Why You Loved Me?

82 5 1
                                    

Sora sudah diruang tamu saat Hajime tertawa riang dengan Hana. Kemudian mencium gadis itu mesra. Sora hanya menatapi mereka berdua.

"Uh oh, Sora-chan! Maaf..." Hajime baru menyadari kemunculan Sora. Hana tersipu malu dibuatnya.

"Aku pamit pulang, sampai jumpa besok" Sora pamit pulang.
"Kenapa terburu-buru? Kita belum senang-senang, kan?" Hana kecewa.

"Tidak, terima kasih. Aku akan dapat masalah kalau pulang terlambat. Konbanwa"

Blam

Hajime dan Hana saling bertukar pandang bingung. Hana langsung membuang muka.

"Sebenarnya, ada satu pertanyaan yang terngiang di kepalaku"

"Apa itu?"

"Apa benar kamu menyukaiku?"

"Kamu ini ngomong apa sih! Aku jelas menyukaimu!"

"Oh ya? Kenapa?"

"EEH?!" Hajime terperanjat kaget.

"Kenapa? Apa alasanmu?"

Pertanyaan Hana yang menyeramkan.

"Soal itu...karena, kamu cewek yang baik" Hajime gugup.

"Bukankah cewek baik itu ada dimana-mana? Bahkan bisa juga pura-pura"

Hajime menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yappari, kamu tidak suka padaku..." Hana mulai kecewa.

"Hana..."

"Aku bukan pelampiasan dari mantanmu!" Hana bangkit berdiri dari sofa. Hajime menggeleng sambil meraih pergelangan tangan Hana.

"Hana, bukan begitu!"

"Cari saja cewek lain!" Hana menahan tangisnya.

Ryuga yang menuruni tangga terkejut, ternyata suara gaduh yang terdengar dari lantai atas rupanya mereka berdua.

"Oh, kalian rupanya!"

Hana mendekati Ryuga tetapi masih menahan tangis.

"Bilang pada dia, aku bukan perempuan untuk ajang pelampiasan!"

Ryuga melongo heran seketika. Hana keluar rumah sambil membanting pintu. Ryuga berlari menyusulnya.

"Itu tidak benar, Hana-chan! Dia tak bermaksud seperti itu!"

"And then, Why He Loved Me!?"

"Memangnya kamu tanya itu padanya?"

"Iya!" Tangis Hana mulai pecah.

"Jangan begitu! Kadang mencintai seseorang bisa tanpa alasan,"

"Apa katamu?"

"Kadang, cinta datang itu tiba-tiba dan tanpa alasan jelas"

Hana mengusap air matanya dengan tisu.

"Oh, kamu mau bilang kalau Hajime suka padaku karena...aku orang kaya!?" Hana salah paham.

"Eeh! Bukan begitu!"

"Yappari, Terima Kasih buat penjelasannya!" Hana berlari pergi dengan hati teriris.








"Maaf, aku baru pulang..." lirih Hana sesampainya dirumah. Ayah Hana yang duduk melepas lelah di sofa ruang tamu keheranan. Tak biasanya Putrinya pulang dalam keadaan menangis.

"Nak, kamu menangis? Kamu tidak jalan-jalan dengan pacar barumu?"

"Peduli apa tentang dia!" Hana setengah membentak tetapi air mata masih membasahi, membuat eyeliner yang dipakainya luntur.

My Jime-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang