17 - Ujian Seni

647K 34.3K 1.4K
                                    

Hari ini waktunya ujian seni dimulai, murid kelas XI IPA 2 sudah siap, bahkan sebelum bel masuk murid murid sudah sibuk dengan persiapan ujian seni yang akan menampilkan band. Jika ada orang yang melihat keramaian di kelas ini mungkin mereka menganggap kelas XI IPA 2 seperti pasar. Murid di kelas ini pun juga tidak ada yang minat pergi keluar kelas. Hanya saja Naufan yang belum masuk kelas sejak tadi. Keysa, Reva, Didit, dan Jery gelisah, sedari tadi Keysa menelfon Naufan namun yang ada hanya suara operator.

"Ck! Ini orang kemana sih?" Umpat Keysa kesal.

"2 menit lagi bel masuk lagi." Timpal Reva.

"Jangan jangan dia telat." Sahut Jery yang berdiri di sebelah Didit.

"Tuh orang nggak lihat lihat ya kalau telat, udah tau ada ujian." Gerutu Keysa sambil memutar mutar ponselnya.

Hening.

Kringgg....

"Ya ampun sabarrr..." Keysa mengelus dadanya sendiri.

"Yaudah yuk buruan ke ruang musik." Ajak Reva.

Keysa menghela nafasnya kasar kemudian Keysa, Didit, dan Jery menuruti ajakan Reva.

●●●●

Naufan melirik jam dinding ketika matanya sudah membuka setengah. Naufan belum sadar bahwa sekarang sudah jam 07.01. Namun 3 detik berikutnya mata Naufan melebar dan langsung jingkat dari tempat tidurnya. Mengingat bahwa hari ini ada ujian seni. Jika hari ini tidak ada ujian pasti Naufan akan melanjutkan tidurnya.

"Anjing!" Naufan mengacak rambutnya frustasi kemudian beranjak pergi ke kamar mandi.

Tidak lama lama, 2 menit selanjutnya Naufan keluar dari kamar mandi dan langsung memakai seragamnya dalam waktu 20 detik. Kemudian setelah memakai kaos kaki, di ambilnya sepatu yeezy adidas hitam putih dan memakainya dengan waktu 7 detik. Tak lupa juga Naufan mengambil tas ransel nya di atas sofa. Lalu dengan gerakan gesitnya, Naufan mengambil kunci motor di atas meja ruang tamu. Langkah Naufan yang lebar mampu mencapai parkiran sepeda hanya dalam waktu 26 detik.

Setelah motornya sudah dinyalakan dan di kepalanya sudah terdapat helm full face-nya. Naufan segera melajukan motornya keluar parkiran dengan kecepatan di atas rata rata. Tidak peduli orang orang yang mengumpat kesal, bahkan ada juga yang memberi sumpah serapah kepada Naufan.

Setelah 6 menit perjalanan, akhirnya Naufan sampai di depan gerbang sekolah. Naufan celingak celinguk mencari pak satpam namun yang dicari tidak ada. Sampai akhirnya ia melakukan tindakan nekat.

Tin tin tin...

"PAK SATPAM BUKAIN GERBANGNYA!" Teriak Naufan dari luar halaman sekolah.

Tin tin tin...

"WOY SIAPAPUN BUKAIN GERBANGNYA!" Teriak Naufan lebih keras lagi.

Tin tin tin...

Naufan sudah tidak peduli ada guru BK yang melihatnya atau bahkan kepala sekolah karena membuat heboh satu sekolah dengan menekan sirine motornya beberapa kali. Masalah hukum menghukum bagi Naufan mah itu sudah menjadi hobinya sejak kelas 2 SMP, jadi itu urusan belakang bagi Naufan. Sekarang ia harus cepat cepat memasuki ruang musik karena takut terlambat. Eh ralat--takut giliran band nya segera tampil.

"Heh kamu ini udah telat sepuluh menit, buat heboh sekolah. Nggak punya sopan santun ya kamu!" Pak Dirman--security sekolah--menatap tajam ke arah Naufan.

"Bukain dulu pak, CEPETAN!"

Kemudian dari arah belakang pak Dirman, semua guru BK yang berjumlah 6 melotot ke arah Naufan geram. Bahkan sebagian kelas yang berdekatan dengan gerbang sekolah berhamburan keluar kelas.

Cool Boy vs Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang