Vote & coment kalian adalah semangat untuk meneruskan cerita ini:)
Kring..Kring.
Kring..Bel istirahat berbunyi dari arah ruang guru. Gw yang biasanya nyari makan ke kantin malah berlari ke lapangan dan mengajak sahabat gw.
"Eh lu mau di tembak ya?" tebak Tata ke gw.
"Apasi kaga" jawab gw asal dan terus berlari.
Di pinggir lapangan sudah banyak murid yang menyaksikan tontonan di tengah lapangan. Entah mungkin ini kerjaan Aldo dan Bagas untuk mengumpulkan kelas X, XI, dan XII.
"Bentar gw mau bicara" Ucap Ferrel mengawali pembicaraan di siang terik ini.
Gw hanya bisa menutupi wajah gw dengan tangan dan sesekali mengibaskan rambut panjang gw.
"Sebenarnya gw udah suka sama ni cewe, Gw udah sering chat chat an sama dia, kabar kabaran dan moment inilah gw mau ungkapin rasa gw ke dia" Ujar Ferrel panjang.
Gw melihat, semua siswa maupun siswi tengah bingung, siapa siswi beruntung yang sudah memikat hati Ferrel?
"Sya siapin uang buat pj kita ya" Celetuk Dea dan gw hanya menggeleng kepala serta tersenyum tipis.
"Sekarang!!! Sekarang!!!Sekarang!!!"
Sorakan gabungan siswi yang ada di lapangan terdengar kompak.
"Diem dulu deh, ini Ferrel mau ngomong" Cegah Bagas agar celotehan tadi bisa berhenti agar tidak ada guru yang mendengar.
"Silakan maju ke depan, cewe yang selama ini gw nantikan" Ujar Ferrel dengan menunjukkan Seikat mawar merah dengan dibalut tali pink polkadot
"Keysha Selsilia dari kelas X IPA 4 silakan maju ke depan" lanjutnya.
DEG. kok Keysha yang disebut? Senyum yang dari tadi gw pancarkan berubah menjadi kesedihan. Dari arah sana gw bisa melihat Keysha dengan anggun berjalan menghampiri Ferrel.
"Najis Sya, jadi dia cuma nge php lu aja" kata Afza
"Jalannya sama Neisya masa jadiannya sama Keysha sih" Timpal Tata setengah berteriak di lapangan.
Gw yang melihat sahabat gw bertingkah seperti hanya diam menunduk, gw tahu kalau mereka mencoba membela gw.
"Keysha, gw udah suka sama sejak semester kemarin, terus tukeran socmed dan dari situ gw mulai nyaman" ucap Ferrel.
"And, will you be mine?" Tanya Ferrel dengan badan sedikit membungkuk dan memberikan seikat bunga mawar tadi.
"Makasi buat perasaan lo ke gw" ucap Keysha ditengah lapangan.
"Gw hargain perjuangan lo dan asal lo tau gw dulu juga sempet naksir dan nyaman banget sama lo" lanjut Keysha.
Kepala gw mendongak dan melihat tumbuh senyum melebar di Ferrel, entah kenapa bulir bulir air suci seakan ingin menetes di wajah gw.
"TERIMA!! TERIMA!! TERIMA!!" sorak para murid mulai terdengar lagi.
"Tapi maaf..." kata Keysha lirih tetapi kuat.
"Gw udah jadian sama Ka Fariz sejak dua hari yang lalu, sebelum gw kenal lu, gw uda deket sama dia" Tolak Keysha secara tak langsung.
"Dan maafin gw, gw gaabisa nerima lo" Tolak Keysha halus dan langsung ninggalin Ferrel.
Ka Fariz? Siapa dia? Ah bodo amat. Gw liat Ferrel mematung dan gw pun langsung cabut ke toilet buat basuh wajah gw yang penuh dengan tangisan.
Di toilet...
"Udah sya jangan nangis" kata Afza sambil menepuk pundak gw.
"Iya sya, cowo kaya gitu ga usah ditangisin" Timpla Dea dengan memegang tangan gw.
"Hiks...hikss.. Kayaknya gw salah jatuh cinta sama seseorang, mana bisa sih cewe kaya gw bisa dapetin hati Ferrel. Hiks...hikss.." jawab gw dengan isakan tangis.
"Udah sya, hati cewe emang lembut. Kita bertiga mah selalu ada buat lo" Kata Tata agar meredakan tangisan gw.
Setelah 15 menit lamanya gw menghilangkan tangisan dan bekas mata lebam, gw dan ketiga sohib ge berjalan ke kelas.
Saat gw sampai di ujung jalan koridor, banya sekali anak cewe yang terus membicarakan kejadian yang terjadi 20 menit yang lalu. Gw ga tega karena Ferrel dipermalukan dengan sikap Keysha, gw masi merasa begitu peduli dengan dia. Tapi apakah Ferrel juga akan peduli dengan hati gw ini?
"udah Sya duduk" saran Dea ke gw.
"Sebenarnya gimana sih perasaan lu ke dia?" tanya Afza tiba tiba dan langsung aja Tata dan Dea melotot ke arahnya.
"Udah gapapa, gw udah ga sedih kok" jawab gw.
"Gw gatau perasaan apa yang gw rasain saat ini. Antara gw suka atau nggak suka sama Ferrel dan kenapa tiba tiba hati gw bisa sakit kayak gini" lanjut gw.
"Mungkin lo butuh waktu, menurut gw lo tuh suka sama Ferrel tapi dianya aja yang ga peka" dengus Tata kesal.
"Gak najis, gw gasuka dia" sewot gw.
"Kalau lu ga ada rasa suka terus kenapa lo bisa sampai nangis gitu? Ingat Sya hati sama pikiran beda, pikiran lo bilang enggak tapi ati lu tuh yang nguatin rasa lu ke Ferrel" jawab Dea, dan apa yang dikatan Dea terus berputar di otak gw.
***
Gw menuju parkiran untuk mengambil motor dan akan pulang. Dari tadi saat selesai kejadian pahit, gw gak ngeliat Ferrel and the geng nampak. Mungkin merasa malu?
Ternyata dugaan gw salah! Gw ngeliat dari arah kiri, terlihat Ferrel dan kawannya akan mengambil sepeda motornya dan akan pergi kemana tak tau tujuannya. Gw pun bersikap biasa dan melewati dia dari depan.
"Eh sya tunggu" cegat Ferrel ke gw.
Babi! kenapa gw selalu di kaitkan dengan bocah ini terus. Gw mau nenangin diri gw dulu.
"Sorry gw gaada waktu" jawab gw ketus dan langsung melajukan motor gw yang sempat terhenti.
Makasi udah baca sampe sini.lopyu💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction"eh sya kalau lu ditembak cowo, lu jawab nya gmna?" tanya Ferrel serius ke gw. Deg. kenapa hati gw jadi ga karuan "ya kalau dia cowo yang gw suka, gw terima laah" "Oh" Ferrel cuma ber-oh ria "Sya gw mau ngomong" "Hem?" tanya gw sama menjilat es krim...