*susah senang persahabatan kita,akan selalu terkenang pada orang yang merasakannya*
Seminggu setelah kedatangan anak baru itu,aku merasa dia mirip seperti sahabat kecilku yang bernama ve. Sesungguhnya dulu aku pernah tinggal di thailand. Ya dia benar-benar mirip dengan sahabatku Ve.
Aku belum pernah menanyakan hal itu kepada verelix. Sahabat-sahabatku pun menyuruhku untuk menanyakan hal itu padanya. Tapi,aku menolak suruhan sahabat-sahabatku dengan mengatakan kata TIDAK.
***
Tepatnya hari ini adalah malam minggu.
“Derra,Doudle,Vleim,snout, hari ini,malam ini kita kemana?”. Teriak Wim dari kejauhan.dasar,dia paling pandai dalam hal kejut-mengejutkan.
“hei,gag usah pake teriak-teriak kami juga udah denger kok Wim. Uhm, jika udah ada yang menanyakan hal itu. Ayo, kita ke…….”
“jangan bilang kalo kita mau ke café chocolate lagi Derra! Aku sudah mual nih.” Potong snout
“santai kawan,aku punya tempat yang menarik untuk dikunjungi.”ujar Vleim sambil tersenyum hendak tertawa.
“dimana Vleim?” sambung Doudle
“mari kita tidur kerumah masing-masing,hehehe” terdengar ledakan tawa daari Vleim.
“gag lucu tau,kita-kita nih seri…”
“gimana kalo ke bioskop?” potong verelix yang ternyata dibelakang kami dari tadi.
“eh,sejak kapan kamu disitu,lix?” kataku.
“ya,sejak dari tadi lah. Emang kalian gag Nampak aku berdiri melihat kalian sejak wim berteriak. Tapi,boleh ya aku ikut jalan-jalan bersama kalian.pliss.”kata verelix
“ya,tentu. Tapi,kami belum tau mau kemana malmingan kali ini” sambut Vleim cemas.
“kan aku udah bilang. Ayo,kita ke bioskop. Aku janji deh. Nanti aku yang bayar. Gimana?”ujar verelix sembari menunjukkan lesung pipitnya yang manis.
“beneran nih,lix.? Asik, ayo siapa takut??”ledakan tawa kami semua sungguh tawa kebahagiaan.
***
Malam pun tiba. Kami segera berkumpul dirumah verelix. Walaupun kami agak tersesat tapi,kami berhasil menemukan rumahnya.
“eh,kalian udah nyampe ya? Ayo masuk dulu. Aku ingin mengenalkan kalian kepada saudaraku.”sambut verelix dengan ramahnya dia mempersilahkan kami masuk. Sedangkan,disisi lain kami memandang indah suasana ruangan milik verelix.
“ayah,ibu perkenalkan. Ini semua teman-temanku yang ada di sekolah. Yang ini, Derra, Doudle, Vleim, Snout,dan ini Wim. Teman-teman perkenalkan. Ini ayah dan ibuku.”ujar verelix menjelaskan.
“tante,om” ujar kami serentak. Ayah dan ibunya verelix menyambut kami dengan hangat dan senyumnya yang manis. Layaknya raja dan ratu.
“ayah,ibu. Kami berangkat dulu ya. Soalnya,kami mau pergi jalan-jalan”celetuk verelix tiba-tiba memecahkan keheningan.
“baiklah,kalian hati-hati dijalan”jawab ayah verelix.
![](https://img.wattpad.com/cover/13121500-288-k620473.jpg)