BAB 3 (Natan)

17 21 5
                                    

Arggghhhh hari ini hari sialku kenapa opah dan omah selalu saja memaksaku untuk cepat-cepat menikah. Sedangkan aku sendiri tidak percaya dengan suatu hubungan apapun. Dan aku tidak ingin terjerat dengan suatu status karena aku ingin bebas tanpa ada yang mengklaim. Tapi disisi lain aku harus memikirkan keinginan opah dan omah karena mereka yang sudah merawatku dari kecil sedangkan mom dan dadku entah mereka memikirkan aku sebagai anaknya atau tidak karena mereka hanya mengejar status dan kekayaan.

"Natan apa kau tidak ingin memikirkan keinginan kami sayang." ujar omah disela-sela sarapan pagi.

"Ya nak, seharusnya kau mengabulkan permohonan kami yang sederhana, kau ini sudah dewasa, pekerjaan dan statusmu yang sebagai Ceo Nicholas group akan mudah bagimu untuk mendapatkan calon istri yang kau inginkan."opah memang selalu mendukung keputusan omah jadi bagaimanapun juga setiap pembicaraan yang omah lakukan opah akan ikut membantu meyakinkan.

"Omah, Opah saat ini aku sedang berusaha mencari calon istri sesuai dengan keinginanku. Aku harap kalian untuk bersabar." aku tidak ingin membuat mereka kecewa jika aku mengatakan aku tidak ingin menikah dan terikat hubungan apapun dengan wanita jenis apapun.

"Baiklah nak opah dan omahmu ini akan menunggu itu tapi imah ingin kau benar-benar menuruti permintaan kami, karena bagaimana juga semua ini demi kebaikanmu sayang."setelah pembicaraan omah kami kembali untuk menghabiskan sarapan pagi ini.

Apa yang dikatakan opah memang benar aku ini seorang Ceo dengan status perusahaanku yang terkenal nomor 3 di dunia. Tapi aku sangat nol mengenai hubungan yang berstatus sakral. Karena bagiku hubungan itu ya bisnis, bahkan saat aku memuaskan nafsu laki-laki aku akan berbisnis dengan mereka bitch yang mau kubayar bahkan tanpa aku mencaripun mereka akan mendekat.

"Omah, opah aku harus ke kantor sekarang." ucapku seraya mencium pipi omah.

"Hati-hati di jalan nak." teriak omah yang masih kudengar dari ruang makan.

Tak butuh waktu lama karena kecepatanku dalam mengendarai mobil. Hanya 15 menit aku sampai ke kantor. Seperti biasa semua tatapan akan menuju padaku dengan tatapan memuja dan lapar. Tak jarang juga banyak pekerja wanita disini terang-terangan menunjukkan milik mereka yang tidak wajar. Tapi aku tetap menikmatinya karena mereka yang datang sendiri padaku bukan aku yang datang kepada mereka dan memintanya.

"Selamat pagi pak." apa itu ucapan selamat pagi yang pantas dengan mendesah dan mengulum bibir benar-benar bitch.

"Pagi."ucapku datar dan dingin

Drrrttt...drrrrtttt

Suara ponselku mengintrupsi pekerjaanku untuk berhenti sejenak.

"Halo, ada apa nick."

"............"

"Tidak terlalu karena aku hanya mengerjakan beberapa berkas."

"............."

"Baiklah akan kutunggu dan jika kau sudah sampai langsung masuk keruanganku."

"..............."

"Hm."

Dasar nick kemanapun dia pergi pasti akan membawa jalang-jalangnya yang segudang.

Ditengah kesibukanku berkutat dengan berkas nick datang dengan jalang yang sudah dikatakan tadi melalu ponsel.

"Hai dude apa kau ingin bermain sebentar dengan tentenganku ini." nick mengucapkan wanita yang dibawanya seperti barang.

"Tidak terimakasih aku tidak mau barang bekas yang kau gunakan." tak peduli aku dengan wanita itu yang kini sedang menunduk sedih.

"Hei dia bukan barang dude." lihat awalnya dia yang menganggap barang sekarang menganggapnya manusia

"Apa peduliku mereka memang pantas untuk diperlakukan seperti itu." ucapku datar dan dingin.

"Baiklah julukan mr.ice bagimu memang tepat, aku ingin membicarakan hal penting denganmu." nick memasang wajah seriusnya.

"Keluarkan dulu jalangmu baru kau mengatakan hal yang dianggap penting itu." aku menyorotkan tatapan kekuasan.

"Sayang kau boleh pulang sekarang menaiki taksi kebetulan di depan gedung ini banyak sekali taksi yang lewat." nick bisa juga mengusir wanita dengan halus. Tak butuh tenaga ekstra akhirnya wanita itu pergi sesuai dengan keinginanku.

"Apa yang ingin kau bicarakan nick." ucapku mengintrupsi nick untuk segera berbicara.

"Apa benar kau sedang mencari wanita untuk memenuhi keinginan opah dan omahmu itu?" nick membuka pembicaraan

"Ya tapi aku tidak ingin terikat hubungan apapun nick."ya memang itu yang aku inginkan.

"Baiklah aku sebagai sahabatmu akan membantumu, bagaimana kalau kau menyewa wanita untuk berpura-pura menjadi pacarmu, aku memiliki stock wanita." usul nick padaku, terdengar masuk akal jadi aku tidak harus berhubungan dan kehidupanku akan tetap bebas tanpa ada yang membatasinya.

"Aku setuju dengan idemu, perkenalkan salah satu wanitamu padaku. Dan yang ingin ku tanyakan darimana kau tau hal itu?"tanyaku menyelidik

"Hal yang mana?" jawab nick pura-pura tak mengerti maksudku.

"Bagaimana bisa kau tau kalau aku sedang mencari seorang wanita."aku tegaskan pada kata-kata mencari seorang wanita.

"Dari justin, kau ini menganggapku sahabat atau tidak, setiap hal penting hanya pada justin kau menceritakannya. Sedangkan padaku tidak."

"Karena kau tidak bisa seperti justin yang membantuku dengan cepat tanpa banyak bicara." lihat nick hanya tertawa mungkin dia sadar dengan sifatnya yang aku bicarakan.

"Baiklah dude aku akan tunggu kau datang ke clubku untuk ku kenalkan dengan wanita yang akan kau sewa sebagai pacar palsumu itu." tanpa sopan santun nick langsung pergi meninggalkan ruanganku. Sahabatku yang satu ini memang sangat ajaib dalam hal sikap sifat dan bermain seks.

Sudahlah seaiknya aku selesaikan pekerjaanku, dan setelah itu aku membuat surat perjanjian untuk pacar kontrakku agar dia tidak melewati batasannya ketika bersamaku. Karena bagaimanapun juga wanita yang akan aku anggap sebagai pacar adalah seorang jalang.

FACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang