[10/10]

5.9K 861 115
                                    

Her Hero

Hari berlalu dengan cepat, kini hari sudah sore yang berarti pulang sekolah.

"Sering-seringlah berkunjung, (Name)-chan." ucap Asui saat (Name) akan pulang.

Tampak yang lain juga mengangguk setuju.

"Benar!" sahut Uraraka, "Walaupun kau bukan tamu lagi, kami tetap menyambutmu kok!"

(Name) lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut, "Ehe, maafkan aku senpai, tapi sepertinya hari ini terakhir aku berkunjung ke U.A..."

Kini ucapan (Name) menarik perhatian semua murid, terutama Midoriya.

"Eeh? Kenapa?" tanya Ashido.

"Setelah ini..." (Name) tersenyum sedih, "...aku ingin menyelidiki sesuatu."

'Orang tuanya, ya?' pikir Midoriya mengepalkan kedua tangannya.

Mendengar bahwa hari ini adalah kunjungan terakhir (Name)...

...membuat dada Midoriya sakit.

"Tapi tenang saja!" ucap (Name) menyadarkan semuanya, "Jika semua sudah selesai, akan kuusahakan untuk berkunjung kok!"

___

Kini mereka semua sudah pulang, kecuali Midoriya yang tetap di bangkunya.

'Hari ini hari terakhir... ya?' pikir Midoriya, 'Aku tidak akan bisa melihat (Name)-chan lagi...'

...dan perasaan menyakitkan dada itu kembali.

Tiba-tiba Midoriya berdiri, mengambil tasnya dan berlari keluar kelas.

"(Name)-chan...!"

Perempuan yang dipanggil namanya itu pun menoleh ke belakang, dan melihat Midoriya yang menatapnya dengan penuh keyakinan.

"Senpai...?"

"Mengenai penyelidikan, apa kau ingin mencari informasi mengenai orang tuamu?" tanya Midoriya.

(Name) kembali menoleh ke depan, dimana sinar matahari sore langsung mengenai wajahnya.

(Name) mengangguk singkat, "Ya, begitulah..."

"Yang kau selidiki itu Villain lho..." ucap Midoriya mendekati (Name).

(Name) sedikit menunduk, "Tapi mereka adalah orang tua kandungku..."

Midoriya terdiam, sebelum akhirnya tersenyum lalu menepuk kepala (Name).

(Name) mengangkat kepalanya dan menatap heran Midoriya, "...senpai...?"

"Lakukanlah yang hatimu inginkan, (Name)-chan." ucap Midoriya, "Kau selalu melakukan apa yang hatimu inginkan, bukan? Itulah salah satu alasan aku menyukaimu."

(Name) mengangguk singkat, sebelum akhirnya tersadar sesuatu yang berhasil membuat pipinya merona.

"Tunggu... apa barusan itu... pengungkapan perasaan?" tanya (Name).

Seketika wajah Midoriya jadi semerah tomat dan dia menjadi panik sendiri.

"Eh, m-maksudku itu... etto... aah, aku tidak bermaksud untuk... tapi jujur sebenarnya itu... anoo..." dan Midoriya mulai bergumam sendiri.

—Sampai (Name) mencium pipinya.

"Ehe, aku juga suka dengan senpai kok!" ucap (Name) tertawa lalu mulai berjalan pulang, "Sampai ketemu nanti, senpai~" ucap (Name) sambil melambai pada Midoriya.

Midoriya memegang pipi yang dicium (Name), sebelum akhirnya tersenyum.

"Sampai ketemu nanti, (Name)."

My Powerful Crush (Midoriya Izuku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang