"Nanti jadi?"tanya wina menghampiri kubikel nayla yang sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Matanya masih terpaku pada layar komputer di hadapannya.
"Iya iya"jawab nayla asal karena masih fokus pada komputernya.
"Sisil gak diajak?"sisil datang dan ikutan nimbrung.
"Iya diajak, diajak"kata nayla mengurangi kesedihan sisil yang awalnya memang tak diajak sama sekali. Terkadang anak itu, malah udah diajak suka nyari alasan supaya gak jadi ikut. Entahkah itu ke dokter gigilah, dokter hewan lah , suntik si mountea kucingnya. Teh botol sosro aja sekalian kasih nama kucing!
Kalo gak diajak malah baper minta diajak, ada kan temen yang kayak gitu? Ada! Tuh buktinya nayla sama wina punya 😂"Makasih temen-temen sisil yang baik"seperti biasa dengan ciri khas sisil yang lugu dan ngeselin.
"Lebay lo!"sahut wina, kembali ke singgasananya. Sisil memberengut.
*
"Cie yang daritadi kitanya dianggurin, sibuk sama henfon terus.. ya gak sil?"kata wina sambil melirik ke belakang, sementara sisil nyetir dan nayla duduk sendirian di belakang.
Berhubung mereka akan pergi retouch bulu mata, sedangkan nayla baru akan melakukan xtension maka para lelaki tidak ikut kali ini."Iya.. Sepi. Sisil daritadi nyetir sendirian"jawab sisil asal kena. Emang gak nyambung sih sebenernya.
"Yaiyalah lo nyetir sendirian, gak mungkin satu stir dipegang berdua"kata wina nyolot.
Nayla hanya tertawa meringis."Gue ada gebetan, ya wajarlah sibuk sama henfon"seru nayla membela diri sekaligus promosi.
Wina melongokkan wajah ke belakang. Dan sisil hanya mengintip dari kaca depan. Sesekali membenarkan posisi kaca agar ia bisa melihat nayla dengan jelas melalui pantulan cermin itu.
"Serius?"tanya wina seperti gak yakin.
"Emang gue segitu gak lakunya ya sampe lo nanya kaya gitu segala?"
"Yakali ajaaa hahahaha"timpalnya lalu tertawa. Nguquq!
Nayla memasukkan ponselnya kedalam tas. Lalu majuin badannya untuk bisa mengobrol lebih dekat. Gak nyender lagi.
"dua kali dua rius akar kuadrat!"ucap nayla menekankan kata-katanya.
Nayla berdehem. "Udah Cakeeep, baik anaknya, gue udah beberapa kali jalan bareng, dan loe tau gak?""Apa?"malah sisil yang menyahut dari balik kemudi.
"Sampe-sampe mantan gue yang pernah gue ceritain, sempat ngeliat kita jalan bareng, dan dia marah"
"Mantan lo yang KDRT itu?"ucap wina bertanya memastikan kebenarannya, mana tau kan mantan yang lain, karena nayla gak cuma punya satu mantan pacar.
"Iyalah! Siapa lagi, kan cuma sama dia yang hubungan gue berakhir gak baik, dan setelah udah berakhir gak akan bisa baik"nayla bersidekap. Benar katanya, karena nayla dengan mantan pacarnya yang lain yaitu fero, abimana dan bryan masih berteman baik. Kalau ketemu gak sengaja ya nyapa, kayak berteman biasa aja.
"Sebel gue, apalagi dia sekarang kayak yang lebih deketin guee lagi, gue gak mau""Nayla kepedean"ungkap sisil, wina terbahak.
"Heh, bacot! Emang iyaaa.. Gue bukannya PD tapi lebih ke rasa was-was juga sekarang"
"Kenapa waswas?"sisil bertanya lagi.
"Sil, sil lo kayak gak kenal dia aja, dia orangnya emang gitu, tempramental, dia kan lagi gencar pengen deketin gue, ngajak balikan, gue gak maulah, gue malah milih pergi sama yang lain, tapi apa boleh buat"
Kata nayla dengan senyuman masam. Teringat leo. Tingkah lakunya. Hmmmm nayla malas memikirkannya, meskipun sekarang leo belum berbuat apa-apa tapi nayla yakin leo gak bakal tinggal diam apabila kehendaknya tidak dituruti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teduh
ChickLitSetelah putus dari leo, nayla berusaha keras untuk move on, meskipun sakit yang dia rasakan masih tersisa, tapi lama kelamaan ia mulai terbiasa. Lalu leo malah hadir lagi dikehidupannya. Tepat setelah pertemuan tak disengaja itu, nayla dan axcel s...