Chapter 3

102 7 2
                                    

Lalu aku berkata

"B.. Ba.. Bagai mana kau bisa tau apa yang sedang aku pikirkan?? Kau sedang tidak membaca pikiran ku kn??" tanyaku.

"Ck. Beneran bocah" hanya itu yang ia ucapkan sambil menatapku. 

Dia mulai beranjak dari tempatnya berdiri dan pergi berjalan hanya beberapa langkah dari tempatnya berdiri, ia menoleh kebelakang dan menatapku seakan dia menginstruksikan untuk mengikuti dia.

Aku berjalan mengikuti ia dari belakang, aku mencoba memegang tangannya agar aku tidak tertinggal karena dia berjalan sangat cepat. Begitu aku ingin menyentuhnya dia seakan sudah tau bahwa aku ingin menyentuhnya, dengan sekejap dia menghindar dan aku terjatuh(lagi), dia berkata

"jangan pernah kau mencoba untuk menyentuhku" ujar dia

"Ta.. Tapi jalanmu cepat sekali aku ingin memegang tanganmu agar aku tidak tertinggal di hutan ini.."

Terdiam karena aku mengatakan hal itu, hening hanya terdengar suara dari serangga-serangga di hutan. Tak lama kemudian ia mengambil sebuah batu, agak besar tetapi tidak berat

"Pegang batu ini" ucapnya singkat, tak lama berpikir aku langsung memegang batu itu dan dia memegang di sisi lain batu itu.
.
.
"Aku lelah" hanya itu kata yang ku ucapkan selama perjalanan, dia bahkan hanya menoleh untuk mengecek apakah aku masi ada atau tidak.

-Bersambung-

untouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang