Tepukan tangan terdengar membahana kala sebuah kategori telah diumumkan, para audiens berdiri dan menyelamati. Sebuah layar terletak diarah tempat BLACKPINK duduk, Jungkook memanfaatkan moment itu untuk menatap figur sempurna Lisa -dengan modus menatap kearah layar.
Ia benar-benar ingin berterimakasih pada sang PD-nim, ia yang menyuruh BLACKPINK untuk pindah duduk dari kursi sebelumnya yang agak dibelakang. Karena sungguh, kursi yang ditempati BLACKPINK kini merupakan spot terbaik yang membuat Jungkook dapat menatap langsung paras sang maknae BLACKPINK.
Jungkook terkesima, enggan mengalihkan obsidian kelamnya dari paras elok sang gadis. Bahkan meski dilihat dari samping, sang gadis membuat Jungkook merasa seperti sosok Hades yang terbelenggu pesona Persephone. Refleksi nyata dari kecantikan yang menggemaskan dan menenggelamkan.
Jungkook tersentak saat gadis yang ia amati tiba-tiba berbalik kearahnya, kepada Rosé tepatnya. Tapi tetap saja, sang pemuda Jeon menjadi kikuk. Setelah pandangan Lisa beralih, ia kembali menatapnya -hanya sebentar karena ia harus membuang kembali pandangannya saat tatapan mereka nyaris bertemu.
Ah.. Jungkook bingung dengan dirinya sendiri.
Ia berusaha menatap lurus ke arah stage saat gadis blonde itu berbalik, sepertinya menatap kearah kursi iKON. Jungkook tak suka. Diam-diam irisnya berusaha melirik ke arah Lisa yang mengobrol dengan Rosé, dia benar-benar tampak tegang dan kaku.
Oh.. Seandainya saja Jungkook melihat kearah V yang sudah menahan tawa karena ekspresi sang maknae. Pemuda Kim menggeleng tak habis pikir, adik kecilnya benar-benar lucu. Baru kali ini ia melihat Jungkook seperti itu, sepertinya adik kecilnya benar-benar jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR 2016 [END]
FanfictionMereka bertemu lewat layar kaca, hingga akhirnya untuk pertama kali dua jiwa itu bersua. Rasa takut menghampiri keduanya, takut untuk saling menyapa, takut untuk saling mengenal, takut untuk saling jatuh dalam pesona masing-masing, takut untuk memil...