"Bo Ra-ya kalau besar mau jadi apa?" Tanya Jungkook yang mengendong seorang bocah berumur 5 tahunan.
Bo Ra menatap Jungkook dengan mata bulatnya "Mau jadi istri Ahjushi ," ucap Bo Ra dengan polosnya.Sementara Jungkook tertawa mendengar jawaban dari anak tetangganya itu. Ya, anak orang. Bukan anaknya. Kalo anaknya sih lagi dalam tahapan pembuatan. Harap bersabar.
"Kenapa mau jadi istri Ahjushi ?" Jungkook kembali bertanya dengan senyuman khas nya. Membuat siapapun yang melihatnya akan meresa gemas padanya.
"Karena Ahjushi tampan," Celoteh Bo Ra sambil memainkan rambut Jungkook dan memilin-milinnya "Dan kata Appa kalo nyari suami harus orang yang tampan," lanjutnya.
"Berarti Ahjushi tampan dong? Mana ciuman nya nih buat Ahjushi ?"
Gadis kecil itu pun mengecup pipi Jungkook."Aigoo, kalian ini benar-benar lengket ya. Tak terpisakan," Dengus ku sebal karena sedari tadi aku dihiraukan oleh mereka berdua.
"Apa kau cemburu karena Bo Ra menciumku?" Goda Jungkook dan berpindah tempat duduk di samping ku dan tentu saja dengan bocah genit itu yang masih berada di gendongannya.
"Buat apa aku cemburu pada anak kecil?" Aku memutar kedua bola mataku. Terkadang suami ku ini ada-ada saja.
Hey, tidak mungkin aku cemburu pada Bo Ra. Ia hanyalah seorang bocah yang bahkan tak tau apa itu cinta.
Lagipula dibandingkan dengan Bo Ra. Aku jauh lebih beruntung.
"Uhhh lihatlah Ahjumma cemburu padamu," Gadis kecil itu pun menyerit bingung.
"Ahjushi apa itu cemburu?" Tanya Bo Ra sambil mengedipkan matanya berulang kali.
"Cemburu itu seperti ini," Jungkook mencium kedua pipi Bo Ra dengan cepat. Ah jangan lupakan hidung kecilnya."YA ! Kalo mau bermesraan jangan di depanku!" Seruku kesal sambil menganti channel di tv dan entah apa yang ku tonton sedari tadi.
"Nah Ahjumma marah kan itu namanya cemburu Baby," Jungkook memberikan senyuman manisnya pada Bo Ra. Sementara Gadis kecil itu hanya mengagguk-anggukkan kepalanya. Entah mengerti atau tidak.
"Aku tidak cemburu!" Dengus ku sebal sambil mencubit pinggang Jungkook. Merasa gemas dan geram bersamaan.
Jungkook pun mengaduh kesakitan. "Bo Ra-ya tolong Ahjushi, Ahjumma jahat," Rengek Jungkook sambil mengerucutkan bibirnya. Memberikan wajah melasnya.
"Ahjumma tidak boleh mencubit Ahjushi nanti Ahjushi nangis, kata Eomma gak boleh cubit-cubit orang," Celoteh Bo Ra sambil menunjuk ku dengan jari-jari yang mungil.
Kurang asem nih anak.
Ting nong.
"Bukain tuh." Suruhku pada Jungkook. Untungnya Jungkook mau dan membuka pintunya.
"Eomma?!" Teriak Bo Ra yang langsung turun dari gendongan Jungkook dan menghambur tubuh Eomma-nya.
"Sudah lama ya menunggu Eomma?" Tanya Seo hyun sambil mengelus rambut anaknya itu. Gadis kecil itu menggeleng, "Tidak apa Eomma lagipula ada Ahjushi tampan disini jadi Bo Ra merasa senang," lanjutnya dan lagi-lagi tersenyum lebar.
***
Lama sekali mereka. ku putuskan untuk mengikuti suami ku yaang berada di depan pintu.
"Komapseumnida Mr dan Mrs Jeon. Choesonghamida telah merepotkan kalian berdua." Ucap Seo Hyun sambil membungkuk kan badannya.
"Ah tidak masalah Nuna, ya kan Honey ?" Tanya Jungkook sambil menyikut perut. Tersenyum canggung.
Ini sedikit sakit ngomong-ngomong.
Tentu saja sebagai jawaban aku menganggukkan kepalaku.
"Kami pergi dulu." Bo Ra dan Eomma nya melambaikan tangannya.
Kami berdua melambaikan tangan membalasnya.
Huh sedikit merepotkan. Harus bersikap seakan akan baik-baik saja.
Tunggu biar ku tegaskan bahwa aku tidak cemburu. Titik.
Kami segera masuk ke dalam rumah.
"Aduh kok istriku cemberut ya?" Ujar Jungkook sambil menoel-noel pipiku. Alhasil pipiku bergetar-getar karena nya.
"Ya ! Aku tidak mau diganggu sana hush! Kau tadi juga tak mempedulikan ku sama sekali," seruku kesal tiba-tiba dia melingkarkan lengannya ke pinggang ku dan memeluk ku dengan erat.
Ugh sesak.
Ku rasakan air mataku jatuh di kedua kelopak ku.
Oh Tidak! kenapa aku menangis. Kau sangat bodoh Rae Na. Namun, bukannya berhenti malah tangisan ku semakin kencang.
Seakan-akan pertahanan ku runtuh begitu saja.
"Menangislah Rae Na-ya," Bisik nya pelan sambil mengelus kepalaku.
Entah kenapa dadaku terasa sesak. Padahal Bo Ra hanya seorang anak kecil yang tak tau apa-apa. Mungkin karena trauma ku yang belum sembuh benar.
Aku tidak ingin kehilanganya. Kehilangan seseorang yang berharga bagiku.
"Sudah?" Dia menatap mataku dengan intens sambil mengusapkan jarinya untuk menghapuskan jejak-jejak air mataku.
Hah. Pasti wajahku sangat jelek sekarang.
"Ngomong-ngomong honey ada ingus mu meler tuh," ujar Jungkook sambil menahan tawanya.
Ugh sial.
Dan sekejap kemudian dia menarik ku ke dalam pelukannya lagi.
"Kau tau, kau adalah satu-satu nya pemilik hatiku. Tak akan ada yang lain. Cuma kamu Jeon Rae Na. Ya hanya kamu." Bisiknya sukses membuat ku tersenyum lebar sekaligus malu.
"I love you my bunny." Bisikku dan membalas pelukannya dengan erat.
.
.
.
.
.A.n.
Chap 7 wohoo!! Btw gue bakal rajin rajin updet ya asal gak males buat ngeditnya. Wkwkwk soal a chap lain udh di bikin cuma belum di edit. Oh ya, HAPPY 1K READERS! Ya ampun gak nyangka udh 1k readers :" padahal cerita juga abal-abal setidaknya ada yg baca udh bersyukur bgt. Ya udh deh cukup sekian cuap-cuap gue. Sampai ketemu di chap selanjutnya!Salam,
Bini mphi selingkuhan suga :v
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Marriage Life
FanfictionBagaimana Kehidupan Bts setelah menikah bersama dengan istri dan anak-anaknya? Apakah damai sejahtera? Ataukah semua itu malah mendatangkan bencana? Kita tak akan pernah tau... . . . . . Penasaran? Just read and voment.