2

9 4 1
                                    

     Pertama adalah kepala sekolah, Mr.Gonez karena tatapan serta sindiirannya yang pedas seperti cabai neraka yang akhirnya membuat Mr.Gonez dijuluki "Si Tutak Nan pedas" oleh murid disekolah tersebut.
*Si tua botak nan pedas

    Yang kedua adalah ketua OSIS Michelio Andrian, siswa kelas XII B IPA. Ia cowok paling tegas dan super duper sensitifnya, setiap siswa maupun siswi sekalipun yang buat onar dengannya, waspada badai kelam mengancam, meskipun kak Andri kelam seperti badai. Ia sama sekali tidak pernah menyakiti atau melakukan kekerasan kepada siapa pun disekolah. Jujur saja sih kak Andri itu ya... Udah pintar, ganteng, tapi sayang bawanya sensi mulu. Andri dijuluki "Si gansi" pertama kali oleh Brian.
*ganteng-ganteng seksi

>>Kelas X B IPA

    "Hey kalian semua..... diam!!! Tolong, dengarkan baik-baik, saya tidak akan mengulanginya dua kali, tapi sekali saja"
Ucap kak Andri si ketua OSIS yang tegas dan juga sangat sensitif.

   Suasana kelas pun langsung hening seketika. Tidak ada salah seorang pun yang berani melontarkan satu kata sedikitpun.

   "Baik yang saya panggil namanya silahkan segera menuju ruang kesenian, Ingat saya hanya akan membacakan satu kali saja Joe, Halley, dan Brian. Baik segala perhatiannya terima kasih"
Tanpa banyak kata-kata, kak Andri pun segera mengajak mereka bertiga ke ruang kesenian.

"Emang mau ngapain sih kita diajak keruang kesenian?"
Tanya Brian berbisik kepada Halley.

"Aku juga gak tau"
Jawab Halley.

"Kak Andri, emang kita mau ngapain?"
Joe pun bertanya langsung kepada kak Andri.

"Latihan teater, buat lomba tiga bulan kedepan"
Jawab kak Andri dingin.

"Apa!!! Teater? Wah parah nih, gak-gak saya gak mau ikut pokoknya, saya gak mau"
Brian terkejut dengan ucapan kak Andri barusan dan berusaha menolaknya.

"Gak bisa, ini semua udah ketetapan dari kepala sekolah, kamu mau kita semua dapat hukuman!!!"
Gertak kak Andri, sedikit kesal.

"Nih ya, menurut saya! Mending dihukumlah, dihukum itu jauh lebih dramatis daripada main teater atau drama, betul gak???"
Brian semakin membuat kak Andri yang sensitifnya minta ampun, parah deh.

"Kamu ngomong gampang banget ya!!! Siapa yang ngajarin?"
Bentak kak Andri yang wajahnya menahan emosi.

"Yoi kak! Saya mah emang gampang kalo  ngomong, saya juga belajar sendiri kok, dan kalo ngak gampang itu berarti gagap dong kak, seperti ini kk.....ka......kak And......an....dri ga...ga...ga....lak ba...ba..nget la....la...gi pp....mm...ss yy......ya....."
Brian semakin membuat gentar suasana.

"Heh!!! Mulut kamu itu bisa dijaga apa gak, kamu itu udah gak punya sopan santun, kurang ajar lagi, minta diapain sih kamu??"
Kak Andri geram dan sangat emosional.

"Minta dicium kak, eh bukan kak bukan, anu-anu saya keceplosan tadi. Gak sengaja bicara seperti itu, saya gak bermaksud minta cium kok kak maaf ya kak maaf"
Jawab Brian sambil memohon maaf kepada kak Andri sambil berusaha memperbaiki keadaan yang terlanjur pecah.

"Dasar, otak gini kamu. Udah ngeres, kurang ajar lagi"
Bentak kak Andri dengan luapan lava emosinya.

"Ya maaf kak, tadi kan saya cuma becanda, lagian saya gak gini kok, apalagi ngeres gak kak gak, ngeselin banget sih gua telak pala lu baru tau rasa"
Brian juga ikut bertambah kesal, dan tidak sengaja berkata seperti itu.

"Sebentar, Joe dan Halley kalian masuk aja duluan, heh!! Kamu tadi ngomong apa??? Kau mau bapak kepala saya!!!"
Tanya kak Andri yang emosinya semakin menggelegar.

"Anu.....itu, tadi saya cuma berharap kalo tema lomba teaternya itu tentang perkelahian dan cinta, gitu kak"
Brian berusaha menutupi kalimat nyata yang sempat ia ucapkan tadi.

"Terserah kamu!!! Saya gak peduli, tapi awas kalau kamu berani macam-macam"
Kak Andri kembali menggertak dengan emosinya yang sudah pecah, sambil pergi menjauh.

"Iya kak, maaf deh kalo gitu"
Kata Brian, lalu ia pun segera masuk ke ruang kesenian.

>>Ruang Kesenian

"Ngapain sih lama banget? Udah ditunggu tau sama Mr.Jordy nya"
Halley sedikit bingung dengan wajah Brian saat memasuki ruangan.

"Noh..... Si Gansi cerewet banget!!! Udah kata mbah mampir aja, ngeselin pula, pengen deh rasanya nge jitak kepalanya sekali saja, biar tau rasa tu orang"
Brian kembali mengeluarkan emosinya.

"Kamu kenapa sih?? Gansi? Siapa tuh????"
Halley semakin bingung dengan ucapan Brian.

"Gansi-Gansi, ganteng ganteng sensi. Itu loh..... Masa gak tau sih!!! Kak Andri ~ "KETOS", itu orang wuih semplak banget dah, gile!!!! Ngeselin parah"

"Yaudahlah, maklumin aja, kak Andri mah dari dulu emang kayak gitu orangnya, nih ya...  meskipun kak Andri dingin banget kaya es, dia itu baik banget kok. Asalkan kita juga baik sama dia"

"Ye, kalo aja dinginnya sedingin es batu itu mah biasa aja, masih bisa dikontrol. Lah, kalo Si gansi dinginnya parah!! Kayak es glester dikutub utara plus beruangnya sekaligus"

"Udah Udah, sekarang gini aja, gimana kalo pulang sekolah kita ke starbucks bareng Diana & Arf pasti seru, aku yang traktir deh!!!!"
Halley tau apa yang Brian mau.

"Starbucks!!! Serius? Pulang sekolah, oke deh sip"

    Halley dan Brian pun langsung bergabung ke ruangan itu. Mereka semua mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan Mr.Jordy, mengenai teater yang akan diperlombakan 3 bulan lagi.

    Mr.Jordy adalah seorang guru ekstrakulikuler kesenian terbaik di sekolah kamu. Karena gayanya yang khas luar biasa, sehingga bisa membangun kedekatan diantara siswa-siswi disana. Selain tidak pemarah, Mr.Jordy juga sering berbagi coklat kepada siswanya yang berhasil memenangkan perlombaan.

"Baiklah, silahkan ambil teks teater disana sesuai dengan peran masing-masing. Ingat jangan sampai tertukar"
Ucap Mr.Jordy

"Baik"
Seluruh siswa-siswi pemeran teater menyahut serentak.

"Oke, agar latihan berjalan dengan lancar, mari kita bersama sama membaca doa menurut kepercayaan masing-masing"

   Dalam perlombaan 3 bulan kedepan kami akan membawakan sebuah teater yang berjudul 'Sleeping Beauty'.

"Ley...... Kamu dapat peran apa?"
Tanya Brian.

"Aku dapat peran putri, kalau kamu?"

"Wah!!! Peran utama, keren tuh tapi sayangnya aku hanya malah dapat kurcaci, tapi gak apa-apalah"
Padahal Brian ingin sekali mendapatkan peran pangeran.

"Terus yang jadi pangeran nya siapa???"
Tanya Halley bingung.

"Saya"

TBC
Mohon maaf atas keterlambatan update nya karena karya ini baru saja saya remake.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tunggu kelanjutannya ya.....
Terima kasih untuk para readers yang telah meluangkan waktunya untuk membaca.
Jangan lupa votenya :-)

The Intelligibillity Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang