Happy Reading
.
.
.Hari ini seperti biasanya Chaeri pergi sekolah. Tapi, kali ini dia dijemput Taehyung. Ya Beberapa hari yang lalu Chaeri telah jujur pada Taehyung mengenai dirinya. Dan sekarang Taehyung tidak ingin kehilangan Chaeri lagi. Setiap hari dia yang mengantar serta menjemput Chaeri ke rumahnya. Mungkin itu menjadi rutinitas baru untuk Taehyung.
Chaeri melangkahkan kakinya menuju Taehyung, tetapi tiba-tiba dadanya terasa sakit. Ia memegang dadanya yang sesak, mencoba untuk menahannya dan seketika rasa sakit itu hilang.
"Kau kenapa?" tanya Taehyung yang terlihat khawatir. Chaeri mengembangkan senyumnya. "Kau sakit?" lanjutnya.
Pertanyaan itu muncul dari mulut Taehyung. Dia sudah mencurigai Chaeri sejak ia melihat hidung Chaeri yang mengeluarkan darah.
"Tidak, aku baik-baik saja. Kau bisa melihatnya."
Taehyung menghela napasnya pelan. "Ya sudah, ayo kita berangkat. Kau tidak ingin dihukum oleh Lee Ssaem'kan?"
Chaeri mengangguk.
—••—
Woohyun dan temannya yang lain sudah mengetahui kalau Taehyung sudah mengingat Chaeri. Pernyataan itu membuat Woohyun merasa lega. Hanya tinggal satu masalah yang sedang ia hadapi sekarang yaitu perjodohan. Entah bagaimana caranya agar dia tidak dijodohkan seperti ini. Di satu sisi dia tidak ingin kehilangan Saeron, disisi lain dia tidak ingin mengecewakan orangtuanya yang sudah meninggal.
Dia terus memikirkan hal itu sampai dia tidak sadar bahwa sudah ada Saeron yang duduk di sebelahnya. Saeron kebingungan dengan sikap Woohyun. Ia menepuk bahu Woohyun. "Ada apa denganmu?"
Woohyun tersentak dan menoleh pada Saeron. "Ah ... T-tidak. Aku baik-baik saja."
"Kalau kau baik-baik saja, kenapa kau melamun?" tanya Saeron lagi.
Woohyun tidak menjawabnya dan mengalihkan pembicaraan. "Oh ya, Saeron. Apakah kau sudah menyelesaikan tugas dari Park Ssaem?"
"Sudah. Kenapa?"
Woohyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Boleh aku pinjam?"
Saeron mendelikkan matanya lalu melempar buku tulisnya pada Woohyun. "Ambilah."
Woohyun menangkap bukunya lalu mulai mengerjakan tugasnya.
—••—
Sooyeon melangkahkan kakinya disebuah koridor sekolah. Dia akan pindah sekolah. Karena mungkin dia akan menetap lama disini. Seseorang menabraknya sehingga membuatnya terhuyung kebelakang, tetapi orang itu menarik tangan Sooyeon. Dan itu membuat Sooyeon tidak terjatuh. Sooyeon mendongak untuk melihat orang itu. "Yak! Apa kau tidak mempunyai mata, eoh?"
Orang itu membungkuk. "Maaf, aku terburu-buru. Sekali lagi maaf." Dia meninggalkan Sooyeon sendiri dikoridor sekolah ini. Sooyeon hanya menatap kesal punggung orang itu. Dan dia kembali melangkah untuk menuju ruang guru.
Ruang demi ruang terlewati namun dia sama sekali tak menemukan ruang guru. Hingga seorang namja bertanya padanya. "Apa kau tersesat?"
Sooyeon menoleh pada orang itu. "Ku rasa iya."
Namja itu kembali bertanya. "Kau ingin kemana?"
"Aku ingin ke ruang guru, tapi sejak tadi aku tidak menemukannya. Bisakah kau mengantarku kesana?"
Namja itu mengangguk. "Baiklah, ayo ikut aku."
Namja itu berjalan berdampingan dengan Sooyeon. Tujuan mereka adalah ruang guru. Selama perjalanan mereka mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hug [Taehyung BTS]
Novela JuvenilTak pernah terbayangkan oleh Taehyung bahwa takdir dari cintanya akan sesulit ini. Wanita yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya. Chaeri adalah wanita yang sangat ia cintai hingga suatu hari sebuah kejadian yang membuat Chaeri meninggalkan Taeh...