BAB 5 (olivia)

15 9 0
                                    

Peringatan keras ini konten untuk dewasa. Banyak kata-kata dan adegan vulgar tersebar disini.

Warning yang belum berusia 18+ dimohon untuk bijak. Dengan tidak memaksa untuk membaca ini

Ya Tuhan jika ini salah maafkan aku, karena keadaanku saat ini sangat terdesak dan Kau sendiri tidak membantuku untuk melaluinya.

"Aku akan menjadikan malam ini malam terindah sayang karena hari ini aku bisa mendapatkan gadis secantik dirimu walaupun itu hanya servis ringan." nick berjalan perlahan kearahku

"Tapi aku belum pernah melakukan hal seperti ini nick." ucapku dengan jujur, karena memang itulah yang terjadi gadis dewasa sepertiku, yang belum pernah melakukan hal seperti itu

"Aku akan mengajarimu sayang." Nick langsung melumat mulutku. Aku yang memang tidak berpengalaman membuat Nick harus mengajariku. Dengan gigitan kecil diujung bibirku Nick mencoba membuka mulutku dan melesakkan lidahnya untuk masuk kedalam mulutku.
Aku mulai terpengaruhi dengan permainan lidah Nick pun membalasnya dengan menghisap dan melilitkan lidahku pada lidahnya.

Tak berhenti sampai situ Nick mulai meremas pelan milikku membuat desahan demi desahan keluar dari sela-sela ciuman antara aku dan Nick. Bertahan cukup lama aku dan nick melakukan itu tapi tidak sampai nick melepaskan pagutannya dibibirku dan menjauh dariku. Aku kira dia akan menyesal karena permainanku yang dangkal tapi ternyata tidak dia melepaskan celana jins yang melekat padanya.

"Ayo sayang cepat hisap milikku aku sudah tidak tahan lagi, nafsuku benar-benar tak terkendali walau hanya menciummu." ucap nick sambil menggoyang-goyangkan miliknya yang besar.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan " celotehku dalam hati, sambil terus menerus memandangi milik nick.

"Apa kau akan memandangi terus menerus milikku ini sayang, aku sudah tidak tahan lagi." nick mendekatkan miliknya didepan wajahku.

Mau tidak mau aku mulai melakukannya dengan pelan, aku tahu pasti gerakanku kaku tapi entah kenapa nick mengerang terus menerus dengan keras. Bahkan rambutku sampai berantakan karena ulahnya yang memaksaku untuk melakukannya lebih keras lagi. Dan itu hanya membutuhkan waktu 05 menit bagi Nick untuk mencapai pelepasannya.

"Faster baby oh mulutmu sangat nikmat sayang bahkan aku mencapai klimaksku dengan cepat." ucap nick disela-sela erangannya.

"Aku akan keluar sayang, aku akan keluar siapkan mulutmu untuk menerimanya." tak menunggu waktu lama nick menyemprotkan miliknya dimulutku. Aku hanya menerimanya karena bingung harus bagaimana ini pertama kali aku merasakan dan melihat hal seperti ini.

"Coba telan sayang itu akan membuatmu semakin cantik dan tenang saja tidak akan membuatmu hamil." dengan terpaksa aku menelan lendir yang Nick keluarkan tadi rasanya sangat aneh, terasa dengan jelas dimulutku .

"Nick apa kau ada air." setelah semua lendir tadi dimulutku ku telan, perutku terasa sangat tidak nyaman dan ingin muntah.

"Pasti kau merasa mual karena ini pertama bagimu. Ini sayang minumlah nanti kau pasti akan baikan." nick meyodorkan segelas air putih padaku. Nick menepati janjinya hanya dengan meminta servis ringan padaku. Syukurlah ku kira nick akan melakukan hal yang tidak baik padaku.

"Sudah baikan?" aku hanya menganggukan kepalaku sebagai tanda jika aku baik-baik saja. "Ini uang yang aku janjikan aku tau kau membutuhkan uang ini karena urusan mendesak, wanita sepertimu tidak akan membuang-buang uang hanya untuk membeli kemewahan. Aku juga tau jika aku tanya padamu untuk apa kau meminjam uang padaku, kau pasti akan menjawab untuk kebutuhan wanita bukan? Seperti berlian dan lainnya." aku tak percaya nick akan mengatakan hal seperti itu apakah nick bisa membaca pikiranku.

"Aku juga minta maaf telah membuatmu melakukan ini oliv, tapi sungguh aku tidak bisa mengontol nafsuku saat melihatmu." ucap nick menunduk sedih.

"Tak apa nick, aku tau itu maksudmu aku juga tau kau ini pria yang baik. Dan terimakasih kau sudah menempati janjimu dengan hanya meminta servis ringan padaku." aku memeluknya perasaan haru dan senang bisa bekerja dengan orang sebaik nick ya walaupun harus memenuhi nafsu yang tak terkendalinya itu.

"Hai kau ingin membangunkan milikku lagi sayang, kau memelukku denga keadaanku yang tak memakai celana." ucap nick menggoda. Aku yang sadar dengan perbuatanku segera melepas pelukan dan menunduk malu.

"Baiklah cantik ini uang yang aku janjikan dan kau boleh kembali bekerja dibawah." aku ambil amplop yang berisi uang dari nick dan segera keluar ruangan karena aku takut nanti nick akan berubah pikiran karena setiap kali aku melihatnya matanya ada gelora gairah yang memenuhinya.

Oh ya Tuhan apakah ciuman nick tadi adalah ciuman pertamaku? Karena dia yang pertama kali menciumku tapi aku rasa tidak karena aku tidak merasakan reaksi berlebihan dari tubuhku.
Sudahlah yang terpenting aku bisa mendapatkan uangnya tanpa harus mengembalikannya karena nick memberikannya. Aku anggap uang ini bukan uang belas kasihan, sebab aku harus bekerja memuaskan nafsu nick terlebih dahulu.

Aku melanjutkan pekerjaanku yang sempat digantikan oleh bartender lain saat aku berada di ruangan nick. Ku lihat jam yang ada di jam tanganku ternyata sudah 1 jam aku di ruangan nick.

Hari ini berlangsung seperti biasanya, pulang pada pukul 03.00 malam. Kalian pasti berfikir bagaimana bisa ibuku tidak mencurigai diriku yang selalu pulang hampir pagi untuk bekerja. Karena aku memberinya alasan dengan bekerja di supermarket mini yang buka selama 24 jam dan karena aku masuk siang maka jam kerjaku berakhir sampai hampir pagi. Dan ibu percaya itu semua karena memang ada supermarket mini yang buka 24 jam.

Tidak ada taksi yang lewat pada jam segini tapi sekiranya untuk jalan kaki tidak berbahaya karena keamanan dari club sampai rumah sudah sangat terjamin. Karena nick yang melakukannya untukku. Seringnya aku menolak ajakannya untuk mengantarku pulang membuatnya menyuruh beberapa orang untuk mengikuti dari belakang saat aku pulang jalan kaki pada malam hari.
Dasar nick selalu saja berlebihan tapi aku suka dengan sikapnya yang memang sangat baik walau dia player.

Sesampainya dirumah aku langsung menuju kamarku, karena ibu pasti sudah tidur. Aku basuh mukaku menggosok gigi dan mengganti pakaianku dengan hot pants dan kaos usang yang terasa nyaman saat ku pakai.

Tak lupa kupanjatkan doa agar esok Tuhan mau memberikan sedikit uluran tanganya untuk membantuku. Berhenti berharap tidak salah bukan? Ya walau Tuhan entah mendengarnya atau tidak.

FACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang