2. Kim SeokJin (Omelatte?!)

5.2K 361 39
                                    

Hari ini, hari minggu.
Hari dimana aku bisa bangun lebih siang dari biasanya. Gak siang-siang amat kok paling jam 8. Paling telatnya.

Setelah mencuci muka, aku segera bergegas turun. Melangkahkan kakiku ke dapur. Sebelum sampai disana, tercium bau masakan yang benar-benar menggugah selera.

Siapa yang memasak sepagi ini?

Ku intip seseorang yang sedang memasak memunggungiku.
Ah hanya dengan melihat punggungnya saja aku sudah tau.

Siapa lagi di rumah ini yang mempunyai bahu selebar itu. Aku tertawa kecil. Oh lihatlah bahkan dia mengenakan celemek hello kitty berwarna pink.

Sungguh manis. Dasar maniak pinkie.

Siapa lagi kalau bukan Jin suamiku. Bukan jin botol yah. Enak saja suamiku disamakan dengan jin botol yang lemaknya kemana-mana. Lagipula Jin yang satu ini punya abs kok.

Eh, aku malah membocorkan rahasianya sendiri. Stt jangan bilang ke penggemarnya ya.

"Hey, jangan berdiri saja disana melihatku. Bantu aku. Aku kerepotan tau," dia bebicara memunggungiku.

Ah, dari mana dia tau aku berada disini. Mungkin insting dari seorang suami.

Aku pun mendekat padanya.

Percaya atau tidak dia ini pintar memasak. Bisa di bilang dia lebih jago daripada aku.

Hey, bukan berarti aku tak bisa memasak ya. Aku hanya bilang dia lebih jago dari aku itu saja.

"Kau sedang memasak apa?" Tanya ku sambil menyicip makasan buatannya. Hem seperti biasa rasanya benar-benar memuaskan.

"Buat omellate untuk anak-anak." Ujar nya sambil mengiris mentimun.

"Terus aku bantu apa?" Aku menyerit binggung pasalnya masakannya sudah hampir selesai.

"Tata piring di meja makan dan segera bagun kan anak-anak" Perintahnya. Aku pun segera menurut.

Ku ambil empat piring berserta sendok dan garpu nya lalu menatanya di atas meja makan. Setelah itu, aku pergi untuk membangun kan anak-anak.

***

"Bangun Ji hye-ya, Ji won-ah!" Aku menyikap selimut mereka lalu mengeser tirai jendela.

"Sebentar lagi Eomma. Masih ngantuk." Teriak Ji won dengan suara serak khas bangun tidur.

Lain lagi dengan Ji hye. Dia segera bangun dan mulai membereskan tempat tidurnya. Dia memang anak penurut. Tidak seperti Ji won yang selalu saja membangkang.

Padahal mereka kembar.

"Ji Hye-ya cuci mukamu, lalu segera ke dapur Appa telah membuatkan omelatte sebagai sarapan kita," Ji Hye pun menurut dan segera mencuci mukanya.

"Ayo! Bangun anak nakal. Ada omelatte kesukaanmu menunggu," Jelas ku sambil menarik selimutnya yang terus dia tarik.

Alhasil kami jadi tarik-menarik selimut.

"Apa kau tidak mau omelatte? Kalau tidak biarkan Ji Hye saja yang menghabiskannya." Ancam ku sambil pergi meninggalkannya.

"TIDAK OMELATTE  KU!" Ji Won pun segera bangun dan berlari ke dapur.

"JI WON-AH BERESKAN TEMPAT TIDURMU DAN CUCI MUKA!" Teriakku yang membuat siapapun yang mendengarnya akan beringsut mencari keamanan.

"MAAF EOMMA, OMELATTE  LEBIH PENTING!" Jawab Ji Won sambil berteriak.

"JI WON-AH ! KAU MEMANG ANAK NAKAL!!" Aku menghela napas kasar dan dengan segera ku bereskan tempat tidurnya.

***

"Kau selalu saja membuat Eomma marah Oppa, kasihan Eomma," tutur Ji Hye sambil menyuapkan sesendok omelatte ke dalam mulutnya.

Ji Won menatap Ji Hye,
"Tumben kau memanggilku Oppa tidak biasanya? Pasti ada sesuatu nih?"

"Kau memang peka Oppa." Ji Jye pun tersenyum. Dan entah kenapa Ji Won merasa tak enak melihat senyuman nya itu.

Itu bukan senyuman tulus melainkan seringaian.

"Kau harus menemaniku ke toko hari ini." Ujar Ji Hye tenang sambil menyesap susunya.

Sementara Jin yang berada di depan mereka merasa bingung dengn kelakuan anak-anaknya.

"Shireo, aku hanya akan menjadi pembantumu disana." Ji Won mengerucutkan bibir nya.
"Memang itu mau ku," Ji Hye pun tertawa melihat Oppa-nya mengerucutkan bibirnya.

"Kau tidak akan bisa." Ji Won pun tersenyum meremehkan.
"Oh ya, kita lihat nanti." Balas Ji Hye tak mau kalah.

Setelah semua urusan ku selesai aku segera turun dan mendapati Ji Won dengan menjewer telinganya.

Teriakan Ji Won pun menggema di seluruh penjuru ruangan.

"Sakit! Eomma tolong lepaskan."Ji Won memohon dengan muka memelasnya.

Jin pun tertawa kecil melihat kelakukan istri dan anak di hadapannya.

"Siapa suruh kau tak menuruti perintah Eomma mu?" Jin pun kembali tertawa.

Kali ini dia tidak tertawa sendirian melainkan bersama Ji Hye.

"Eomma, aku meminta tolong pada Oppa untuk menemani ku belanja taoi Oppa malah menolakku dan mengataiku 'aku hanya akan menjadi pelayanmu disana' padahal aku hanya meminta bantuan pada nya untuk membawa barang belanjaan ku." Tutur Ji Hye pura-pura sedih.

"Ya! Apaan-apaan itu bohong! Fotnah eh fitnah!" Bela Ji won pada dirinya sendiri.

Sementara Jin hanya tersenyum malu. Tak tau harus berbuat apa.

"Kau sebagai Oppa harus membantu nya yang notebate nya adikmu walaupun hanya beda 5 menit. Eomma gak mau tau kau harus menemaninya titik." Jawab ku tak mau tau.

Ku lihat Ji won mengerucutkan bibir nya. ugh. Bibirnya itu loh bikin ku gemas.

"Sayang. Hari ini aku akan lembur. Jadi jangan memasak ku makanan malem ini." Tutur Jin lalu menyesap kopinya.

"Tunggu ini hari minggu kenapa kau harus lembur lagi?" Tanya ku kecewa. Padahal hari ini aku ingin bermesran dengan nya.

Eh ketahuan. Hehehe.

"Ya, banyak tugas di kantor yang belum sempat ku selesaikan." Jin tersenyum sambil mengacak rambutku pelan.

"Jangan ngambek ya sayang."

"Siapa yang ngambek juga. Ih," Jin pun tertawa kecil lantaran mendengar jawaban dariku yang memang sangat bertolak belakang dengan jawaban hatiku.

Tanpa aba-aba Jin langsung mengecup kecing ku dengan lembut.

Perlakukan nya itu membuat wajahku memanas.

Oh astaga. Di depan masih ada anak-anak. Dasar Jin bodoh. Tak tau situasi kapan harus bersikap biasa kapan harus bersikap mesra.

"Eomma kenapa wajahmu merah?" Tanya Ji won penasaran dan mengerutkan keningnya.

Ji Hye pun segera menaruh punggung tanganya ke arah dahiku.
"Tapi Eomma tidak demam?" Tutur Ji Hye dengan polosnya. "Eomma kenapa, Appa?"

"Eomma terkena penyakit demam cinta," jawab Jin dengan seenak jidatnya.

Oh astaga. Kenapa wajahku makin memanasnya. Jin sialan berani-beraninya dia mengatakan hal yang tidak-tidak pada anaknya sendiri.

"Eomma !! Kita harus ke dokter!!" Seru Ji won dan Ji Hye serempak.

Dan seruan anak-anaknya membuat Jin akhirnya tertawa terpingkal-pingkal.

Yah. Tertawalah sepuas mu, Mr Kim.

.
.
.
.
.

A.n.
Chap 2 tentang jin yey. Disini gue bikin jin udah punya anak 2. Wkwkwk cerita nya kembar gitu. Kalo gitu Voment ya trims bagi yang udh baca.

Salam,
Istri mphi selingkuhan suga :v

BTS Marriage LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang