bagaimana bisa kau dan aku menjadi kita? Jika setiap kata yang kau ucapkan hanya kau anggap sebagai candaan semata.
Menjauh, menjauh dan menjauh. Kalimat itu yang terus terpikir untuk sosok Ferrel. Dengam bantuan handphone gw bisa mengalihkan otak gw tentang Ferrel. Tetapi notif pesan dari LINE masuk ke hp begitu saja, gw kira dari oa tetapi itu, hm, Ferrel nge line gw.
Ferrel
akhir akhir ini kenapa kek gamau ngomong sama gw?Stella Arneisya
Mls.Ferrel
Singkat amat:Vread.
Ferrel
Woy jawabStella Arneisya
jangan ganggu gw, gw sibuk!Ferrel
jomblo aja sibuk loread.
Mood gw ancur seketika. Dengan enggak ngeladenin Ferrel, gw bakal cepet move on dari dia.
***
"Ka anter gw ke sekolah kek" pinta gw ke ka Endah yang sedang nyirami tanaman.
"Males, sono aja sendiri"
"Ayolaah ka" gw pun memasang muka cemberut agar si kuntilanak mau.
"yaudah ayo"
Ka Endah pun berjalan. ke garasi dan melajukan motor berwarna putih perpaduan dengan biru.
Di depan SMAN 28 Jakarta
"Eits ka udah sampe" ucap gw keras.
"eh iya, yaudah sono turun" jawab kaka gw sambil mendorong gw dari sepeda motor.
"iye nih sana deh" Usir gw.
"Eh la sapa tuh 3 cowo?" tanya kaka gw kepo.
"gatau" ujar gw menoleh ke arah yang dimaksud ka Endah.
"Kalau Ferrel mah gw tau, yang onoh noh yang dasinya belum ke pake"
"Bagas itu mah, uda puas kan gw jawab" Gw pun meninggalkan ka Endah yang masih terpana dengan Bagas.
Pas gw masuk pengen masuk ke kelas, dengan tiba tiba si Ferrel narik tangan gw dan mulai menanyakan hal hal aneh ke gw.
"menjauh? buat apa?" tanya nya dan buat hati gw terluka lagi.
"apaan sih, gajelas lu tong" ucap gw biasa.
"Woy, apaan nih pegang pegang tangan temen gw" Akhirnya si Tata dateng dan membuat gw bebas dari si Ferrel.
"Apaan sih Ta, orang gw cuma nany-" ucapan Ferrel terputus akan celetukan Afza.
"Ga puas apa nyakitin hati cewe, ayo Sya masuk"
Gw pun masuk dengan kedua dewi fortuna gw. Dengan melihat tampang Ferrel sekilas, gw ngeliat dia menunjukkaan jari telunjuk ke arah wajahnya dan seakan berkata, "kok gw?"
***
Di dalem kelas arah dan pikiran gw fokus ke ke arah pak Edo, guru pengajar Bahasa Indonesia.
"kumpulkan PRnya ya" kata pak Edo
"Blok sini dijadikan satu, blok sana juga ya, nanti ketua kelas dibantu sekretaris kumpulkan semua PR teman kalian dan letakkan di meja saya!" cerocos pak Edo.
Bacot jing nih guru , batin gw kesel
"Oiya bapak mau bagi kelompok untuk tugas membuat satu cerpen bertemakan pendidikan" kata pak Edo sambil mengambil daftar absen di meja sebelahnya.
Semua murid hanya mengangguk angguk tanda mengerti.
"Larasati Dinar, Prayogo Syam, Afzahra Alretta dan Bimo Candra." Kata pak Edo seraya melihat ke arah bangku.
Tetapi Afza malah berdiri dari bangku dan memberontak kalau dirinya tak mau satu kelompok dengan Bimo.
"Pak saya gamau sama Bimo.Titik."
"Loh kenapa? Keputusan gabisa diganggu gugat"
Dengan wajah melas dan pasrah, Afza pun kembali duduk.
"Kelompok selanjutnya. Stella Arneisya, Aldiano Putra, Ferrel Hans dan Bebeylina Angelina"
Wajah gw tersontak kaget. Bisa bisa nya gw dan Ferrel bisa satu kelompok. Kalau kaya gini terus gw gabisa move on dari kutu kupret.
"Yailah pak mending saya ngerjain tugas nya sendiri aja timbang satu kelompok sama dia" tunjuk gw ke arah Ferrel.
"Lah kok seenak lo sih Sya, emang gw salah apa sama lo" Bela Ferrel sendiri.
"Mungkin ada hati yang tersakiti" teriak Sasa dan membuat seisi kelas gaduh.
"Sudah sudah, Kalian nggak usah protes" Timpal pak Edo sambil menaikkan kacamatanya.
Sama seperti Afza, gw cuma bisa pasrah dan kembali duduk di bangku gw, Sedangkan pak Edo terus membagikan anggota kelompok.
***
"Masa gw harus sekelompok sama Bimo sih, dia mah pasti gamau ngerjain tugasnya" tukas Afza kesal.
"Gw mah enak sama Tyara, udah pinter hahaha" Ucap Dea menimpali.
"Najis, gw malah sama Ferrel jing"
Kata gw kesel."Gamon nih yee" Guyon Tata.
Gw hanya mengiyakan dan berjalan ke arah Bu Ras, penjual batagor di kantin gw. Dari sini gw liat Ferrel dan kedua temennya sedang nongkrong di bangku pojok dekat pintu kantin dengan menikmati mie ayam kesukaannya.
please cepet ilang dari pikiran gw , batin gw sedih.
Tinggalkan jejak dengan cara klik.bintang dan comemt saran kalian. Thankyou💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction"eh sya kalau lu ditembak cowo, lu jawab nya gmna?" tanya Ferrel serius ke gw. Deg. kenapa hati gw jadi ga karuan "ya kalau dia cowo yang gw suka, gw terima laah" "Oh" Ferrel cuma ber-oh ria "Sya gw mau ngomong" "Hem?" tanya gw sama menjilat es krim...