21 - Bolos

571K 32.7K 1.4K
                                    

"Ngapain lo bawa gue ke apartemen lo?" Tanya Keysa kebingungan ketika mereka sudah memasuki lift. Sedangkan yang ditanya hanya diam.

"Fan? Lo gak ngapa-ngapain kan?"

"Di pikiran lo pasti negatif. Ya kan?" Naufan meletakkan telapak tangannya di atas kepala Keysa.

"Ha? Enggak kok. Cuma heran aja kenapa lo bawa gue kesini. Biasanya kan kalo bolos ke kafe atau cuma sekedar jalan jalan."

"Gue beda."

Ting!

Pintu lift terbuka dan menampilkan cewek seumuran dengan Keysa memasuki lift tersebut. Mereka berdua tidak bisa mengenali siapa cewek itu karena kepalanya menunduk dan... menangis? Tapi Naufan dan Keysa yakin bahwa ia mengenal cewek ini, cewek yang mengenakan jeans sepaha dan t-shirt tanpa lengan serta high heels. Rambutnya dikuncir kuda.

Keysa menyikut lengan Naufan dan berbisik di telinganya, "Lo kenal gak sama dia? Gue kayak pernah ketemu dia."

"Sama. Tapi dia nunduk terus." Naufan balik berbisik.

"Kayaknya dia nangis deh Fan, kasian tau... mana sendirian lagi."

"Sssttt gak boleh kayak gitu." Naufan sedikit melotot ke arah Keysa agar ia tidak terus mengejek cewek di depannya ini.

Ting!

Naufan dan Keysa segera keluar dari lift melewati cewek itu. Keysa sedikit melirik untuk melihat wajah cewek tersebut, namun nihil, cewek itu terlalu menundukkan kepalanya terlalu dalam.

"Lirikan lo jahat. Kasian kalo dia dilirik terus, yang ada dia malah ketakutan." Ejek Naufan sambil terkekeh.

"Jahatan lo kali." Keysa mendorong pelan tubuh Naufan ke kanan.

Cewek tadi yang masih berada di lift samar samar bisa mendengar percakapan diantara Naufan dan Keysa. Sedetik berikutnya, cewek itu memencet tombol untuk membuka pintu lift lagi dan langsung keluar dengan langkah yang terburu buru.

"Naufan." Panggil cewek itu sedikit teriak.

Ketika Naufan menoleh ke belakang, karena merasa dirinya dipanggil, tiba tiba saja cewek tadi sudah memeluknya dengan erat sambil menangis.

"Ini siapa sih?" Naufan mencoba melepaskan pelukan itu namun cewek tadi semakin mengeratkan pelukannya.

"Naufan, ijinin gue bentar aja buat meluk lo ya." Pinta cewek itu dengan suara yang bergetar.

"Febby?" Lirih Keysa.

"Lepasin gue!" Bentak Naufan.

"Enggak, gue gak mau." Tangis Febby semakin menjadi jadi.

"Lo kenapa sih main peluk aja."

"Lo gak tau Fan. Gue gak bisa jelasin semuanya. Gue takut."

"Terus lo disini ngapain?" Tanya Naufan mencoba sabar.

"Aaaa.... enggak tau Fan." Febby semakin menangis seperti tangisan anak kecil.

Keysa menoleh ke kanan kiri. Orang yang berlalu lalang melewati mereka ternyata sedang memfokuskan perhatiannya pada Naufan dan Febby.

"Malu dilihatin orang bego." Naufan mengumpat kesal.

"Bentar doang Fan, gue butuh pelampiasan."

"Gue bukan tempat pelampiasan!" Bentak Naufan dengan sekuat tenaga melepaskan pelukan Febby dan akhirnya berhasil.

Tubuh Febby sedikit terhuyung ke belakang dan hampir jatuh jika Keysa tidak menahan punggungnya.

"Apaan lo! Gak usah sok nolongin gue!" Febby menepis tangan Keysa.

Cool Boy vs Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang