Part 3 Makan Malam

23.9K 1.5K 16
                                    

Cinta itu hadir diruang yang sangat luas yang dinamakan dunia, cinta itu hadir di waktu yang tak berujung, cinta itu hadir di saat yang tak bisa ditebak -Candra-

Aku tahu cinta itu bagaikan magnet yang akan saling tarik menarik karena mereka memiliki sifat yang berbeda, dan jika mereka memiliki sifat yang sama mereka akan saling tolak menolak -Daniara-

-Daniara POV-

Saat aku dan Sura siap membalas ucapan-ucapan pedas Virni tiba-tiba seseorang datang "sayang ayo, aku sudah mengurus surat pengunduran dirimu. Sekarang ayo kita pulang," astaga aku tahu siapa laki-laki yang berdiri didepan pintu itu. Mati lah kau Zefri Atmaja, tamat riwayatmu karena telah membangunkan induk singa.

"Zefri? apa yang kau laukan disini?" aku dapat merasakan ketegangan yang dirasakan Sura, aku yakin Sura akan segera mengamuk, aku bergidik ngeri membayangkan Sura yang mengamuk. "Aku baru saja meminta Candra merelakanmu untuk out dari sini Ny. Atmaja," astaga apa mereka tak sadar bahwa dari tadi banyak yang memperhatikan mereka berdebat.

"Aku tunggu di lobi, cepat bereskan barang-barangmu," seperti merasa tak bersalah Zefri melenggang pergi dengan senyum merekah dibibirnya, aku alihkan tatapanku ke arah Sura yang risih karena ditatap tak percaya oleh karyawan kantor. "Apa yang kalian lihat haa?!!" jujur saja aku merasa tak tega melihat Sura sekarang, "ayo aku bantu, aku yakin semua akan baik-baik saja," aku mencoba menenangkan Sura yang sepertinya akan segera meledak, tidak baikkan ibu hamil marah-marah?

Setelah aku membantu membereskan barang-barang Sura aku mengantar Sura ke lobi, jujur aku merasa seperti sendiri sekarang karena tidak ada Sura. "Jadi apa yang kau ketahui tentang mereka Miss Dorky?" baru saja aku masuk kembali kedalam ruangan ketika aku mendengar pertanyaan yang dilontarkan Virni. Jujur aku ingin menangis sekarang, tak ada lagi yang membelaku.

"Yang aku ketahui hanya sebatas apa yang kalian lihat tadi," sedikit jutek memang karena aku sekarang memang harus segera pergi dari sini. "Kau mau kemana Miss Dorky?" apa wanita ini selalu ingin ikut campur urusanku? Aku benar-benar muak mendengar semua pertanyaan bodohnya itu. Tanpa menjawab pertanyaannya aku segera melenggang pergi dari ruangan tersebut.

Sekarang lebih baik aku pulang untuk menyiapkan acara makan malam nanti. Saat aku sedang menunggu bus dihalte dekat kantor sebuah mobil sport putih berhenti didepanku. Aku sudah tahu mobil itu milik siapa. "Ayo, ikut" mobil itu milik Abangku, Daniel Putra Lambang. Segera saja aku masuk kedalam mobilnya tanpa banyak bertanya lebih dulu. "Mau kemana Bang? aku harus segera pulang." Aku yakin Abangku ini pasti juga ikut makan malam bersama di apartemenku, jadi seharusnya dia tahu kalau aku memang harus segera pulang. "Makan malam dirumah Abang saja, kebetulan Ririn sudah menyiapkan semuanya," terang Bang Daniel sambil tetap fokus menyetir, "bagus deh kalau gitu aku bisa istirahat dulu," gumamku sambil tersenyum kecil, belakangan ini aku memang kurang tidur dan sedikit kecapekan.

"Embaakkk" teriakku dari ruang tamu, aku sudah sangat merindukan Mbak Ririn dan si imut Ghea. "Kenapa kau teriak-teriak seperti dihutan sih Ra?" ucap Mbak Ririn yang muncul dari arah dapur, belum aku menjawab pertanyaan Mbak Ririn tiba-tiba Ghea berlari merentangkan tangannya, aku pun mensejajarkan tubuhku dengannya bersiap menerima pelukan keponakanku yang paling imut "Tangen Tante..." ucap bibir cadel Ghea.

"Huaa kau makin cantik dan terlihat agak tinggi sweetie," aku acak-acak pelan rambut Ghea dan mencubit pipi cabinya. "Nte kok jalang kecini?" suara cadel yang sangat menggelitik itu membuatku terkekeh geli, "Maaf, belakangan ini Tante lagi sibuk" Ghea hanya mengangguk-anggukan kepalanya lucu, membuatku sangat gemas.

"Ghea main sama Papa yuk, biar Tantenya istirahat dulu" untung ada Bang Daniel yang mengajak bermain Ghea, kalau tidak aku tak tahu bagaimana cara menolaknya dengan halus. Sebenarnya aku sangat ingin bermain dengan Ghea, tapi karena aku merasa butuh istirahat tidak ada salahnya aku istirahat menjelang makan malam.

Miss Dorky and Mr Perfect (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang