Kecelakaan

397 29 7
                                    

CHAPTER 3

"Sir?Maaf, apakah betul anda yang bernama Jumin Han?" Seorang pria berpakaian hitam rapi memberi salam ketika Jumin dan MC keluar dari hotel.

"Kau dari perusahaan penyewaan mobil?" tanya Jumin.

"Benar,sir. Saya sekaligus supir anda yang akan mengantarkan anda keliling selama di kota Verona." jawab lelaki itu.

Jumin memangut-mangut kemudian memandang MC yang berdiri terpaku di sampingnya. "Siap my love?"

MC tersenyum dan mengangguk.

"Silahkan masuk Mr. Dan Mrs.Han.." ucap supir itu sambil membukakan pintu bagian belakang mobil dengan sopan.

Jumin terus memegang tangan MC saat mereka berada di dalam mobil.

"My love, tanganmu berkeringat. Apa kau sakit?" tanya Jumin dengan mimik khawatir.

"Tidak, hanya saja dari tadi perasaanku tidak enak." jawab MC memaksakan senyum. "Um- Jumin lihat, pemandangannya sangat indah." lanjut MC sambil menunjuk keluar jendela mobil.

Mobil itu tengah melewati sebuah jurang yang tidak terlalu dalam, di sekelilingnya terdapat pemandangan yang indah. Jumin menoleh dan tersenyum. "Kau suka?"

"Aku belum pernah melihat pemandangan seperti ini,hun.." jawab MC ceria, mata coklat terangnya masih menerawang memandang perbukitan yang indah itu.

"S-sir!" Tiba-tiba sang supir berteriak kencang. Tangannya tampak bergetar hebat di kemudi,namun ia tak menoleh ke belakang.

"Ada apa?!" Jumin merespon cepat, memajukan badannya.

"R-remnya! Rem nya blong! Dan saya tidak dapat menurunkan giginya!" seru supir itu.

"Jumin!" MC mencengkeram tangan Jumin.

"Arahkan ke jalur lambat atau tabrakkan di sesuatu yang lunak!" teriak Jumin panik.

"S-saya berusaha mencari se-

BRAKKKK

Mobil itu kini hilang kendali, ban-ban nya berdecit dan badan mobil itu akhirnya menabrak pembatas jurang sebelum akhirnya jatuh terguling-guling.

Dan hanya kesunyian yang terdengar setelahnya.

ーーーーーーーーーーーー

Cahaya.

Ada seberkas cahaya yang di lihat Jumin Han ketika ia sedikit membuka matanya. Cahaya itu semakin membesar dan terang. Jumin yakin ia sudah meninggal, namun setelah ia memfokuskan penglihatannya ia sadar bahwa cahaya itu adalah cahaya sebuah lampu yang terang.

Tubuhnya terasa sakit di seluruh bagian,terutama di kakinya. Ia berusaha mengeluarkan suara.

"Uh-"

"Hah? Pasien sudah sadar, dokter!" terdengar suara seorang wanita yang terdengar menggunakan bahasa italia,di susul suara seorang lelaki.

"Baiklah, cepat ambilkan data pasiennya."

Pandangan Jumin kini semakin jelas, ia melihat seorang pria berambut tipis mengenakan jas putih, di sampingnya ada dua orang wanita dengan pakaian putih pula. Kini Jumin sadar ia berada di rumah sakit, namun ingatannya belum jelas.

Dokter itu membaca data pasien sebentar kemudian mendekati Jumin dan memeriksanya. Setelah itu ia berkata "Mr.Jumin Han? Apa anda sudah merasa lebih baik?Anda bisa berbicara bahasa italia?"

Jumin berusaha mengucapkan sebuah kelimat. "Ya. Kenapa aku di sini?"

"Anda mengalami sebuah kecelakaan."

She Belongs To Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang