Part 3

2.7K 281 1
                                    

Happy reading

***

Terlihat 6 yeoja dengan mantel tebalnya duduk di bangku taman luar panti.

"Apa yang sebenarnya mereka rencanakan eonni?" tanya umji kepada seluruh eonni nya.

"Mungkin sesuatu yang tidak pernah ter pikirkan olah kita Umji-ya." jawab sinb.

"Mungkin," sambung yuju. "Mereka meminta nomor kita, tapi salah satu dari mereka punya nomer ku." ucap yuju mulai menerka-nerka.

"Siapa namanya?. Iya jimin!, dia aneh" ucap yuju.

"Mungkin mereka akan membuat kita dalam masalah besar!" tambah yerin dengan penuh keyakinan.

"Firasat ku juga seper..."

Drett~~ Drett~~

Tiba-tiba ponsel umji bergetar membuat sang pemilik memberhentikan ucapannya.

"Chakkaman eonni!" umji pergi untuk mengangkat panggilan teleponnya.

"Yeobeoseyo"

"Yeobeoseyo. Niga, umji-ya!?" umji menegang saat mendengar suara di seberang sana.

"Nuguseyo?" tanya umji lirih, mencoba menepis pikiran buruknya.

"Menurut mu siapa?. Apa kau tidak mengenali suaraku?"

Umji menganga tak percaya, seseorang yang menelepon nya itu adalah namja yang yang sama, yang mengatainya sangat liar.

"Ada apa kau menghubungi ku?"

"Wah... jangan terlalu terburu-buru!"

"Jangan banyak bicara!, aku masih banyak urusan yang lebih penting dari ini!" ketus umji.

"Oke.. oke.." terdengar kekehan dari seberang telepon. "Temui aku di taman belakang sekolah sekarang!" panggilan pun terputus.

"Yeobeo... Yeobeoseyo?... YEOBEOSEYO?!"

"Berani sekali dia memutuskan panggilannya?" umji berdecak kesal.

Umji berjalan kembali ke taman menemui eonni nya, dan tidak menggubris ucapan namaj yang menelepon nya.

Umji dibuat melongo karena sudah tidak ada siapa pun di taman, tidak ada sama sekali. "Dimana semua eonni ku?"

Kring~

Ponsel umji kembali berbunyi tapi kali ini adalah pesan singkat. "Dia lagi?!"

'Cepat kemari!, eonni mu ada disini!'

Begitulah isi pesan singkat dari nomer yang sama. "Namja itu membuat ku kesal."

***

Yeoja itu tengah berjalan dengan langkah yang tergesa-gesa. Setelah mendapatkan telepon, yeoja cantik itu segera meluncur ke tempat yang disebutkan tadi.

"Awas saja jika namja itu berbohong!"

Yeoja itu berjalan tanpa melihat apa yang dia injak sampai tidak sengaja dia terpeleset batu.

Bugkk...

Yeoja itu terjatuh dan lututnya juga terluka, mengeluarkan sedikit darah di sana.

"AHKK..... Hiks.. hiks... Apha!" yeoja itu menangis kesakitan menahan perih di lututnya.

"Hiks... hiks... hiks.."

"Kajja!" sebuah tangan ter-ulur ke arah yeoja itu.

Yeoja itu mendongak menatap siapa si pemilik tangan yang ingin menolongnya.

"Niga?!" dialah seorang namja. Yeah... namja yang menelepon nya tadi, dan menyuruhnya agar cepat datang ke sekolah. "Taehyung sunbaenim."

"Apa yang kau lihat yerin? Ayo berdiri!"
Yeoja itu adalah yerin, dengan bantuan taehyung dia berdiri dengan menahan rasa sakit di lututnya.

"Oh... apha..." yerin merintih menahan perih di lututnya.

"Hiks... ini sangat sakit!..." lagi-lagi yerin menangis.

Taehyung memutar bola matanya jengah. Dia benci melihat seorang yeoja menangis di depannya, apalagi dengan wajah kesakitan seperti itu.

"Ayo biar aku obati." taehyung menuntun yerin menuju ke pinggir jalan dan mendudukkan nya di sana.

"Tunggu di situ!, aku akan mencari obat dan plester dulu." taehyung meninggalkan yerin sendiri disana untuk mencari obat untuk luka yerin.

Yerin menghapus air mata yang tersisa di pipinya, mencoba menahan rasa sakit di lututnya yang terus mengeluarkan darah.

***

Umji celingukan mencari keberadaan namja yang tadi menelepon nya. Bahkan umji sendiri lupa dengan nama namja itu.

Umji memutuskan untuk duduk di bangku taman belakang sekolahnya yang sepi itu. "Apa dia menipu ku?"

Dirasakan ada pergerakan bangku di sampingnya, "Apa kau sudah lama?". Namja itu adalah suga.

Suga duduk manis di samping umji dengan wajah dingin nya.

"Di mana eonni ku?" tanya umji tanpa basa-basi.

"Eobso!" jawab suga dingin.

"Eobsoyo?" tanya umji tak percaya. "Lalu untuk apa aku ke sini?" tanya umji sedikit membentak.

Suga menoleh dengan smirk nya. "Untuk ku!" jawab suga pelan namun penuh penekanan.

'Umji POV'

Apa?... apa dia sudah gila?...

Aku menatapnya yang sedang menatap ku lekat. Ada a dengan tatapan nya itu?, dia seperti ingin melahap ku.

Entah dari mana muncul ide dikecil ku ini. Aku n membalasnya karena telah membodohi ku, mengatakan semua eonni ku disini.

Lihatlah bibir pink nya itu, lumayan menggoda. Benarkan?...

"Apa yang sedang kau lihat?... jangan melihat ke arah yang lain!, lihat mataku!" ucapnya membuat ku sedikit tersentak.

'Ah... tidak umji!. Jangan membuat dirimu dalam masalah lagi. Kasihan sowon eonni, pati nanti akan kena marah oleh suzy eonni.'

Aku mencoba agar tidak tergoda bibir pink itu. Ingin sekali aku menciumnya. Entah kapan terakhir kali aku berciuman.

"Kau sangat membuang waktuku!" kau langsung beranjak dari duduk ku. Kalau tidak sesuatu akan terjadi.

'Umji POV end'

Dengan cepat suga menarik tangan umji, sampai yeoja itu jatuh di pangkuannya

"Kenapa kau sangat terburu-buru?" bisik suga di telinga umji.

***

"Kau tidak akan lepas dari tanganku!"

***

Aku potong sampai sini ya. Part selanjutnya mungkin ada adegan dewasa nya, tapi cuman sedikit kok.

Langsung vote dna commend ya.

Makasih yang sudah ngasih vote buat cerita aku.

Bye

Problem Complex (BTS X G-FRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang