*ingat dia yang ikut terpuruk,,saat kita sedih seperti keluarga kandung.. itulah sahabat*
dan...
dua hari setelah Ve keluar dari rumah sakit.. Kami bersiap-siap untuk pergi kerumah nenek di Australia barat menggunakan mobil milik ayahku dan ayah Ve. Di jalan aku melihat banyak pemandangan yang sangat indah ada air terjun,banyak pohonnya. Ayah sengaja memilih jalan yang pemandangannya bagus untuk dilihat.sesampainya disana hanya aku dan teman-teman yang menginap sedangkan yang lainnya hanya mengantar. rumah nenek seperti pedesaan yang indah lo..
"nenek,permisi" kataku sambil mengetuk pintu rumah nenek.
"ya,ah Derra. apa kabar?" ternyata tante ku yang membukakan pintu. kami disambut oleh senyuman tante ku yang bernama tante Avi.
"iya tante baik kok tante, ini teman-teman Derra, ini Vleim,Snout,Doudle dan Wim.. nah yang satu ini special coba tebak"sambil menunjukan mereka satu-satu.
"mirip sama verelix ya"kata tanteku bingung.
"Ini mah Ve tante."kataku sambil mendorong Ve.
"Ve? apa kabar Ve? lama tidak berjumpa ya" kata tanteku dengan wajah yang gembira sambil memegang pundak Ve.
"iya tante baik...hehe "kata Ve sambil tertawa.
"oh ya gimana masuk dulu yuk istirahat"kata tante sambi lmenyilahkan kami masuk.
Didalam rumah kami sudah ditunggu oleh nenek yang duduk dikursi roda.
"kamu udah datang ya cu" kata nenek ku memelukku.
"iya nek" kataku membalas peluk nenek.
"gimana setelah kalian semua istirahat Derra akan menunjukan air terjun didekat sini?"kata tanteku melirik kearah ku.
"boleh kok tante. kami sih pasti dengan senang hati"kataku mengedipkan mataku. Centilnya....
"baguslah" kata tante.
Setelah kami beristirahat seharian. di hari berikutnya setelah kami sarapan pun kami pergi ke air terjun dekat rumah nenek.
setelah ditengah jalan
"dimana sih tempatnya lama banget"kata Doudle yang kelihatan lelah padahal baru sebentar berjalan.
"Oiii Mulutmu itu! baru bentar udah capek"kata Wim sambil tertawa menirukan gaya guru kami disekolah.
"eh gimana kalo siapa yang nyampai disana duluan. nanti di traktir 2.000 masing-masing orang?" kata Ve menantang.
"Boleh!siapa takut" kata kami semua dengan kompak.
kami berlari ke arah air terjun yang sudah nampak di depan...
Tapi.....
Brukk.
"Ve kamu kenapa?" kata ku berteriak karena aku tertinggal dibelakang. dan YA AMPUN Ve mimisan lagi.
Setelah yang lainnya berkumpul, kami langsung menelpon ayahku dan ayah Ve. Doudle dan Snout langsung menggendong Ve ke rumah nenek. kami dan tante membawa Ve kerumah sakit terdekat. Kebetulan Rumah sakit ini seperti rumah sakit di kota. Ve yang dalam keadaan pingsan pun segera di periksa.orangtua Ve dan orangtuaku pun telah datang. Dokter meminta agar Ve bisa untuk dioperasi. karena orangtua Ve pun setuju. Ve dioperasi untuk yang kedua kalinya....
"entah apa yang akan terjadi pada Ve kali ini", gumamku
kami yang berada diluar sudah panik dan tidak ada yang berani untuk berbicara lagi, hanya bisa berdoa pada Tuhan. Seketika Aku dan yang lain menangis memikirkan Ve yang sedang kritis diruang operasi. Tak bisa kubayangkan hal ini terjadi untuk yang kedua kalinya. Sunggu tak bisa kubayangkan. orang tua Ve dan orang tuaku pun turut menangis sambil berdoa pada Tuhan. "Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang telah kami perbuat pada Ve? apakah ini semua terjadi karenaku Ya Tuhan aku mohon jawablah Tuhan..... Ve..." tangisan kami menggetarkan ruang tunggu disana........