Noda merah

34 1 0
                                    

"Uangnya udah kakak tf lagi ya dek, iya seperti biasa ke rekening mandiri kamu. Oke baik-baik sekolahnya ya"nayla mengakhiri percakapannya ditelfon dengan adiknya, gino ditelfon malam ini.
Sebelum pulang nayla merapikan semua berkas-berkas diatas meja, beberapa berkas ada yang harus dibawanya pulang, untuk ia periksa lagi dirumah, berlama-lama dikantor bisa membuat pinggangnya patah karena terlalu lama duduk.

"Pulang sendiri lagi?"seseorang mensejajarkan langkahnya dengan nayla, lalu tiba-tiba berbicara begitu.

Nayla mendengus, malas sekali rasanya meladeni orang ini. "Emangnya kapan kamu ngeliat saya pulangnya gak sendiri?"ucap nayla mendongkol.

"Ya kali aja udah ada yang nemenin, biar gak sendirian lagi nyetirnya, biar ada yang nyetirin gitu, atau mau saya setirin?" ya tuhan, ini cowok mulutnya lemes banget sih, kenapa nayla harus bertemu terus dengannya kan? Hobby nya nyindir terus.

"Biarin aja gak ada yang setirin, yang penting saya tetep happy tuh" nayla menjawab sindirannya.

"Emang happy?"tanya pria itu lagi. Kali ini mereka berdua telah berada di dalam lift.

"Seperti yang kamu liat"

"Gak happy sih yang saya liat"

"Ya itu berarti aku gak happy karena ada kamu disini"kata nayla datar tepat setelah pintu lift terbuka di lantai 7, dan nayla memilih keluar dari sana, dengan sengaja nayla meninggalkan leo disana, meskipun tujuannya adalah ke lantai dasar. Tapi nayla lebih memilih keluar dan naik ke lift yang satunya lagi.

Leo masih sama seperti beberapa bulan terakhir saat pertama kali ketemu nayla lagi, masih berusaha mengajak nayla bicara, menganggap seolah gak ada kejadian buruk yang pernah menimpa mereka. Dan malah gak disangka nya lagi ternyata leo malah jadi kerja disini sebagai atasannya pula. Gak direktur sih, cuma kepala bagian gitu. Tapi tetep aja itungannya leo itu bos nayla karena nayla juga cuma staf di perusahaannya.
Di tempat kerja nayla tetap menghargainya dan memanggil leo dengan sebutan "pak" tapi kalau udah lewat jam kerja sih nayla merasa gak masalah ia memanggil leo tanpa embel-embel pak. Gak masalah kan?

😊😊😊

Nayla duduk di kubikelnya dengan senyuman mengembang, pasalnya karena ia mendapat persetujuan untuk cuti akhir tahun ini, berhubung untuk mendapatkan cuti dikantornya itu susah, makanya ia mengajukan mulai dari sekarang meskipun itu 6 bulan lagi, nayla bukannya gak mikir padahal ia bisa saja di pecat, atau resign atau bahkan umurnya gak sampe 6 bulan lagi, gak ada yang tau sama umur kan? Tapi, setidaknya nayla berusaha juga lah, agar ia bisa pulang ke kampung halamannya. Kasihan jika mesti mama dan gino terus yang nyusul dia ke jakarta. Nayla pun gak bisa pulang ke kampung kalau gak cuti atau libur yang lumayan lama.

 Nayla pun gak bisa pulang ke kampung kalau gak cuti atau libur yang lumayan lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang