Awal Keretakan

5.9K 430 46
                                    

Liburan telah usai.  Seperti biasa,  Tika menjalankan kewajiban sebagai seorang guru.  Kegiatan mengajar sudah menjadi rutinitasnya.  Melihat anak didiknya ceria saat pelajaran maupun di luar kelas membuat hatinya menghangat.

Terkadang,  bahagia itu mudah.  Melihat senyum anak anak polos itu mampu menghilangkan gundah di hati.  Seulas senyum manis terukit di bibirnya.  Melihat anak anak lucu itu,  membuat imajinasinya aktif. 

Bayangan dirinya,  Rio,  Aldo,  dan mungkin saja anak yang nanti ia lahirkan.  Tuk sejenak,  Tika larut dalam bayangan itu.  Sebelum akhirnya ia tersadar.  Tidak seharusnya ia membayangkan itu. 

Hubungan yang ia jalani dengan Rio belum tentu sampai ke titik itu.  Jadi,  sebisa mungkin,  ia berusaha menikmati waktu.  Biarlah semua mengalir seperti air.  Kalau jodoh,  tak kemana kan?

Getaran di saku membuatnya mengalihkan perhatian ke benda yang ada di dalamnya.  Mengambilnya lalu menekan touch screen.  Dilihatnya sebuah pesan melalu bbm. 

Rio: Nanti aku tidak bisa menjemput Aldo,  bisa minta tolong kamu yang antar? Maaf sayang,  aku ada meeting penting.  Bisa gak sayang?

Disentuhnya layar hp miliknya.  Mengetik sederet huruf untuk menyanggupi permintaan Rio. 

Tika: iya Mas.  Bisa kok. 

Setelahnya,  dimasukkan ke dalam saku lagi hp miliknya.  Kemudian digerakkan tubuhnya untuk memasuki ruang guru.  Sebentar lagi bel masuk telah tiba.  Dia harus bersiap untuk mengajar lagi. 

*.*

Seperti permintaan Rio,  pulang sekolah kali ini,  Tika mengantar Aldo ke rumah.  Aldo tampak bahagia sekali menaiki motor matic miliknya.  Katanya dia belum pernah naik motor.  Tika hanya tersenyum melihat tawa bahagia Aldo. 

Sengaja dikendarainya motor itu pelan,  agar Aldo menikmati perjalanan kali ini.  Menyenangkan hati anak kecil satu ini. 

Saat sampai gerbang rumah Rio,  diturunkannya Aldo dan meminta Pak Ujang mengantar Aldo ke dalam rumah.  Dia sengaja tidak mampir karena masih ada urusan.  Belanja bahan dapur. 

Setelah melambaikan tangannya pada Aldo,  dilajukan kembali sepeda motor miliknya membelah padatnya jalanan ibukota. 

Setelah sampai di swalayan,  di parkirnya motor kesayangannya di parkiran motor dan memasuki swalayan.  Namun,  pandangan matanya menangkap sesuatu yang ganjil. 

Dikedip kedipkannya matanya.  Dia sedang halusinasi kah? Atau delusi?

Menajamkan kembali pandangan matanya,  Tika memastikan bahwa yang dilihatnya benar. 

Rio!

Bukannya tadi dia bilang lagi ada meeting penting? Lalu kenapa dia bersama seorang wanita di swalayan? Apa maksudnya ini?

Ada cubitan kecil di hatinya.  Sakit.  Perih.  Melihat Rio tampak menggandeng tangan wanita itu.  Ini bohong kan?

Diambilnya hp miliknya dan memutuskan memastikan semuanya. 

Tut... Tut... Tut...

Panggilan tak terjawab.  Dilihatnya Rio membuka hp miliknya.  Namun membiayai panggilan darinya.  Wanita di sampingnya tampak berbicara dan Rio hanya menggeleng dan tersenyum. 

Ohh...  Buliran air keluar dari matanya.  Tubuhnya bergetar.  Diarahkannya hp miliknya.  Memutuskan untuk memfoto dua manusia yang menjadi perhatiannya.  Setelahnya dengan memaksakan diri,  dibawanya tubuhnya ke parkiran motor.  Mengendarai motor dengan tetesan air mata keluar.

Aku membencimu Rio!!

Sorry ya guys kalo lama,  soalnya lg skripsi an.  Hehehe...  Diusahakan slalu update walaupun telat bgt.  Maaf ya guys...  😭😭😭😭

Dan part ini sengaja dikit,  soalnya part berikutnya mungkin lebih panjang karena konflik mulai ada lagi 😅😅😅

Silahkan beri vote dan komentar ya kalo berkenan.  Terima kasih 😊🙏🙏🙏

Cinta Pengganti (Your Love, Teacher) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang