7

1K 40 0
                                    

Samudra pov
Tok tok tok
"Tuan makan malem sudah siap tuan" kata salah samu maid yang bekerja dirumahku ini
"Ya sebentar lagi saya turun" kataku agak berteriak
"Baiklah tuan saya permisi" kata maid itu lagi

Setelah aku selesai mengerjakan laporan diruang kerjaku, aku langsung turun ke ruang makan
"Sarah" panggilku kepada maid yang mengurusi jessica dirumah ini
"Sarah" panggilku lagi
"SARAH CEPAT KESINI" kataku dengan suara yang kencang
"I..iya tuan ada apa?" Kata sarah dengan gugup
"KAMU DARI MANA SAJA SAYA MEMANGGILMU SAMPAI 3x KAU BUDEG"
"Ma..maaf tuan saya tadi tidak mendengarnya" katanya takut
"KAMU BUDEG SAYA SUDAH MANGGIL KAMU DENGAN KERAS TAPI KAMU TIDAK DENGAR JUGA"
"Maaf tuan maafkan saya" kata sarah sambil memohon kepadaku

"SAM" panggil Jessica yang mengagetkan aku
"Apa-apaan lo bentak-bentak Sarah seperti tadi" karanya agak membentak kepadaku
"KAU" kataku sambil menunjuk Jessica
"Beraninya kau membentakku juga dirumahku ini"kataku dengan wajah marah
"Kenapa lo nunjuk-nunjuk gue"
"Jawab pertanyaan gue tadi kenapa lo bentak Sarah?"
"Salahkan dia sudahku panggil tapi dia tidak kunjung datang" kataku dengen kesal
"Sudah nona ini memang salah saya. Tuan berhak memarahi saya karna kesalahan saya nona. Terima kasih telah membelaku" kata Sarah
"Tapi Sarah yang dilakukan itu salah. Tidak seharusnya ia membentak wanita apapun status wanita itu" kata Jessica masih membela Sarah
"Terima kasih nona telah membela saya" kata Sarah kepada Jessica
"Kalau begitu saya permisi ke belakang dulu non" pamitnya kepada Jessica yang membuatku makin marah padanya

"SIAPA YANG MENIJINKAN KAMU PERGI KE BELAKANG TETAP DISINI JIKA KAU MASIH INGIN BEKERJA DIRUMAH SAYA" bentakku pada Sarah
"OM LO APA-APAAN SIK BENTAK SARAH BIARIN DIA KEBELAKANG" ucap Jessica dengan nada tinggi
"Sarah sudah kamu ke belakang saja!. Om gila ini biar jadi urusanku" suruhnya kepada Sarah
"Iya nona saya permisi" ujar Sarah sambil pergi ke belakang
"APA KATAMU? OM? SUDAHKU BILANG JANGAN MEMANGGILKU DENGAN SEBUTAN ITU JESSICA AURORA" bentakku pada Jessica karna sebutan yang ia tunjukan untukku
"APA? LO MEMANG PANTAS DENGAN SEBUTAN ITU. LAGI PULA GUE GK SUKA LO BENTAK-BENTAK SARAH KAYAK TADI. Dia itu wanita yang harus dihormati" kata Jessica agak menurunkan nada suaranya
"SIAPA KAU BERANI MEMERINTAHKU" kataku dengan tidak suka
"DENGAR INI RUMAHKU KAU TAK PANTAS MEMERINTAHKU DIRUMAHKU SENDIRI. NGERTI!!" Kataku tegas sambil mendekatinya
Dia terus mundur saat aku terus melangkah mendekatinya. Saat semakin dekat dan sangat dekat hingga hanya tersisa beberapa senti aja jarak di antara kami. Dan.........

Tiba-tiba ponselku berbunyi dan aku langsung mengambilnya dari saku celanaku. Ternyata dari orang kepercayaanku
"Selamat malam tuan" sapa orang disebrang sana
"Ya ada apa Rama?" Kataku dengan suara tegas
"Maaf tuan saya mau melaporkan pengiriman senjata dari rusia mengalami masalah tuan"
"Masalah apa? Bagaimana itu bisa terjadi?" Kataku bingung karena setauku senjata-senjata itu sudah sampai malaysia dan tidak ada masalah apa-apa dalam pengirimannya
"Anak buah Fendrik menyandra anak buah kapal yang membawa senjata-senjata itu tuan" kata Rama
"Bajingan itu selalu saja membuat masalah dengan ku" gumamku pelan
"Ada apa tuan?" Katanya dengan bingung
"Tidak ada apa-apa"
"Lalu kita harus bagaimana tuan" tanya Rama
"Baiklah siapkan pasukan khusus dan kirim mereka ketempat penyandraan itu"
"Dan pastikan anak buah bajingan itu mati semua" kataku dengan tegas
"Baik tuan akan saya laksakan"
"Oh Rama satu lagi setelah semua anak buah bajingan itu mati kirim mayat-mayatnya kepada bajingan itu" perintahku pada Rama
"Oke tuan saya akan laksanakan sekarang agar masalah ini tidak terlalu lama dan senjata-senjata itu dapat sampai dengan cepat" kata Rama dengan sopan dan bersemangat
"Bagus. Kau memang dapatku andalkan Rama" kataku sebelum menutuskan telpon dari Rama

"Siapa yang lo maksud bajingan? siapa yang disandra? Kenapa lo menyuruh orang yang menelfon lo buat membunuh? Dan siapa Rama?" Pertanyaan beruntun itu mengagetkan aku. Aku langsung berbalik arah "duh terkutuklah kau sam. Kenapa aku lupa pergi dari sini. Pasti dia mendengar semua yang ku bicarakan dengan Rama" batinku memaki diriku sendiri yang teledor
"Om jawab kenapa lo diam aja" suara Jessica menyadarkanku
"itu bukan urusanmu" kataku tegas dan langsung berlalu dari ruang makan

-kamar-
"Bodoh bodoh bodoh kenapa aku ceroboh sekali" makiku kepada diri sendiri sambil memukul-mukul kepalaku
"Bodohnya aku bagaimana ini, kamu Jessica menanyakannya lagi bagaimana? Duh bodoh sekali aku ini" gumamku
"Hah sudah lah biarkan ini sudah terjadi. Akan aku pikirkan lagi besok kalau Jessica tetap menanyakannya" kataku sendiri.
Aku memutuskan untuk istirahat dari pada memikirkan hal ini, yang ada aku pusing karena memikirkan masalah-masalah yang ada.

Dikamar Jessica
Jessica pov
"Apa yang tadi dibicarakan samudra ditelfon"
"Kenapa dia menyuruh orang yang menelfonnya membunuh?. Dia yang dia sebut bajingan?"
"Aduhhhh memikirkan hal ini membuat kepalaku rasanya ingin meledak. Tapi aku penasaran"
"Sebenernya Samudra itu siapa sik?"
"Ahhh sudahlah besok akanku tanya lagi sama Samudra"
"Oahhhhhhh(anggap aja suara orang nguap) duh ngantuk banget lagi" kataku sambil berbaring di kasur dan tak lama setelah itu aku sudah bergabubg dengan alam mimpi.

Yeeeee part 7 udah selesai
Maaf ya telat makluk liburan banyak tugas

Makasi yang udah sempetin baca tapi jangan baca aja ya divote juga kalo banyak yang baca dan vote gue jadi makin semangat bikin ceritanya

Jangan lupa komen kalo ada yang kurang biar gue bisa tau kurang apa dan dimana terus bisa diperbaiki deh heheheh

Possessive Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang