In Love

307 30 8
                                    

Chapter 8

(Play the video)

Malam itu Zen baru saja kembali dari latihan untuk drama theaternya yang akan datang. Ia merasa penat,namun dalam hati ia merasa sangat berantusias dan senang ketika ia kembali ke rumahnya. Dan itu semua karena MC ada di sana. Menunggunya.

Zen memasuki rumah dan ia mencium aroma yang lezat dari arah dapur. Zen tanpa sadar tersenyum dan melangkahkan kakinya ke arah dapur. Ia melihat MC sedang mengenakan celemek milik Zen dan sedang mencicipi sesuatu yang baru saja ia masak.

"Selamat Malam, Chef MC." gurau Zen.

MC terlonjak mendengar suara Zen yang datang tiba-tiba dan ia sontak menoleh ke belakang.

"Zen! Kau selalu mengejutkanku."

Zen menghampiri MC kemudian ia melihat apa yang sedang di masak wanita itu.

"Kau masak soup ya? Baunya sangat enak sampai air liurku menetes saat memasuki rumah ini."

"Aha begitukan Mr. Drama King? Maukah kau mencicipi soupku?" goda MC dengan ekspresi lucu.

Zen tertawa dan mengambil sebuah mangkuk dan sendok. "Dengan senang hati." jawabnya.

MC mengambil soup dan menempatkannya di mangkuk Zen, Zen mencicipi soup itu dengan wajah yang serius.

"Bagaimana,Zen? Apakah masakanku enak?" tanya MC dengan mata yang berbinar, menunggu jawaban dari pria tinggi di depannya.

Zen tersenyum lebar kemudian mengangguk, "Mmm.. ini sup terenak yang pernah kurasakan,MC!"

"Kau selalu berlebihan,Zen.." jawab MC berusaha menyembunyikan senyumnya.

"Mmm pipimu merah,MC. Kau lucu sekali." goda Zen.

MC memukul pundak Zen dan berjalan menuju ke ruang TV. Zen mengikutinya sambil membawa mangkuk sup di tangannya.

MC duduk dan menyalakan TV, Zen melanjutkan makan malamnya sambil sesekali melirik ke arah gadis itu.

"Zen, aku akan mulai mencari kerja besok. Keputusanku sudah bulat.."

"Tapi-

"Oh,ayolah Zen. Kumohon.. aku tidak bisa tinggal dirumahmu terus seperti ini dan merepotkanmu. Aku juga ingin bekerja lagi.. please?"

Zen menaruh mangkuk sup nya di meja di depannya dan ia menggigit bibirnya.

"MC, sebenarnya aku tidak keberatan kau tinggal di rumahku."

"Tapi aku tidak enak terus menerus bergantung padamu,Zen. Bagaimana pun kita bukan siapa-siapa dan aku hidup dengan bergantung padamu.."

Zen mengerutkan alisnya. "Bukan siapa-siapa? MC, jadi selama ini kau menganggapku bukan siapa siapa?"

"Eh bukan begitu Zen. Aku menganggapmu sebagai teman baikku, hanya saja.. kita bukanlah sanak saudara. Dan aku merasa tidak enak bergantung padamu." Jelas MC.

Zen terdiam beberapa saat sebelum akhirnya ia memberanikan diri menyentuh tangan MC.

MC tampak terkejut dengan apa yang di lakukan pria itu,namun ia tidak menarik tangannya.

"MC, um.. sebenarnya setelah kau tinggal bersamaku, aku merasa berbeda. Maksudku.. aku merasa sangat gembira dengan kehadiranmu di sini. Well, aku sudah bercerita mengenai hubunganku dengan keluargaku yang tidak baik. Aku juga selalu menjalani kehidupan dirumah ini sendiri.. namun kau datang dan mengubah segalanya. Kau membuat hidupku yang awalnya biasa-biasa saja menjadi penuh warna." ucap Zen dengan senyuman di wajah tampannya.

She Belongs To Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang