Seven • Windsor High School

123 8 0
                                    

“Ash! Cepatlah turun ke bawah! Kita sarapan! Kau tidak mau, kan, terlambat di hari pertama kembali ke sekolah!?”

“Iya mom! Aku akan segera ke bawah!”
Ashilla membereskan beberapa buku dan memasukkannya ke dalam tas. Tidak lupa dengan makalahnya. Dia tersenyum, lalu melihat ke seberang jendela. Lebih tepatnya ke kamar Will. Sepertinya Will sudah tidak ada di kamarnya. Ash pun bergegas, sekali lagi dia melihat dirinya di cermin. Memastikan bahwa dirinya sudah cukup rapi dengan blouse dan jeans yang dikenakannya lalu merapikan kuncirannya kemudian berjalan menuju tangga.

Beberapa menit kemudian, Ash sudah berad di meja makan. Dia duduk di seberang mom. Ayah ibunya juga terlihat sudah rapih dan siap untuk berangkat kerja. Mereka sudah memulai duluan sarapannya.

Bibi Esperanza yang sudah tiba dari subuh menyapanya. “Selamat pagi, Ash! Hari pertama kembali ke sekolah?” tanyanya.

“Mm, i-iya,” jawab Ash sambil mengunyah sandwich-nya.

“Jangan sampai terlambat,” katanya lagi.

Ash melirik jam tangannya dan sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Dia mulai panik dan tergesa-gesa mengunyah sarapannya.

“Pelan-pelan Ash, jangan sampai kau tersedak.” Mom menasehati.

Ash mengangguk. Bagaimana mungkin dia tidak tergesa-gesa? Dia tidak ingin terlambat di hari pertamanya kembali ke sekolah. Dan tentu saja, ini tahun keduanya di SMU Windsor High School. Dia bukan lagi junior tapi belum bisa dikatakan senior. Ash mengingatkan dirinya bahwa hanya senior di tahun ketiga saja yang boleh membawa mobil ke sekolah. Jadi mau tidak mau, dia tetap harus menggunakan bus sekolah.  Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada satu pesan whatssap belum terbaca.

KarenW

Ash, kau di mana?

Aku, Danny dan Alex sudah di halte.

15 menit lagi bus sekolah akan tiba. Cepatlah kemari!

Ash terperanjat lalu bangun dari kursinya. Diambilnya tas dan sisa sarapannya. Dengan terburu-buru dia meneguk susu favoritnya hingga tandas.

“Oke, mom. Aku akan ketinggalan bus!” katanya panik. Buru-buru dia mengecup kening Ayah Ibunya sambil hendak berlari keluar.

“Hati-hati, Ash!“

“Jangan lupa ceritakan pada ayah hari pertamamu kembali ke sekolah!”

“Oke, oke, aku pergi dulu mom, dad, aku menyayangi kalian!”

Ashilla berlari kecil menuju halte bus yang jaraknya sekitar satu blok dari rumahnya. Saat melewati rumah Will, dia melihat rumah itu sudah tampak kosong. Ash pikir, Will pasti sudah berangkat ke sekolah bersama ibunya. Tentu saja, dia harus mengurus beberapa administrasi karena dia murid baru.

Sesampai di halte bus, Karen, Danny dan Alex sedang menunggunya. Juga ada beberapa murid lain yang sepertinya mereka akan menjadi juniornya di SMU. Untungnya bus sekolah belum datang. Ash melirik jam tangannya, hampir pukul setengah delapan pagi. Dan beberapa menit kemudian, bus sekolah pun datang.

“Ayo! Kita masuk ke dalam bus!” ajak Karen.

Ash mengikutinya, kemudian diikuti Danny dan Alex. Mereka duduk di kursi belakang bus yang kebetulan kosong.

“Bagaimana liburanmu, Ash?” tanya Danny.

“Bagaimana apanya? Kita semua, kan, magang dan diwajibkan membuat makalah.”

“Ah iya, kau sudah mengerjakan makalahmu?” tanya Karen.

“Tentu saja sudah! Kau sendiri? Bagaimana makalahmu?” tanya Ash balik.

WINDSOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang