"Kalian siapa? Aku siapa?"
Hening..
Suasana di ruangan itu pun mendadak menjadi hening. Angga dengan ragu ragu menghampiri Citra.
"Li, jangan bercanda ya! Aku tau aku salah tapi, jangan hukum aku kaya gini sayang.." Angga memeluk Citra erat ternyata Angga pun tersenyum di balik punggung Citra.
"Aku takut kamu masih marah.."
Angga melepas pelukannya dan memegang kedua pipinya sambil tersenyum.
"Maaf ya.. aku tadi gak bisa kontrol emosi aku." Ucapnya dan mengecup bibir Citra sekilas.
Citra pun mengangguk dengan muka polos dan pipi yang memerah.
Angga yang gemas pun langsung mengacak rambut Citra sambil terkekeh.
"Ga gantian kek! Demen amat nempel kita gak di anggap." Celetuk Awan tiba tiba Angga yang mengerti pun langsung menyingkir dari tempat tidur Citra.
Mereka semua pun mengahampiri Citra dan memeluknya kecuali Angkasa dan Awan yang ingin memeluk Citra langsung di tendang oleh Angga.
"KAK CITRAAA!!!" Teriak sepasang manusia histeris sambil memasuki kamar inap Citra.
"Cempreng banget sih suara lo sakit tau gak kuping gw." Sinis Vito.
"Biarin sih. Lo juga gede suaranya.. tapi tetep ganteng!" Balas Vio dengan cengengesan. Vito yang mendengar pun hanya melotot.
Mereka semua yang ada di ruangan itu pun terkekeh melihat kelakuan sepasang manusia itu. Vito yang selalu menanggapi dengangan kata kata ketus dan dinginnya lalu Vio yang memuji Vito dengan sikap hangatnya.
Sampai tiba tiba ada suara yang membuat kami semua diam tak bersuara.
Debuk
"Adaw! Pantat-" ucap orang itu terhenti lalu mendongakan kepalanya dan langsung melihat ia masuk ruangan orang lain pandangannya pun terhenti pada seorang Awan.
"Di.. ana?" Ucap Awan spontan setelah memerhatikan orang itu ia pun jongkok di depan gadis yang memakai kacamata yang dibaliknya menyimpan mata indah dan sipit itu.
Setelah mendengar suara dari Awan Diana menundukan kepalanya dalam dalam.
"Lo gapapa kan? Kok bisa jatoh sih?"
"Ak-aku tadi.. t-ter-sandung pot bunga.." gagap Diana sekali kali melirik Awan takut.
Awan pun terkekeh lalu memegang bahu Diana agar bangun, "ceroboh."
"Guys gw cabut duluan. Cepet sembuh ya Cit babay!" Pamit Awan dan berlalu sambil menarik lengan Diana.
Setelah Awan dan Diana berlalu Bintang pun ikut berlalu.
"Guys gw juga cabut yak baru inget ada kencan buta." Ucap Bintang sambil cengengesan.
"Najong sangking jomblo e ampe nyari begituan lewat sosmed." Celetuk Angga.
"Yahelah pada balik semua baru pada dateng." Ucap Citra lesu.
"Miane.."
"Ck! Gaya gayaan pake bahasa korea."
Ucapan itu tak di perdulikan oleh Bintang yang sudah berlalu pergi. Sekarang yang diruangan itu hanya tersisa Venus, Angkasa, Angga, dan Citra.
"Ka maaf ya Vio sama Vito mau pamit soalnya kita berdua udah janjian buat main basket." Pamit Vio kepada Citra.
"Oh iya Vi baek baek dah lo berdua tiati di jalan." Setelah Citra mengucapkan itu, Vio dan Vito langsung berlalu pergi.
"Sorry guys gw bukan nya ninggalin kalian tapi gw mo ngedate ama Venus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga
Teen Fiction"gw minta kita putus." Ucap cowo itu yang bernama Aldo. "ha?maksudnya?" Dan tanpa menjawab pertanyaan itu Aldo langsung pergi meninggalkan cewe itu tanpa rasa bersalah. Di sisi lain ada yang mencintai Citra dengan tulus. Setelah seseorang itu tau ba...