Fight

224 30 1
                                    

Cuaca pagi hari ini cukup cerah. Sinar matahari terasa begitu hangat, ditemani dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus sesekali. Seharusnya Sungjae bisa menikmati ini dengan perasaan bahagia, tapi mengingat kejadian kemarin rasanya ia tidak bisa merasakan apapun. Perasaannya campur aduk, antara kesal, marah, kecewa, dan sedikit senang.

"Apa? Bagaimana bisa aku merasa senang tentang kejadian kemarin? Aku mungkin saja masih diteror Sungjong dan sekarang Suzy marah padaku. Ah! Mau gila rasanya!" Sungjae mengoceh sendirian. Sementar seorang ibu beserta anaknya yang berumur lima tahun menggeleng-geleng melihat tingkah Sungjae.

"Aigoo, pelajar zaman sekarang memiliki tekanan yang banyak. Jika kau sudah besar, jangan mengalami menbung ya?" Ibu itu mengacak rambut anaknya yang menatap bertanya pada ibunya.

Sungjae menengok ke arah ibu dan anak itu, "Maaf, bibi-ah! Aku tidak mau tahu lagi," Sungjae memutuskan untuk tidak menghiraukan ibu dan anak itu dan berjalan lebih cepat agar bisa menjauh. Hidupnya sudah terlalu rumit untuk protes atas hal yang tidak benar yang ditujukan pada dirinya.

Ketika hampir sampai sekolah, Sungjae melihat Suzy yang hampir masuk gerbang sekolah. Ia hendak berlari menyusul Suzy, tapi tidak jadi. Langkahnya melambat, memperbesar jarak di antara dirinya dan Suzy. Ia melihat Suzy sampai menghilang dari pandangannya.

Youngjae yang juga baru datang melihat Sungjae dari kejauhan, ia berlari menghampiri Sungjae dan menemukan Sungjae yang berjalan lambat seperti kura-kura. Tampaknya Sungjae tidak menyadari keberadaannya, ia malah memandang ke arah lain. Youngjae mengkuti arah pandang Sungjae dan melihat Suzy yang menghilang setelah berbelok ke koridor sekolah. Pemuda itu lantas berkata, "ada apa? Kau melakukan sesuatu dengan Suzy?"

Sungjae memandang Youngjae sesaat lalu terlonjak, ia terkejut karena Youngjae tiba-tiba berada di sampingnya dan mengajukan pertanyaan yang sangat sesuai dengan keadaan dirinya, "tidak ada apa-apa. Kau kenapa tiba-tiba ada di sini sih? Seperti hantu saja muncul tiba-tiba."

Youngjae berjalan diikuti dengan Sungjae, "kau terlalu asyik melamun sampai-sampai tidak menyadari keberadaanku. Asal kau tahu saja, aku sudah 1 menit berdiri di sampingmu."

"Baiklah, terserah kau saja. Oh! Omong-omong, minggu depan ada pertandingan tenis meja antar sekolah. Sudah banyak anggota klub yang memintamu untuk menjadi perwakilan, kau masih tidak mau menerimanya?"

Ekspresi Youngjae menjadi lebih serius, kemudian ia tersenyum pahit, "aku tidak bisa. Kalian semua tahu kan? Aku punya dua adik yang harus aku hidupi, beserta diriku sendiri. Aku harus bekerja part time."

"Aku-kita semua tahu itu, tapi kau adalah yang terkuat di klub. Kau nyaris selalu menang dalam setiap pertandingan, baik itu melawan junior maupun senior. Yah, mungkin aku pernah mengalahkanmu dulu, tapi setelah itu aku tidak bisa melakukannya lagi, karena kau selalu berlatih keras. Sebenarnya, apa tujuanmu berlatih sekeras itu kalau bukan untuk sebuah pertandingan?"

Sungjae tahu terkadang Youngjae berlatih baik itu sebelum kegiatan klub dimulai ataupun setelah kegiatan klub berakhir. Youngjae mendorong meja tenis sampai mendekati dinding, dan ia akan mulai berlatih dengan dinding sampai dua atau tiga jam kemudian sebelum akhirnya pergi bekerja part time. Sebenarnya Sungjae mau saja menemani Youngjae latihan, tapi Youngjae selalu menolaknya, dia bilang ia tidak mau merepotkan orang lain.

"Aku mempunyai banyak mimpi, salah satunya adalah menjadi juara dunia tenis meja tunggal putera. Tapi terkadang, realita tidak mengharuskanku untuk mengejar mimpiku. Tapi aku punya mimpi lain yang dapat diwujudkan. Melihat adikku menjadi juara tenis meja ganda campuran," mata Youngjae berkilat menampilkan semangatnya yang membara, "Salah satu adikku, Hyungjae, dia juga menyukai tenis meja sama denganku. Bedanya, dia suka bermain dalam tim. Sebentar lagi mereka akan menghadapi pertandingan dan aku yang menjadi pelatih mereka. Oleh karena itu, aku berlatih setiap saat agar aku dapat mengajari mereka dengan baik."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang