Nayla merasa dikerjai oleh leo, tadi ia menyuruh nayla menunggu nayla diruangannya, telah 30 menit lebih ia menunggu namun leo masih tidak memperlihatkan batang hidungnya. Bahkan hatinya jadi merasa tidak enak, karena ia menemukan di atas meja itu sebuah figura , Frame foto itu tertelungkup, nayla mengangkat frame tersebut ternyata itu foto mereka yang sedang berangkulan. Nayla ingat itu fotonya dan leo saat 3 tahun yang lalu.
"Sudah lama menunggu?"tanya seseorang yang masuk, suara yang tidak akan pernah asing di telinganya.
"37 menit pak"jawab nayla seolah mempertegas bahwa ia telah lumayan lama menunggu.
"Sorry, tadi aku. Ehmm.. Tadi saya ada sedikit masalah.
Ohya, file yang kamu buat ini"leo berjalan menuju lokernya dan mengambil file yang telah nayla buat sebelumnya.
"Ini file terbaik yang pernah saya lihat. Saya tau kemampuan kamu, sama seperti saya mengenal keseluruhan tentang diri kamu, jadi untuk kedepannya kamu yang akan mendampingi saya meeting dengan klien kita. Termasuk siang ini" leo melirik pergelangan tangannya untuk melihat jam berapa sekarang. Nayla jadi mengekor melihat jam AC yang ada di pergelangan tangannya."Bapak yakin? Saya rasa mbak nadia lebih paham soal meeting, materi dan lain-lainnya lah dibandingkan saya, atau ada mas koko senior saya disini yang lebih bisa diandalkan dibandingkan saya"nayla menyangkal pujian leo namun masih tetap sopan. Walau se sakit hati apapun ia dengan leo, tetap saja itu tidak ada kaitannya dengan urusan pekerjaan mereka dan nayla harus profesional.
"Ya, saya atasan kamu disini. Jadi saya tau siapa yang pantas dan yang tidak, jangan ragukan kemampuan kamu nay"leo menggumam, kali ini suaranya udah lebih melunak.
"Terserah bapak aja"nayla mengalah.
"Yasudah saya mau balik ke kerjaan saya, udah numpuk pak"sambung nayla lagi.
Leo mengangguk sambil tersenyum.
"Nanti kita meeting menemui klien jam 12 siang ini"Nayla hanya mengangguk lalu beralih ke gagang pintu untuk di genggamnya. Karena gak mungkin lagi jika tangan leo yang di genggamnya.
😊😊😊
Nayla memasang safety belt nya sendiri. Tapi karena safety beltnya sedikit macet, leo membantu nayla memasangnya.
Aroma tubuh leo masih sama, meskipun ini sudah siang. Tapi ia masih tetap wangi.
Leo mencondongkan tubuhnya dan memasangkan safety belt tersebut ke nayla."Makasih"ucap nayla datar.
Leo tersenyum, tangannya terangkat untuk membelai rambut nayla. Seperti biasa, tapi itu kebiasaan yang dulu kan? Kenapa leo masih gak bisa membedakan waktu yang lalu dan waktu sekarang ?
"Emm maaf"nayla menjauh kan kepalanya dari sentuhan leo yang terbawa suasana.
Leo menghela nafas lalu mulai menstarter mobil untuk berangkat ke tujuan.😊😊😊
"Saya sama anak saya kesini, dia yang akan bicara, bukan saya, saya sebagai penambah-nambah kalimat dia aja nanti. Itung-itung dia yang akan menjalankan usaha ini diindonesia, karena saya kan udah tua Hehehehehe"bapak riko tertawa kecil di depan nayla dan leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teduh
ChickLitSetelah putus dari leo, nayla berusaha keras untuk move on, meskipun sakit yang dia rasakan masih tersisa, tapi lama kelamaan ia mulai terbiasa. Lalu leo malah hadir lagi dikehidupannya. Tepat setelah pertemuan tak disengaja itu, nayla dan axcel s...