1

5.8K 239 9
                                    

-1tahunkemudian-

Namaku Shira Sakura Nara.
Dan sekarang umurku sudah 16 tahun.

Aku anak yatim piatu.
Orang tuaku telah meninggal 10 tahun yang lalu karena kecelakaan

Sekarang aku tinggal bersama kakak kandungku.
Namanya Riu Kiriya Nara.
Umurnya sudah 20 tahun.
Dan sekarang dia masih bekerja sembari melanjutkan kuliahnya.

Kami keturunan indo-jepang.
Ibu dari tokyo dan ayah dari bandung.

Kami memang yatim piatu.
Tapi jangan salah.
Orang tua kami mewarisi harta mereka yang amat banyak.

Walaupun harta kami banyak. Tapi kakak tetap tidak menggunakan harta itu sembarangan. Dia juga masih bekerja.

Bahkan sekarang kami tinggal disebuah rumah yang sederhana. Kakakku itu amat baik. Dia tidak pernah sekalipun membentakku.
Tapi semenjak kedatangan paket aneh disalah satu rumah kami yang ada di Tokyo satu tahun yang lalu.
Sikapnya padaku jadi berubah.
Bahkan beberapa hari setelah paket itu datang. Kami langsung pindah ke indonesia.

Dia menjadi kakak yang dingin. Dan super proktektif.

Dan hari ini.
Untuk yang kesekian kalinya.
Aku pindah sekolah lagi.
Sudah sekitar 20 sekolah yang ada di Bandung sudah aku masuki.

Tentu saja itu semua ulah kakakku. Kesal?
Tentu saja. Dan setiap aku bertanya "kenapa?"
Dia akan menjawab "bukan urusanmu! Dan turuti kataku!"

Dia sangat menyebalkan.
"Heh dek! Mau sampe kapan aku nunggu kamu melamun gitu, cepet keluar!"

Lamunanku sekejap menghilang karena ulah kakakku.
"Aku males mo keluar. Nanti pasti diledek lagi"

"Makanya jadi cewek tu gaul dikit napa" sindir kakakku.

"Ish!! Kakak tu ga peka banget ya! Jelas-jelas aku diledekin gara-gara punya kakak kaya kamu!!" Aku langsung keluar dari mobil dan membanting pintu mobil dengan keras.

"Terserah. Siap-siap aja kena hukuman. Sikapmu kaya orang bar bar" celetuk kak riu yang membuka kaca mobil.

Aku hanya dapat menelan salivaku yang mengering.
Mobil kakakku pun akhirnya sudah berjalan dengan cepatnya meninggalkanku seorang diri didepan pintu gerbang sekolahan.

Ini hari ke-7 aku masuk di sekolah ini.
Tentu saja aku masih belum punya teman.
Tapi entah kenapa aku sudah punya banyak musuh.

Gara-gara hari ke-2 aku masuk sekolah waktu itu ..

"Kak bisa ga sih nyupir mobil tuh yang bener!" Teriakku yang sekarang sudah keluar dari mobil.

"Kamu tuh berisik banget sih dek. Masih untung aku mau nganter!" Balas kakakku yang sekarang sudah keluar dari mobil juga.

"Aku bisa berangkat sendiri!"

"Ga usah sok dek! Kemaren aja hampir kesasar!"

"Ukhh!! Dasar kakak begoo!!"
Aku berlari memasuki sekolahan.
Semua siswa disini melihatku dengan tatapan 'aneh'.

Dan akhirnya aku merasa bertabrakan dengan seseorang.
"Ma-maaf!!" Ucapku sambil berdiri.

"Jalan tuh pake mata!" Geram wanita itu.

"A-aku minta maaf"

"Nih kan sepatuku kotor! Cepet bersihin!"

"Ta-tapi kan... "

"Lu anak baru berani ya!" Wanita itu melayangkan tangannya.
Aku sudah memejamkan mataku karena sudah bersiap menerima tamparan.

. . .
Karena tak terjadi apapun.
Aku langsung membuka mataku dan mendapati kakakku yang mencekal tangan wanita itu.

"Kalo kamu berani nyakitin adikku. Kamu bakal terima akibatnya" suara serak kak riu membuatku merinding seketika.

"Ish lepasin! Dia yang salah!" Rengek wanita itu.

"Kak.. udah kak.. diliatin nih"

"Diem kamu dek!"

Glek.
Kakak menatapku dingin.
Aku sekarang hanya terdiam.

Kak riu melepaskan genggamannya pada wanita itu.
Dia pun berbalik dan meninggalkan kami.

Semenjak hari itu.
Aku dicap sebagai.
Anak manja kakak~

-.- dan banyak orang yang membenciku bahkan menjailiku.
Mungkin mereka iri.

"Hahh.. "
Mengingat kejadian kemari membuatku frustasi.

Bahkan dikelas ini aku ga punya temen. "Eh anak manja! Mana buku mtk lu?" Tanya seorang wanita berambut pirang.

Ok fiks.
Dia wanita yang kutabrak waktu itu. Dan sialnya dia sekelas denganku.

"Buat apa an?"

"Gw bilang sini ya sini!"

Anak-anak lain menatapku sambil mengejek.
I don't care

"noh!" Kuberikan buku mtk yang dia minta.

"Hahah... jadi orang kok go*lok banget!" Wanita bernama riska ini menggunting buku mtkku.

"Rasain lu! Biar mampus kena hukum bu sita"

Hahahhaha
Aku hanya tertawa dalam hati.
Lu itu yang bego.
"Hmm"
Aku hanya diam.

"Cih dasar!"
Wanita itupun pergi dari hadapanku.

Aku ga sebodoh itu, maaf :3
"Selamat pagi anak-anak.."
Bu sita masuk dengan seorang pria bersamanya.

"Nah anak-anak.. kita akan kedatangan murid baru.. perkenalkan namamu nak" ucap bu sita.

"Nama saya Aka Purnama"
Tatapan laki-laki bernama aka itu cukup tajam.
Dan tanpa sadar. Aka menatapku intens. Tatapan kami bertemu.

Entah kenapa aku seperti mengenalnya. Tapi dimana?
"Nah aka, kamu boleh duduk disamping riska ya.."

"Boleh ga bu, aku duduk sama wanita itu" ucapnya sambil menunjuk kearahku?

Hee aku??!
Bulu kudukku berdiri karena sadar semua anak perempuan kelas menatapku penuh kebencian. Apalagi si riska.

"Ah.. ya boleh.. ga papa kan shira?" Tanya bu sita.

"Eh.. i-iya bu"
Jawabku gugup.

"Nah.. silahkan aka.. oke anak-anak kita lanjutkan pelajaran kemarin ya.."

Aka berjalan kearahku. Saat kulihat wajahnya. Sekilas senyuman mengerikan keluar dari balik bibirnya yang ranum.

Tunggu?!
Kenapa senyumannya sangat mengerikan?

Oh ya Tuhan..
Entah kenapa firasatku semakin buruk..

.
.
.
.
.
Tbc :*

Vote and comment ^!^

Secret Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang