"Hee, benarkah? Eh, tunggu dulu Kuil dekat hutan yang seram itu? Untuk apa Nee-chan kesana? Lagi pula di sana kan tidak ada apa-apa.."
"Tidak apa-apa kan? Lagi pula aku hanya mampir kok di sana.."
"Tapi'kan Ayah bilang jangan kesana, nanti kalau Nee-chan kenapa-kenapa, aku gak punya Kakak sepupu yang manis lagi dong.. :'( "
"Sudahlah, aku tidak akan kenapa-kenapa kok.."
"Benar ya.. Oh ya Nee-chan tidur dimana nanti?"
"Coba aku tanyakan pada Bibi"
Aku mencari Bibi di ruang tamu, ternyata bibi sedang menonton di sana
"Bibi~ begini aku ingin tanya, aku tidur dimana?"
"Ahh, kau.. Bagaimana kalau kau tidur dengan Koki saja? Kamarnya dia cukup luas kan??"
"Baik Bi, aku tidur dulu ya.. Oyasumi~"
"Oyasumi"
Aku kembali untuk mengambil tasku dan memindahkan nya ke kamar Koki, di sana aku melihatnya sedang tiduran.
"Hihi, lucu sekali" batinku
"Koki-kun~, aku tidur denganmu malam ini.."
"Ehh, knp?"
"Bibi yang menyuruhku untuk tidur dengan mu, karna kamarmu cukup luas untuk 2 orang, kenapa tidak??"
"Ow.. Okay.."
Kami berbicara banyak hal, hingga kantuk sudah tidak bisa ditahan, akhirnya kami memutuskan untuk tidur
.
.
.
.
Pagi telah tiba, aku masi mengantuk tetapi aku dibangunkan oleh Koki, terkadang dia kalem, terkadang juga dia rusuh, tapi lebih sering rusuh dan jail ketimbang kalem."Nee-chan Nee-chan bangun sudah pagii.." teriak Koki sambil mengguncang badanku, aku yang masi mengantuk tidak membuka mata sama sekali, tak cukup dengan menggoncang badanku, dia beralih ke korden jendela dan membuka kordennya. Sinar matahari yang masuk cukup untuk membuatku terpaksa membuka mata.
"Mmmnn.. Ohayou Koki" ucapku sambil mengantuk
"Huehuehue, Nee-chan buka matamu, cuaca pagi disini sangat bagus, apa lagi udaranya."
"Hmm.. Yaa.. Oke.." *ini antara sadar sama gak sadar*
Sepertinya koki kesal, tak habis akal lagi ia pergi ke kamar mandi dan mengambil gayung yang berisikan penuh degan air, lalu mencipratkannya ke muka ku. Tak kunjung sadar ia menyiramku dengan air tadi, dan aku hanya bilang
"Mm.. Hujan yha?? Apa plafonnya bolong?" ucapku polos.
Habis akal untuk membangunkan ku akhirnya ia menciumku
Aku terkaget dan membuka mata dengan cepat."K.. Ko.. Koki-kun, apa yang kau lakukan?"
Menyadari aku yang sudah sadar ia berkata
"Susah ya untuk membangunkanmu Nee-chan"
"Kok aku basah kuyup gini? Kenapa?"
"Tadi aku menyiram Nee-chan karna tidak sadar-sadar, habis akal ya ku cium sajaa Nee-chan."
koki menatapku saat mukaku merah karna di cium dia tadi.
-Bersambung-
Ku nulis ni chap gabut memang... V: kemaren up sekarang up lagi. Rajin sekali saia.. :v
