TEROR MALAM KE-2

1.5K 66 8
                                    

Kelas X IPS 1 kembali menjalankan 'hukuman' belajar sampai malam hari.

Sedangkan Imelda sudah kembali bersekolah dan belajar seperti biasa. Tetapi hatinya tidak tenang karena Dandy hilang.
Buku dan tas Dandy masih tersampir di punggung kursi, namun sang pemilik tidak datang mengambil padahal dua hari sudah berlalu. Ya, Dandy telah dinyatakan hilang.

Sekarang pukul satu siang, bel istirahat kedua berbunyi. Dan Imelda meminta semua teman kelasnya untuk berkumpul sebentar.

"Ya ampun, ishh lo tuh siapa sih nyuruh-nyuruh kami kumpul di sini?!" Protes Eva sebal. Dia memang notabenenya sudah benci sama Imelda dari dulu, jadi apa-apa selalu salah.

"Va, gue lagi males debat sama lo. Tapi plis dengerin gue, kali ini aja. Abis itu terserah lo mau ngapain." Ucap Imelda lelah.

Vina langsung menimpali sambil melotot ke arah Eva, "Comel banget sih mulut lo, ini penting tau! Demi keselamatan kita!"

Eva memutar kedua bola matanya nyolot, "emang gue peduli? Paling-paling nggak penting! Males tau nggak!"

"Oh kalo males ya lo sana aja pergi, jangan gabung sama kami!" Vina langsung naik darah.

"Udah, Vin, udah." Imelda mencoba melerai, "Eva, gue nggak maksa lo di sini buat dengerin gue, jadi lo boleh pergi. Tapi, gue saranin lo ikut demi keselamatan kita semua."

"Keselamatan gue emangnya ada di tangan lo?" Tanyanya kolot. Eva memberikan tawa sinis kepada Imelda dan Vina sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan kelas seorang diri.

Setelah kepergian Eva, Imelda mulai membuka pembicaraan. Dia menatap teman-temannya lalu menceritakan kembali tentang kejadian di malam hari itu-disaat dia menghilang, dan membuat semua orang merinding.
Imelda menceritakan semuanya, dari awal keluar kelas sampai dia ditemukan Fadel.

"Oh iya, Del. Btw ketemu Imelda dimana?" Tanya Jaid penasaran yang kemudian diangguki yang lainnya.

Fadel terlihat bingung, "malam itu, gue dapat Imelda di koridor yang udah gue lewatin. Gue ketemu Imelda di tempat sama waktu gue nemuin hapenya."

Bulu kuduk mereka mendadak berdiri.

"Terus ... apa yang harus kita lakukan buat menemukan Dandy?" Dewi bertanya gugup.

Imelda menatap teman-temannya dengan yakin, walau sebagian dirinya diliputi rasa takut.

"Bagaimanapun caranya, kita harus menangkap Mang Samsul. Dia... yang sudah membuat kekacauan dari semua ini." Gadis berkulit putih itu mengambil sebuah buku bersampul gelap dari dalam tasnya.

"Mang Samsul ada hubungannya dengan kehilangan Dandy. Dan.. kalian jangan kaget waktu gue ngasih liat ini." Ucap Imelda sambil menunjukkan buku itu.

Teman-temannya semakin penasaran--kecuali Fadel--dengan buku itu.

"Buku apaan tuh?" Tanya Rama sangat kepo.

"Diam napa! Ntar lo tau juga.." Rutuk Vina sebal.

Rama mengulum bibirnya, "kan penasaran..."

Imelda perlahan membuka halaman demi halaman buku itu. Awalnya hanya menunjukkan gambar SMA 1 di tahun 2010. Dimana gedung-gedung kelas terlihat tua karena belum mengalami renovasi diwaktu itu.
Lalu halaman berikutnya menampilkan foto diri siswa-siswi angkatan 2010.

Mereka semua mendadak sunyi senyap. Dipikiran masing-masing bergelut komentar seperti,

'Ah, jadi ini muka-muka murid X IPS 1 yang hilang'

'Ini serius nih muka mereka?'

' mereka semua udah mati ya?'

Dan berbagai komentar lainnya yang mereka simpan sendiri di otak mereka.

Ada Hantu Di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang