Pertemuan terakhir

53 2 0
                                    

Hana sedang mengepak semua baju-baju dan barang-barangnya ke dalam koper.

"Sweetheart? Boleh Papa masuk?" Tanya Shinji sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Iya, masuklah Papa!" Balas Hana.

Pintu pun terbuka.

"Nak, apa kamu yakin untuk tinggal di Singapura lagi? Aku pikir kamu menyukai Jepang"

"Jepang? Tentu saja aku suka Jepang! I'm Japanese!"

"Padahal, Papa ke Singapura hanya untuk 2 bulan saja. Apa kau tidak betah disini?"

"...ya" Hana menjawab dengan ragu.

"Bagaimana dengan pacarmu? Hmm...jika kamu tinggal di Singapura, kemungkinan kalian berdua menjalani LDR"

"...mungkin" lirih Hana.

"Hana..." Shinji mengelus rambut putrinya.

"Can you leave? I want to be alone" Hana menahan tangis.

"Baiklah. Setelah selesai mengemasi barangmu, tidurlah. Besok, kita berangkat pagi-pagi menuju bandara"

"Iya..."

Shinji bergegas keluar dari kamar putrinya dan menutup pintu kamar.

Air mata Hana kini menetes dengan bebas.

"Aku tidak mau pergi, tapi aku harus pergi melupakanmu" kata  Hana sambil terisak.








Hana hanya berdiri mematung di depan pintu gerbang sekolah.

"Sore terakhirku di Jepang..."

Siswi ketua klub drama berlari ke arah Hana.

"Ichiro-san!"

"Ya?" Hana menjawab dengan nada kurang semangat.

"Akhirnya besok kau dengan Hajime tampil! Semoga sukses!"

"Tidak, aku tidak bisa" lirih Hana.

"A..Apa maksudmu?! Kita sudah berjanji, kan? Lagipula..."

"AKU TIDAK BISA KARENA BESOK AKU PINDAH KE SINGAPURA!"

"Ichiro-san..." gadis itu terkejut.

"Pemeran Cinderella-nya kau ganti saja dengan siswi lain" Hana tersenyum tipis.

"Tapi...Ichiro-san...kenapa mendadak?"

Hana segera berlari menjauh dan keluar dari sekolah sambil menangis.








Ibu Hajime terkejut saat mendapati seorang gadis manis berponi serta berambut panjang hingga sepunggung.

"Halo, tante"

"Halo. Maaf, Anda mau mencari siapa?"

"Maaf menganggu. Saya Hana Ichiro, teman Hajime..." Hana membungkuk.

"Kamu ini pacarnya, ya? Wah! Kamu manis sekali! Silakan masuk!"

"Eh?" Hana terkejut.

"Anakku cerita kalau dia sedang berpacaran denganmu"

"...iya" Hana mengganti sepatunya dengan Uwabaki, lalu memasuki rumah.

"Maaf ya, rumah kami kecil dan sempit"

"Ah, tidak apa-apa" Hana tersenyum tipis.

"Kau mau minum apa, nak?"

"Haha, tidak usah repot-repot. Lagipula, saya kesini cuma sebentar"

My Jime-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang