BAB 12

5.3K 312 17
                                    

Bukan hal yang asing lagi bagi SMA Angkasa yang tiap tahunnya selalu melakukan acara bazar. Dan kali ini, osis-osis yang menjabat tahun ini disarankan agar membuat kegiatan bazar yang lebih menyenangkan dari tahun-tahun sebelumnya.

"Saya percayakan ini sama kamu, karena kamu adalah ketua osis di sini." ucap Pak Harun--kepala sekolah dengan tegas.

Bintang tersenyum. "Baik Pak, saya permisi dulu. Nanti akan saya diskusikan bersama rekan-rekan yang lainnya."

Setelah itu Bintang langsung pamit dan pergi.

Ia harus segera merencanakan sesuatu yang lebih menarik dibanding bazar sebelumnya.

"Gimana? Lancar?" itu suara milik Galang.

Benar, tadi Bintang melangkahkan kakinya menuju kantin, sebab ini jam istirahat.

"Biasa aja." jawab Bintang cuek.
Galang manggut-mangut sedangkan Rafa dan Abay masih menikmati makanannya.

"Lo juga ikut 'kan Bay?" tanya Bintang.

Abay menoleh dan berdehem. "You know me so well, guys."

Rafa terkekeh. "Gaya lu kayak smash aja," itu loh, boyband yang pernah terkenal.

Mereka semua pun tertawa. Kecuali satu orang itu. Bintang.

-Bulan dan Bintang-

Bulan, Melan dan juga Zoella sekarang sedang berada di tempat yang mungkin tidak banyak diminati. Benar, perpustakaan.

"Mel, udah yuk kita ke kantin dulu. Lagian ini udah jam istirahat," rengek Bulan pada Melan yang sedang sibuk membaca buku apa yang harus diresensi.

"Kalau kamu lapar, kamu ke kantin aja. Biar aku dan Melan yang cariin buku untuk kamu resensiin." ucap Zoella yang kasian melihat Melan diganggu terus.

Bulan menatap Zoella. "Lo ngusir gue? Yaudah!" balas Bulan kasar dan langsung melangkah meninggalkan perpustakaan.

Zoella yang kaget langsung ingin mengejar, namun tanganya ditahan oleh Melan. "Udah, gak usah dipikirin Bulan emang gitu kok. Nanti juga dia balik lagi." Melan mencoba menenangkan Zoella. Dan Zoella hanya manggut-manggut saja berharap Bulan bisa baik seperti Melan kepadanya.

Waktu istirahat tersisa 15menit lagi, Bulan langsung saja pergi ke kantin.

Kantin masih terlihat ramai. Kali ini mood Bulan sangat tidak baik, dan ia tidak mau mencari-cari Bintang. Karena bisa saja nanti malah Bintang yang terkena semprot oleh Bulan.

"Bude, Bulan mau mie ayamnya satu dong, tapi jangan pakai bawang goreng ya." ucap Bulan pada Bude Lastri yang melayani mie ayam.
"Tumben nih sendirian aja Neng, itu temennya Neng Melan nggak diajak?" tanya Bude Lastri sambil menyiapkan pesanan Bulan.

Bulan bersandar pada meja di depannya. "Tau tuh, lagi punya temen baru jadi Bulannya dilupain."

Bude Lastri sudah datang membawa semangkuk mie ayam. "Yaudah, makan mie ayam bude dulu biar betenya hilang." kekeh Bude Lastri.

Bulan pun tertawa sedikit dan langsung membawa makanannya ke meja kosong di ujung itu.

Padahal dari jarak sekitar lima meter ada lima sekawan yang sedang memperhatikannya.

"Tumben banget dia sendirian, bebep gue kemana ya?" celetuk Rayhan melantur.

Galang dan Rafa langsung kompak menyentil kening Rayhan. "Babap-bebep, ngarep banget emang lo." kata Rafa.

"Lo mah gak cocok sama Melan. Cocoknya sama Eli--eli apaan dah gue lupa," sahut Abay.

"Ah bodoamat Bay," balas Galang tak peduli.

Semesta Bersabda // [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang