Chanyeol kira Sehun akan menangis.
Chanyeol kira Sehun akan memohon agar ia mau mendengar penjelasannya sekali lagi.
Chanyeol kira Sehun akan mati-matian menolak perceraian itu.
Chanyeol kira Sehun akan mengadu pada ibunya.
Tidak.
Malam itu, sepulang dari gereja, Sehun menyerahkan surat cerai yang sudah ia tandatangani, lengkap dengan stempel namanya. Sehun tidak berkata sepatahpun, hanya tersenyum pada Chanyeol. Senyum yang sama cantiknya dengan senyumnya dulu saat semuanya masih baik-baik saja. Senyum di wajah Sehun kecilnya.
Sehun tidak menangis.
Sehun tidak memohon agar Chanyeol mau mendengar penjelasannya sekali lagi.
Sehun tidak mati-matian menolak perceraian itu.
Sehun tidak mengadu pada ibunya.
Sehun meninggalkannya begitu saja.
***
"Eomma percaya padamu."
Hanya itu yang bisa diucapkan Nyonya Park di sela tangisnya. Batinnya sungguh terpukul dengan keputusan Chanyeol untuk becerai dengan Sehun, dan yang lebih membuatnya terluka adalah, Sehun menerima keputusan Chanyeol. Tanpa pembelaan.
"Eomma tahu kau tidak melakukannya, Hunnie. Eomma akan menjelaskannya pada Chanyeol, eotte? Masalah ini akan selesai dan kalian tidak perlu-"
"Eomma," Sehun memotong perkataan Nyonya Park dan menggenggam tangan hangatnya.
"Sudah cukup semua kebaikan yang eomma lakukan untukku. Aku tidak pantas menerima lebih dari ini."
Nyonya Park semakin terisak. Sehun memeluknya erat, merasakan hangatnya pelukan seorang ibu mungkin untuk yang terakhir kalinya.
"Terima kasih, sudah mengizinkanku memanggilmu 'eomma'."
***
Sehun berdiri di ambang pintu. Ia masih ingat janjinya untuk menjaga jarak dengan Joohyun dan calon bayinya.
"Apa noona sedang tidur?"
Joohyun terkejut dengan kedatangan Sehun ke ruang inapnya.
"Tidak."
Sehun tersenyum.
"Aku ke sini mohon pamit."
"Kenapa pamit padaku? Langsung pergi saja."
"Jaga kesehatanmu, noona."
Joohyun tidak menjawab dan memilih untuk memalingkan muka, tidak mau melihat Sehun.
"Terima kasih, sudah membuat Chanyeol hyung bahagia."
***
Dua makam yang letaknya bersebelahan itu tampak terawat. Sehun selalu memastikan agar pusara kedua orang tuanya selalu dalam keadaan baik, dan ia juga sering sekali mengunjunginya.
"Eomma, appa, Hunnie pamit."
Sehun menarik nafas, panjang dan dalam. Ia berjanji untuk tidak menangis di hadapan ayah dan ibunya.
"Hunnie sudah berjanji bukan? Hunnie tidak akan menjadi anak kalian yang cengeng lagi, hehe," lanjutnya.
"Hunnie mau pergi ke mana ya? Hunnie sungguh tidak tahu. Hunnie tidak bisa kembali ke flat lama, Nyonya Park pasti akan mencari Hunnie di sana. Selama Hunnie masih di Seoul, mereka akan dengan mudahnya menemukan Hunnie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Color
Fanfic"Saya bersedia menerima perjodohan ini, tapi bolehkah saya dengan lancang mengajukan satu persyaratan?" "Saya mohon agar Chanyeol hyung juga menikahi Joohyun noona." "Poligami?"