#12

39 3 1
                                    

Pagi ini Citra dan Farel sedang berjalan di koridor sekolah seperti biasanya. Mereka sudah pulang dari Los Angeles 3 hari yang lalu. 4 hari di Los Angeles sudah menenangkan pikiran mereka dan teman temannya. Saat ini pasangan itu sedang mengobrol dengan tangan Farel yg setia ada di pundak Citra dan Citra yang tertawa dengan guarauan Farel. Tapi, mereka tiba tiba berhenti saat ponsel Citra berbunyi. Citra mengambil ponsel nya dan membuka semua chating yang ada di line nya. Citra asik membaca sehingga membuat Farel sebal sendiri. Dengan kesal Farel mengambil hp Citra.

"Bacain ap--" ucapan Farel terhenti ketika membaca chat itu.

"Maksud lo apa? Ini lo chat sama siapa sampe kek gini? Vigo?" Tanya Angga dengan tatapan tajam menusuk mata Citra.

"Itu Ga, buk-"

"KALO BUKAN SIAPA SIAPA KENAPA KALIAN CHATAN NYA BEGITU?!" Bentak Angga tanpa sadar.

"Ga dengerin du-"

"Gw gak mau dengerin lo." Ucap Farel datar.

"KALO LO KAYA GINI LO GAK TAU KEBENARANNYA FAREL! TERSERAHLAH LO GAK BUTUH PENJELASAN GW INI." Ucap Citra kesal dan pergi meninggalkan Angga dengan berlari, karena mereka jadi pusat perhatian. Angga pun berlari mengejar Citra sambil memanggil manggil Citra.

Karena asik dengan pikirannya, Citra tersadar sudah menabrak seorang anak laki laki yang membawa buku, alhasil buku itu terjatuh. Citra mendongak dan langsung mengambil buku itu.

"Maaf ka, maaf banget saya gak sengaja." Ucap Citra sambil menunduk karena di depannya ada seorang cowok tampan yang sedang menatapnya.

Cowo itu tersenyum ramah dan berucap, "haha gak usah begitu juga kali, saya gak papa kali harusnya kamu khawatirin diri kamu sendiri,"

".. Namaku Cakka." Lnjut cowo itu dengan mengulurkan tangannya.

"Citra ka! Maaf ka saya harus pergi." Ucap Citra setelah mengucapkan nama nya dan berlari kembali.

Kejadian itu tak luput dari pandangan Angga. Angga pun kembali mengejar Citra dan meneriaki namanya.

Karena bel pelajaran akan dimulai telah berbunyi, Tidak ada waktu untuk Angga dan Citra mengobrol.

Jam pelajaran mereka lewati dengan sangat lama. Karena biasanya ada yang mereka obroli tapi sekarang mereka mencoba memfokuskan pandangan ke papan tulis dan mendengarkan apa yang di ucapkan oleh guru.
Angkasa, Awan, Venus, dan Bintang pun heran melihat Angga dan Citra yang biasanya selalu ngobrol atau bercanda saat jam pelajaran tiba tiba berubah menjadi fokus ke pelajaran.

###

Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, kini yang tersisa di kelas hanya Citra, Angga, dan sahabat sahabatnya.

"Guys gw pulang duluan." Ucap Citra dan langsung keluar kelas untuk menghindari Angga. Sebelum Citra keluar dari kelas, Angga menahan lengan Citra.

"Kalian pada pulang duluan aja. Gw ada perlu sama Citra." Teman temannya pun meninggalkan kelas. Citra menepis tangan Angga dengan kasar.

"Khylie.." panggil Angga dengan lirih. Citra pun menghentikan langkahnya karena ia jarang mendengar Angga memanggilnya seperti itu.

Beberapa detik terdiam, akhirnya Citra tersadar dan lanjut berjalan. Tapi, baru beberapa langkah berjalan ada tangan kokoh yang memeluk dirinya dari belakang.

"Aku minta maaf Li. Maafin aku.."

Citra masih terdiam.

"Aku gak bermaksud buat bentak kamu tadi. Aku kalut. Aku takut kamu pergi dari aku." Ucap Angga dengan suara serak karena menahan air mata nya agar tidak keluar. Katakan ia cengeng tapi ia hanya menangis di depan wanita yang di cintainya.

RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang