan Zen di mystic messenger) Ups.

She Belongs To Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang