Senyap.
Itulah kata yang menggambarkan keadaan sekarang. Bahkan hanya dengan berbisik saja terdengar.
Keheningan ini sudah terjadi sekitar 20 menit yang lalu sampai sekarang. Bagaimana tidak? Aku sebagai direktur keuangan mengetahui bahwa dana kantor telah bocor. Atau sama saja dengan sebutan korupsi.
Ku pandang semua pegawai-pegawai ku satu-persatu. Rasa takut mulai menjalar dalam diri mereka masing-masing.
Dan kalian tau bukan hanya terjadi sekali atau dua kali. Ini sudah ke-5 kalinya dana itu bocor. Untung saja bos ku tidak marah besar, karena dana yang bocor tak terlalu banyak.
Dan yang membuatku marah besar adalah pelakunya di antara pengawai-pegawaiku di divisi keuangan.
Aku mengusap wajahku dengan kasar.
"APA KALIAN MASIH TAK MAU MENGAKU!" Seru ku berang. Aku sudah muak dengan tingkah mereka. Terlebih lagi dengan pegawai baru, semuanya berlagak baik di depanku. Kelihatan kerja nyatanya nge-youtube. Jangan kira aku tak tau.
WHAT THE F*CK! MASIH TIDAK ADA YANG MENGAKU! HABIS SUDAH KESABARANKU.
"BAIKLAH JIKA KALIAN TIDAK INGIN MENGAKU AKAN KU CARI TAU SENDIRI. DAN JIKA SAYA KETEMU DENGAN ORANGNYA JANGAN HARAP MINTA BELAS KASIHAN PADA SAYA! AKAN SAYA JEBLOSKAN LANGSUNG KE PENJARA TANPA AMPUN! SEKARANG KELUAR!" Dengan tergesa-gesa orang-orang tersebut keluar.
Setelah semua nya keluar aku memijit kepalaku. Akhir-akhir ini emosi ku kurang terkontrol ada saja yang membuat ku berang.
Pintu ku terbuka. Baru saja ingin menyumpahi siapa yang berani membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu dan rupanya dia adalah Kim Tae Hyung, suamiku.
"Teriakan mu menggema sampai di luar dan semua orang di divisi mu mengeluh tentang mu," Taehyung bersandar di dekat pintu. Menatapku tajam.
Ya Tuhan kenapa dia so cool. Bagaimana tidak wajahnya yang tampan di tambah dengan kemeja berwarna putih dengan dua kancingnya terbuka, jasnya terlepas entah kemana dan celana nya yang sangat pas pada pemiliknya lalu jangan lupakan rambutnya yang acak-acakkan menjadi nilai plus-nya.
Tunggu dua kancing teratas? Oh jangan bilang dia mengumbar dadanya? Oh tidak. Tidak bisa di biarkan. Hanya aku, Kim Seo Ra yang hanya bisa melihatnya. Aku tak akan biarkan orang lain melihatnya.
"Kau berpergian dengan cara berpakaian seperti itu?!" Degus ku kesal. Taehyung pun tersenyum miring sambil menggelengkan kepalanya.
Aku menghela napas lega.
"Taetae kau itu pemimpin mereka yang lebih berkuasa. Kau seharusnya menghukum mereka bukan nya malah berdiam diri." Jawabku sambil memijit kepalaku yang terus berdenyut sedari tadi.
Lelaki itu mendekat kearah ku lalu segera memeluk pinggang ku posesif.
Parfum Gucci Guilty Black menguar ke dalam indra penciuman ku. Begitu memabuk kan.
Ugh i don't like it.
"Taetae sudah ku bilang untuk tidak memakai parfum itu?! Baunya membuat ku pusing!" Seruku kesal sambil mendorong tubuhnya.
Dia menyeritkan alis. Well, dulu aku menyukai bau parfum nya bahkan pernah mengatakan baunya seperti aroma dengan yang memabukkan yang ku sukai, namun sekarang jangankan menyukainya, mencium baunya sedikit saja membuatku mau muntah.
Taehyung menghela napas berat. "Ada apa dengan mu honey ? Tidak biasanya kau seperti ini? Kau tau akhir-akhir ini kau sering sekali cepat marah, sensitif, dan membenci semua hal yang kau sukai dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Marriage Life
FanfictionBagaimana Kehidupan Bts setelah menikah bersama dengan istri dan anak-anaknya? Apakah damai sejahtera? Ataukah semua itu malah mendatangkan bencana? Kita tak akan pernah tau... . . . . . Penasaran? Just read and voment.