MASA#5 : Gugupnya mas jerald

792 73 28
                                    

Aku mau mendampingi dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
slalu bersedia bahagia 'kan mu
Apapun terjadi,
kujanjikan aku ada.

- Kucinta Kau Apa Adanya, oleh Once -










Malam minggu bersama pacar, akan sangat menyenangkan bila jalan bersama dengan sang pujaan hati. Begitulah yang kini akan di lakukan lelaki berkacamata itu, beroutfit-kan kaos putih, dan jaket denim ala-ala dilan, jerald dengan percaya dirinya yang tipis itu melaju menumpaki santi -- motor beat hitamnya menuju rumah melati.

Rumah di daerah perkomplekan bandung. Ah, jerald benar-benar gugup, pasalnya ini adalah malam minggu pertamanya dengan melati secara langsung. Karena biasanya jerald dan melati hanya saling pandang dalam layar handphone.

"Assalamualaikum," pekik jerald pelan setelah menekan bell rumah melati. Terdengar sautan salam dari dalam rumah, hingga akhirnya pintu terbuka yang membuat jerald ingin berguling sampai ke kost-san sekarang juga.

Pintu terbuka, namun jerald tak menemukan siapapun. "Aku dithini kak," jerald menunduk menuju sumber suara.

Pantas saja tak terlihat itu aldo, anak berusia 4 tahun itu adalah adik melati.

"Kakak, pacalnya kak memel 'kan?" Jerald tersenyum gemas di buatnya, bisa-bisanya anak kecil yang biasanya ada di video callnya bersama melati kini tampak lebih menggemaskan saat dilihat secara langsung.

Aldo menarik jemari jerald. "Kak jelal mathuk aja dulu, ada bunaa di danem."

Jerald menelan salivanya susah payah, lantas mengikuti aldo yang menarik lengannya ke dalam.

"Jerald.." gadis dengan rupa menawan itu tersenyum indah kala melihat sang kekasih datang ke rumah, begitu pula jerald yang sudah benar-benar senang. Rasanya ingin sekali memeluk melati sekarang. "Mel--eh?"

Wanita dewasa itu sedikit terkejut kala mendapati jerald yang ada di hadapannya. "Danu bukan ini teh? Tumben baru dateng lagi kerumah, eh, tapi ini mah perasaan teh lebih kasep." Ujar alia, selaku ibu melati.

"Bukan buk," melati menungkas nya sedikit kesal, masalahnya danu itu lelaki yang sering mendekatinya, namun sudah sekitar 8 bulanan ini ia tak terlihat lagi. Jerald yang mengetahui siapa danu hanya bisa tersenyum miris dalam hati. "Ini bukan kak danu. ini pacar aku, jerald."

"Horrr," alia menutup mulutnya yang terbuka dengan tangan kananya, terkejut. Lantas menghampiri jerald. "Ini teh aa jerald yang suka heboh di ceritain si aldo."

Jerald tersenyum menunjukan eye smile miliknya. "Iya, tante" ujarnya.

"Pantes aja si memel kaya orang stress, senyum-senyum sendiri kalo pas teleponan sama pacarnya. Da kasep gini atuh pacarnya teh." Mendengar ucapan alia, jerald benar-benar di buat tersenyum lebar. Pasalnya melati itu sedikit kaku, tapi ternyata gadis itu bisa seperti itu juga.

"Ah, tante bisa aj-"

"Tante-tante aja kamu mah," alia memotong ucapan jerald. "Panggil ibu aja."

Jerald menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal. "Iya buk, hehehhe." Jerald tersenyum kikuk.

"Ajak pacarnya duduk atuh teh, kamu mah diem-diem aja dari tadi." intruksi alia untuk putrinya itu, lantas kembali menuju dapur. 

"Duduk dulu je," titah melati pada jerald yang langsung di lakukan lelaki itu. "Mel, aku 'kan mau ngajak kamu jalan."

Melati menepuk kening nya lupa, malam ini ia akan ke pasar malam dengan jerald. "Sebentar ya, aku izin bunda dulu." Gadis berambut panjang--namun bukan mbak kuntay itu, pergi menuju dapur.

Selagi menunggu kekasihnya meminta izin, jerald menatap beberapa piagam penghargaan yang ada di tembok.

Ah, gadisku begitu pintar ternyata.

Monolog jerald dalam hati, disana terpampang jelas piagam penghargaan juara kelas milik melati yang dapat dibilang cukup banyak. Setelah melihat piagam penghargaan itu jerald mengedarkan pandangannya dan mendapati photo sang kepala keluarga di rumah ini.

Tentara.

Jerald menelan saliva nya, bisa gawat kalau dia bertemu dengan ayah melati. Tampang garang dalam photo itu saja, sudah cukup membuat jerald gugup.

"Je," suara lembut itu mengalihkan atensi jerald. "Berangkat sekarang?" Tanya nya.

"Iya, yuk!" Jerald hendak melangkah pergi, namun sepertinya ada yang kurang. "Aku ga izin dulu sama ibu?"

"Kata ibu berangkat aja, dia lagi di kamar mandi."

Jerald masih tetap merasa ada yang kurang, hingga akhirnya lelaki itu menghela nafas. "Gandengan ga?"

Melati tertawa pelan, ingin mengucapkan itu saja jerald terlihat sangat susah. "Gandengan lah." Jawabnya membuat jerald tersenyum senang.

Akhirnya kedua insan manusia yang sedang dalam keadaan bucin level akut itu melaju dengan santi, pergi membelah angin malam yang dingin di bandung, "dingin ga, mel?"

Melati yang memakai boyfriend jeans dengan kaos putih dan kardigan rajut itu, tetap merasakan dingin. "Sedikit." Jawabnya.

"Kalo ga risih peluk aja." Saran jerald yang membuat gadis itu ingin lompat-lompat saja sekarang. Dengan ragu gadis itu memeluk jerald, yang di peluk hanya tersenyum penuh kemenangan.

Oh ayolah, memeluk jerald saja tak cukup membuat tubuh melati hangat. Namun entah kenapa, ini terasa cukup untuk melati.

Hal yang tak terduga kerap terjadi di kehidupan ini, seperti yang sekarang terjadi oleh jerald. Ban motornya tiba-tiba pecah, terpaksa jerald dan melati turun dari motor.

"Maaf ya mel." Mendengar itu melati menatap jerald dengan alis terangkat. "Karena aku, kamu jadi ikut dorong motor gini." Ucap jerald yang menatap lurus ke depan.

Melati menghela nafasnya pelan."je," gadis itu menghentikan langkahnya.

Jerald ikut menghentikan langkahnya, menatap melati yang kini tengah menatapnya juga.

"Maaf ya mel, malem minggunya ga sempurna. semua melenceng dari ekspetasi." Jerald pikir melati marah, padahal gadis itu tak marah sedikitpun.

"Jerald, dengerin aku." Melati memegang lengan kanan jerald yang memegang stang motor.

"Aku ga cari cowok yang sempurna, aku hanya cari cowok yang bisa menyempurnakan aku."














To be continued.

Melati si Teteh geulis photo sama pacar ganteng nya T______T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melati si Teteh geulis photo sama pacar ganteng nya T______T

MASA ; DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang