A Sweet-Painful Memory

208 45 0
                                    


Baru pertama kali Sungjae memberitahu hubungan tidak biasanya kepada orang lain. Selama ini, hanya ia dan temannya yang tahu. Kalaupun orang lain mengetahuinya ia tidak peduli apa reaksi mereka. Tapi, entah kenapa Sungjae ingin tahu reaksi Suzy seperti apa, sehingga Sungjae dengan gilanya mengatakan rahasia kecilnya.

"Aku tidak akan mengatakannya dua kali. " Sungjae menggeser bangkunya menjauh dari Suzy, "Kau boleh jijik padaku sekarang. "

Suzy tertawa kecil kemudian mendekatkan bangkunya kepada Sungjae. Entah kenapa Sungjae menjadi salah tingkah karena jarak Suzy yang terlalu dekat dengannya. Namun Suzy tampaknya tidak menyadari perubahan Sungjae karena ia menatap Sungjae dengan senyuman, "Apa gunanya aku jijik padamu? "

Sungjae mengerjapkan matanya, ternyata ia terlalu cepat menyimpulkan tadi. Reaksi Suzy benar-benar diluar dugaannya.

"Y-ya orang normal seharusnya menjauhi orang yang tidak normal sepertiku bukan? " Sungjae balik bertanya sambil sedikit menjauhkan kursinya dari Suzy dengan tidak kentara. Hanya itu yang ada di pikirannya.

Suzy langsung cemberut, "Jadi maksudmu aku tidak normal begitu? " Kemudian Suzy dengan cepat mengubah ekspresinya lagi, kali ini dia menampilkan senyum jenaka sambil menyenggol lengan Sungjae dengan lengannya, "Jangan menyama ratakan semua orang seperti itu. Kalau begitu, dunia akan menjadi membosankan sekali, " Suzy kemudian mengangkat tangannya, "Aku harus kembali bekerja. Sampai jumpa di sekolah. Semoga kau mendapatkan perempuan yang baik." Kemudian ia berlari masuk ke minimarket ke tempatnya bekerja.

Sungjae menatap sebentar Suzy yang tengah mengangkat sisa makanan di meja, lalu berjalan meninggalkan tempat itu dengan sebuah senyuman.

Terima kasih Suzy, kau bisa membuatku tidak merasa canggung walaupun kita baru mengobrol.

Deg.Deg.Deg.Deg.Deg

Sungjae merasakan jantungnya berdebar keras, selain itu wajahnya serasa memanas dan ia merasakan perasaan bahagia yang begitu besar. Merasa ada yang salah dengan dirinya, Sungjae mengetuk-ngetuk kepalanya, " Ada apa dengan diriku?"

Di lain tempat, Myungsoo sedang mendengarkan penjelasan dosennya tentang Analisa Laporan Keuangan. Myungsoo berkuliah di Jurusan Manajemen, dan ia menginjak tahun keduanya. Laporan keuangan ia coret-coret asal dengan pensil, untuk kamuflase agar ia seolah-olah sedang mendengarkan penjelasan dari dosennya. Padahal tidak, pikirannya sedang bertualang ke tempat lain. Memorinya sedang memutar salah satu kenangan indahnya bersama Suzy.

Flashback

Suzy menyeruput suapan mi nya dengan semangat. Kemudian sambil mengunyah, ia menumpuk mangkuk kosongnya bersama dua piring lain. Myungsoo hanya menganga melihat porsi makan Suzy yang begitu banyak. Ia sendiri baru menghabiskan mangkuk mi pertamanya ketika Suzy sudah menghabiskan mangkuk mi ketiganya.

Suzy menelan makanannya dan meminum gelas air putihnya hingga tandas.

Myungsoo berkomentar, "Apa kau tidak merasa perutmu ingin meledak?"

Suzy terdiam sebentar kemudian tertawa, "Tentu saja tidak, seonbae. Biasanya malah aku bisa menghabiskan 5 mangkuk."

Melihat Suzy yang mengatakan itu dengan ekspresi biasa membuat Myungsoo tidak sanggup lagi untuk membuka mulutnya lebih lebar. Melihat ekspresi konyol Myungsoo membuat Suzy melirik tteokboki pedas di meja mereka. Dengan seringai nakal ia menyumpit tteokboki itu dan memasukkannya ke dalam mulut Myungsoo.

Myungsoo terkejut ketika Suzy memasukkan sesuatu dengan cepat ke dalam mulutnya. Perlahan rasa pedas menjalari mulutnya. Myungsoo langsung kepedasan dan mengambil gelas minumannya dan langsung menelan tteokboki itu tanpa mengunyahnya.

It's CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang