"CICITT SAYANGGG TUNGGUIN GW AEM KAMINGGGGG." Teriak Angga di koridor. Citra yang merasa mengenal suara itu malah lari semakin kencang.
Setelah sampai kelas Citra langsung duduk di tempatnya. Angga yang baru datang dengan muka kesal dan keringat yang bercucuran di mukanya.
"Ishh Cicit mah ning-hmmpphh... hmpp." Ucapan Angga terhenti ketika Citra membekap mulutnya.
"Diem ae sono gw mo belajar biar pinter bisa ngalahin lo." Ketus Citra Angga pun hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
Karena bosan menunggu Citra yang tak menganggap kehadirannya, Angga memainkan Rambut Citra. Citra tak masalah dengan itu ia masih sibuk dengan buku yang bacanya.
Angga memainkan rambut Citra yang tergerai panjang ia mengingat ingat yang ia lihat di internet atau instagram. Angga masih sibuk dengan rambut Citra, sesekali ia menggaru tengkunya dan mengingat.5 menit kemudian..
"Yes jadi.. Angga jago juga ya!" Ucapnya pada diri sendiri karena bisa mengepang kelabang rambut Citra.
Ia menoel noel pundak Citra. Tapi Citra masih tak merespon.
"Cit.. Cicit.." panggilnya.
"Hmm."
"Cium.." minta nya dengan muka yang lucu.
"Gak ini sekolah." Jawab Citra yang tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Yaudah deh Angga aja yang nyium."
Cup
Secepat kilat Angga mencium pipi Citra. Citra pun langsung kaget, Angga hanya tersenyum tanpa dosa.
"JINAH MATA NI GW PAGI PAGI LIAT KALIAN." Teriak Awan yang di balas tatapan tajam dari Angga.
Kringggg
Bel masuk berbunyi tak lama kemudian guru yang mengajar masuk kedalam kelas.
"Cit, nyontek dong." Bisik Angga menoel Citra dengan pulpennya tapi Citra masih fokus sama soal ulangan yang di kerjakannya.
"Yaudah kalo gak mau ngasih tau Angga cium sekarang."
"Monyet lo."
"Ngomong apa tadi?"
"Monyet lo." Ulang Citra.
Tanpa basa basi Angga langsung mencubit mulut Citra dan mengambil lembar jawaban Citra. Sambil menyalin jawaban tangan Angga tak bergerak sedikit pun dari bibir Citra yang membuat Citra mengeluarkan umpatan umpatan yang tidak jelas. Tangan Citra juga tak tinggal diam berusaha untuk mengambil lembar jawabannya.
"Angga, Citra! Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya guru itu tiba tiba.
"Nyontek!!" Jawab Angga yang belum sadar bahwa gurunya yang bertanya. sedangkan Citra diam sambil menoel noel Angga.
"Itu kenapa bibir Citra di gituin?" Tanya guru itu lagi.
"Abisnya enak kalo dipencet pencet kaya squisy." Jawab Angga yang belum sadar.
"Angga! Citra! Kalian keluar kelas sekaranggg!!" Bentak guru itu yang tak lain bernama Ma'am Soud.
"Eh Ma'am Soud. Jadi dari tadi itu Ma'am yang nanya. Oke saya keluar, itu ulangan nya udah kelar jan lupa ponten nya pake tanya lope lope ya Ma'am. Ai lop yu pul babayy." Ucap Angga dan ngacir gitu aja sambil menarik bibir Citra yang masih di cubitnya.
Setelah sampai di luar kelas muka Citra langsung berubah merah seperti mau nangis. Angga yang sadar pun langsung melepaskan tangannya dari bibir Citra.
"Sakit.." lirih Citra sambi memegangi bibirnya.
"Maaf sayang.. maaf aku udah ngelukain kamu ya." Ucap Angga lalu langsung merengkuh tubuh Citra kepelukannya.
"Maaf.."
"Maaf pasti sakit, kita ke UKS ya." Ajak Angga lalu menarik lembut tangan Citra.
#UKS
"Sini sayang." Ucap Angga yang menyuruh Citra duduk di pangkuannya. Lalu Citra duduk di pangkuan Angga.
"Bibir kamu aku kasih salep aja ya. Soalnya merah gitu."
Angga mengolesi salep ke bibir Citra dengan lembut. Setelah selesai tiba tiba saja tanpa di kendalikan Angga mencium bibir Citra.
Angga melepaskan ciumannya lalu mengusap bibir Citra.
"Pasti cepet sembuh kan udah di cium Angga!!" Ucapnya bangga.
Pletakk
"Itu ciuman pertama gue bego." Ucap Citra.
"Oh kasar ya sekarang rasain nih.." Ucap Angga yang tiba tiba memegang pinggang Citra kemudian mendekat perlahan sekarang jarak mereka hanya tersisa 5 cm. Citra memejamkan matanya.
"Hahaha.. aduhh geli hahaha udah.. udah hahaha."
"Ngarep di cium lagi ya? Gaboleh itu dosa." Ucap Angga yang masih menggelitiki Citra.
"Hahaha udah.. Ngga ge.. li hahahah.."
"Oke kita ke kantin yuk." Ajak Angga yang mendapat anggukan dari Citra.
#kantin
"Bentar ya gw pesenin dulu." Ucap Angga setelah mereka berdua mendapat tempat duduk.
"Samain aja."
Tak lama kemudian Angga datang membawa 2 mangkuk soto ayam di kedua tangannya.
Mereka pun makan dengan keadaan hening."Masih laper.." ujar Citra setelah menghabiskan sotonya. Angga yang sedang meneguk minumannya pun tersedak.
"Hah? Gw aja udah kenyang. Buset badan kaya triplek tapi makan banyak. Mau makan apalagi?"
"Gak jadi deh jantubg gw tiba tiba sakit." Ucap Citra sambil mengatur nafasnya.
Angga langsung menghampiri Citra lalu bertanya, "mau ke UKS apa mai ke markas aja? Nanti aku ijin sama guru piket.""Ke markas aja deh." Jawab Citra yang dijawab anggukan oleh Angga.
Kebetulan hari ini Angga membawa mobil jadi Citra bisa istirahat sejenak di dalam mobilnya.
"Kamu tidur aja dulu. Kamu kumat Cit, pasti makannya gak teratur. Kan aku udah bilang, jaga kesehatan kamu aku khawatir kalo kamu lagi kaya gini. Kalau gitu aku tiap hari bawain bekel buat kamu nih." Ucap Angga panjang lebar tetapi tak di tanggapi Citra. Ternyata Citra tidur dengan pulas. Angga pun tersenyum lalu mencium puncak kepala Citra sebelum melajukan mobilnya meninggalkan sekolah.
***
Citra terbangun dari tidurnya tapi hal pertama yang ia lihat adalah wajah Angga yang damai sedangkan tangan Angga memeluk dirinya.
Citra menyingkirkan tangan Angga perlahan tapi Angga malah memeluknya semakin erat. Citra baru sadar kalau mereka tidur di sofa."Angga.."
"Emm.. masih siang sayang pulang nya entar aja ya.." gumam Angga sambil mencium kening Citra tanpa melepaskan ciumannya. Mau gak mau Citra memeluk Angga juga dan kembali tertidur dengan posisi Angga yang memeluk Citra sambil mencium keningnya. Dan Citra yang tertidur sambil memeluk Angga.
Tanpa Citra ketahui Angga memiliki sisi gelap jika Angga sudah Emosi maka Emosi itu akan mengendalikannya tanpa tau siapa dirinya yang sebenarnya.
Yun kombek. Udah jarang update cerita ini itu karena gw nyelesein crita gw yang pertama tp skrg crita pertama gw udh kelar jdi sebisa mungkin gw update nya rajin.
Thanks vomment and readers.
Sorry typo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga
Teen Fiction"gw minta kita putus." Ucap cowo itu yang bernama Aldo. "ha?maksudnya?" Dan tanpa menjawab pertanyaan itu Aldo langsung pergi meninggalkan cewe itu tanpa rasa bersalah. Di sisi lain ada yang mencintai Citra dengan tulus. Setelah seseorang itu tau ba...