Plea

1.6K 205 54
                                    

"Bibi Lee, bisakah aku mohon bantuanmu?"

"Apapun untukmu, nak."

"Apa Taemin hyung masih tinggal di Amsterdam sekarang?"

"Ya, dia bersekolah di sana sambil merawat villa keluarga Park."

"Bibi, bisakah memberitahuku alamat Taemin hyung?"

"Amsterdam? Kau yakin?"

"Iya, Bi. Tolong bilang pada Taemin hyung aku akan ke sana, tapi jangan sampai siapapun tahu, terutama Chanyeol hyung dan Nyonya Park."

"Kapan kau akan pergi?"

"Segera."

"Baiklah, Sehun. Hati-hati dan Bibi mohon padamu, berbahagialah."

***

"Taemin hyung!"

"Hunnie!"

Sehun berhambur ke pelukan Lee Taemin, anak dari Bibi Lee dengan mendiang suaminya yang kini menetap di Amsterdam.

"Wah, kau tumbuh cepat sekali. Bahkan sekarang kau lebih tinggi dariku," ujar Taemin sambil mengacak-acak rambut halus Sehun.

Ini memang pertama kalinya mereka bertemu kembali sejak kedatangan Sehun dan keluarga Chanyeol untuk berlibur ke Amsterdam belasan tahun lalu. Saat itu, Taemin dan Tuan Lee, ayahnya yang saat itu masih hidup, masih tinggal di villa keluarga Park dan merawat villa tersebut saat tidak dikunjungi oleh pemiliknya. Sekarang, setelah ayahnya tiada, Taemin memutuskan untuk hidup mandiri, menyewa flat sendiri dan bekerja di sebuah sekolah tari, walaupun ia masih terus mengabdi kepada keluarga Park dan merawat villa mereka.

Taemin mempersilahkan Sehun masuk ke dalam flatnya.

"Ini kamarmu. Maaf ya agak sempit," kata Taemin sambil membuka pintu kamar Sehun.

"Tidak apa, hyung. Aku sudah biasa," senyum Sehun.

"Istirahatlah dulu. Setelah itu kita makan siang di luar. Akan kuajak kau berkeliling, eotte?"

Sehun mengangguk. "Terima kasih, hyung."

Taemin meninggalkan Sehun agar Sehun bisa membereskan barang bawaannya dan beristirahat di kamarnya. Sehun membuka jendela dan memandang pemandangan kota Amsterdam yang sungguh cantik.

"Selamat datang di kehidupan yang baru, Oh Sehun," batinnya.

***

"Aku sudah mendengar semuanya dari ibu," Taemin membuka percakapan. Ia dan Sehun sedang makan siang bersama di restoran kecil di pinggir kota.

Sehun hanya mengangguk. "Begitulah."

"Kau sudah terlalu banyak memikul beban, Sehun. Kurasa melepaskan semuanya dan memulai hidup baru memang pilihan yang tepat."

"Kuharap juga begitu."

"Jadi kau menghabiskan tabunganmu untuk ke sini?"

Sehun mengangguk lagi. "Aku sudah mendaftar di universitas dan akan mencari kerja paruh waktu. Untung ada kau hyung, jadi aku punya partner untuk berbagi biaya sewa flat, hahahaha."

"Ya! Jangan sungkan begitu. Kalau kau butuh apapun bilang saja padaku, oke?"

"Terima kasih, hyung. Saat ini yang paling aku butuhkan adalah pekerjaan, hehe."

"Tenang saja. Aku akan membantumu mencari pekerjaan patuh waktu. Tapi kau harus tetap fokus pada kuliahmu, oke?"

Sehun tersenyum. "Tentu saja."

Love in ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang