BAB 11

5.6K 325 3
                                    

Pagi ini Bulan seperti biasa melakukan kegiatan rutinitasnya yang utama. Yaitu, sekolah.
Padahal kondisi tubuhnya sangat tidak enak, lebih tepatnya sih malas. Bulan juga sudah merajuk pada Rian dan juga Salsa agar dibuatkan surat saja. Tapi Rian malah memarahi Bulan.

Sebenarnya bukan hanya malas saja yang menjadi faktor tidak masuk sekolah. Tapi malu, ia malu pada Bintang dan ia malu karena menangisi Bintang sampai-sampai matanya sembab. Ralat, sangat sembab.

Dan, di sinilah Bulan sekarang. Berjalan di koridor sekolah dengan mendapatkan tatapan aneh siswa-siswi karena penampilannya yang tidak jelas. Lihat saja, karena matanya yang sembab, otaknya agak miring sedikit. Ia nekat memakai kacamata hitam. Dengan langkah yang sangat percaya dirinya itu, ia memasuki kelas kesayangannya.

"BUSETDAH INI TUKANG URUT DARI MANA?!" seru Boim tertawa keras melihat penampilan baru Bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BUSETDAH INI TUKANG URUT DARI MANA?!" seru Boim tertawa keras melihat penampilan baru Bulan.

Bulan tidak peduli, ia langsung saja menuju bangkunya. Di sana Melan sudah memandangnya tidak percaya. Kenapa temannya segesrek ini sih?

"Lepas gak!" serbu Melan menarik kacamata hitam Bulan. Namun dengan cepat Bulan menepisnya.

"Ih apa-apaan sih lo!"

"Lo yang apa-apaan! Ini di kelas Bulan. Bukan di pantai!" omel Melan kesal setengah mati melihat tingkah Bulan.

Bulan mencebikan bibirnya. "Bodo amat gue gak peduli. Pokokknya gue gak mau lepas ini kacamata!"

"Terserah lo. Kalau lo dihukum gue gak akan nolong!" ancam Melan dan kembali duduk di bangkunya.
Sedangkan Zoella yang menguping dan melihat perkelahian kecil antara Bulan dan Melan hanya mengeryit bingung tidak mengerti. Tapi dalam benaknya juga, ia ingin sekali menertawakan Bulan dengan kacamata hitamnya itu.

Bel sudah berbunyi dan Pak Husein sudah ada di ambang pintu kelas Bulan.

"Ya elah, rajin amat si ni bapak," celetuk Bulan kesal karena menururnya Pak Husein ini terlalu rajin.

"Pagi anak-anak kesayangan bapak!" sapa Pak Husein dengan sapaannya yang khas itu. 

"PAGIII PAAAAAKKK.." jawab anak kelas Bulan serempak.

"Sepertinya ada yang beda ya hari ini," celetuk Pak Husein. Dan yang lain hanya mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Mampus lo kena." sahut Melan pada Bulan.

"Kamu yang di belakang," ucap Pak Husein. Anak-anak langsung pada melihat apa yang terjadi di belakang.

"Itu kamu yang pakai kacamata hitam." katanya lagi. "Kamu mau sekolah atau mau ngurut?" tanya Pak Husein yang mengakibatkan pecahnya tawa anak-anak.

"Lepas kacamata itu!" perintah Pak Husein.

Bulan gugup, masa iya dia harus melepasnya sih?

"Jangan Pak," katanya gugup.

Semesta Bersabda // [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang