Koki kebingungan kenapa muka ku merah, kemudia dia bertanya
"Nee-chan kenapa? Kok mukanya merah? Sakit?"
"N.. Ne.. Nee-chan tidak sakit, bagaimana muka Nee-chan tidak merah, gara-gara kamu sih tadi, nyium pipi Nee-chan tiba-tiba"
"Siapa suruh susah bangunnya, lagian Nee-chan sendiri sih, aku bangunkan tidak bangun-bangun, ya sudah ku cium aja.."
"Koki, Kaede-Chan, ayo kemari sarapannya sudah siap" teriak Bibi dari ruang makan
"Baik Bi.." ujarku dan Koki
"Koki, kau duluan saja ke ruang makan, nanti aku susul"
"Okee~"
Setelah Koki menginggalkan kamar, aku berbegas mengambil baju ganti, dan mengganti bajuku yang basah karena di siram tadi. Setelah aku mengganti baju aku bergegas menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan aku tidak melihat Paman dan Bibi
"Hei, Koki dimana Paman dan Bibi?"
"Ah, mereka baru saja pergi ke kebun, ayo sarapan Nee-chan"
"Ah, iya iya"
Aku langsung menghampiri meja makan dan memakan sarapan yang telah di buat Bibi.
Setelah sarapan kami pergi keluar"Koki, kau mau kemana?"
"Aku mau main dengan teman-temanku"
"Ohh.. Hati-hati ya. Kau akan main dimana?"
"Aku akan main di Taman"
"Ahh, oke nanti Nee-chan akan kesana, jaa"
"Jaa"
Kami berpisah di depan rumah. Lalu aku melanjutkan perjalanan ke Hutan untuk bertemu Reo-san, mungkin aku tidak akan masuk ke hutan, aku akan pergi sampai ke Kuil saja.
Sasampainya aku disana aku melihat Reo-san sedang duduk disana, aku menghampirinya"Ohayou Reo-san"
"Ohayou, kau benar-benar datang kesini ya"
"Iya, tetapi aku hanya sampai jam 2 disini, karna aku ada janji main dengan adik sepupu ku, tak apa kan?"
"Yah tidak apa-apa"
"Kita akan kemana sekarang?"
"Kita akan menemui teman-temanku"
-Bersambung-